Toriyama sepertinya mulai menghilangkan salah satu kekuatan terbesar Saiyan. Seri Dragon Ball karya Akira Toriyama sudah ada dan berjalan sejak tahun 1984. Ini menjadi salah satu seri terpanjang yang masih berjalan sampai saat ini. Dengan cerita serinya yang sudah lebih dari empat dekade, rasanya wajar jika ada banyak sekali karakter, elemen plot, dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan cerita yang muncul di serinya. Ini yang kemudian menjadi salah satu daya tarik serinya.

Salah satu elemen plot yang menarik adalah bagaimana Toriyama memperkenalkan salah satu ras hebat yang ada di alam raya yaitu ras Saiyan. Ras ini diketahui banyak berasal dari planet Vegeta, planet yang menjadi rumah bagi salah satu karakter utama dalam serinya, Vegeta. Namun, ada juga planet lain yang menjadi asal ras Saiyan seperti planet Sadala.

BACA JUGA: Dragon Ball: Terancam Punah, Berapa Jumlah Saiyan Tersisa?

Ras saiyan terkenal sebagai ras yang brutal, gemar untuk bertarung, sering menaklukan planet lainnya, dan sebagainya. Kekuatan fisik mereka yang sangat dahsyat juga menjadi salah satu faktor mengapa banyak orang takut terhadap mereka. Selain itu, ada juga beberapa kekuatan dahsyat lainnya yang ras Saiyan miliki dan menjadi ciri khas mereka yaitu ekor.

Dalam sejarah Saiyan, ekor yang mereka miliki merupakan sesuatu yang sangat penting. Pasalnya, ekor tersebut terkoneksi dengan salah satu sumber kekuatan mereka yaitu transformasi Oosaru atau Great Ape Transformation. Transformasi tersebut menjadi sesuatu yang sangat sangat luar biasa, di mana ini menjadi salah satu sumber kekuatan dari ras Saiyan.

Hal tersebut bisa kita lihat dari seri sebelumnya, di mana ketika seorang Saiyan berubah menjadi kera raksasa maka mereka akan menjadi sosok yang kuat. Sempat beberapa kali muncul di cerita sebelumnya, tepatnya saat Saiyan Saga, transformasi ini kembali muncul di seri Dragon Ball Super ketika Monaito menerangan peristiwa penyerangan pada 40 tahun yang lalu di planet Cereal.

Tidak Lagi Muncul

Meskipun transformasi kera besar tersebut menjadi salah satu ciri khas Saiyan, dan menjadi salah satu sumber kekuatan mereka, namun saat ini Toriyama Sensei tidak lagi memunculkan transformasi tersebut. Ini juga yang kemudian menjadi pertanyaan para fans sejak lama. Sebagian fans berpendapat bahwa Toriyama bisa jadi sudah melupakan transformasi ini.

BACA JUGA: Dragon Ball: Inikah Lawan Sepadan Broly?

Namun, bisa jadi juga ada alasan lain yang mungkin lebih masuk akal. Salah satu alasannya adalah bahwa transformasi tersebut sudah tidak lagi relevan dengan cerita, ancaman, dan karakter Saiyan saat ini. Mengapa demikian? Kekuatan Oosaru atau Great Ape memang sangat luar biasa. kita bisa lihat dalam momen kilas balik di seri Dragon Ball Super chapter 77 kemarin.

Seluruh penduduk planet Cereal nampak tidak mampu menandingi kekuatan dan kedahsyatan dari transformasi tersebut. Namun, kemudian mereka menyadari bahwa ada “kelemahan” dari transformasi tersebut yaitu bulan. Transformasi Great Ape hanya terjadi ketika bulan dalam keadaan penuh. Meskipun begitu, tanpa transformasi tersebut pun ternyata level kekuatan mereka sangat luar biasa.

Inilah yang mungkin menjadi pertimbangan Toriyama Sensei untuk tidak lagi menghadirkan transformasi tersebut. Selain itu, transformasi Great Ape juga sudah “melampaui” tujuan awalnya. Ketika seorang Saiyan berubah menjadi kera raksasa, maka ukuran tubuhnya akan berubah menjadi 10 kali lipat. Mereka bergerak dengan lambat dan tidak memiliki fleksibilitas.

BACA JUGA: Dragon Ball: Ini Karakter Terkuat Menurut Toriyama Sensei!

Kemudian, syarat transformasinya juga bisa menjadi salah satu kelemahan lainnya. Mempetimbangkan hal tersebut, Toriyama Sensei kemudian menggantinya dengan transformasi lain yaitu Super Saiyan. Transformasi ini benar-benar langsung mencuri perhatian para fans saat pertama kali muncul. Dengan desain yang jauh lebih simpel dan menarik, wajar jika kemudian transformasi ini berhasil melampaui transformasi Oosaru.

KE HALAMAN 2

1
2
Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.