Film Rise of the Beasts yang saat ini tengah tayang di bioskop bisa dibilang telah berhasil kembali membangkitkan antusiasme penggemar terhadap waralaba Transformers. Salah satu alasannya karena film ketujuh ini dimeriahkan oleh kelompok robot protagonis baru selain Autobots, yaitu Maximals yang terdiri dari Optimus Primal, Cheetor, Rhinox, dan Airazor. Nah berbicara tentang Airazor, bisa dibilang Maximal yang bisa berubah menjadi burung falcon ini nasibnya kurang beruntung di film Transformers: Rise of the Beasts.

Sebelum membahas apa yang sebenarnya terjadi kepada Airazor, karena pembahasan kali ini akan penuh dengan spoiler, alangkah baiknya jika kalian menonton filmnya terlebih dahulu. SPOILER ALERT! Di film Transformers: Rise of the Beasts sendiri alasan Airazor bernasib malang adalah karena dia mati dalam keadaan jahat, tidak lama setelah melakukan kontak dengan Terrorcon Scourge. Yang jadi pertanyaan sekarang adalah mengapa Maximals sebaik dirinya bisa menjadi jahat? Begini alasannya, Geeks!

Sekutu Autobots yang Jadi Jahat

Sebagai bagian dari Maximals, Airazor sudah diperlihatkan sejak adegan pembuka Transformers: Rise of the Beasts yang menceritakan kemunculan entitas pemakan planet Unicron. Karena planetnya hancur dan para Maximals diperintahkan untuk menjauhkan artefak ruang dan waktu yang disebut Transwarp Key dari Unicron, Airazor bersama yang lain terpaksa pergi ke Bumi yang akhirnya menjadi rumah baru mereka. Pada tahun 1994 di Brooklyn, ketika Autobots dan Terrocons bertempur untuk memperebutkan potongan Transwarp Key, Airazor akhirnya kembali muncul untuk menyelamatkan Autobots.

Sayangnya dalam pertempuran tersebut Scourge dan Terrocons yang diperintahkan oleh Unicron berhasil kabur dengan membawa potongan Transwarp Key setelah membunuh Bumblebee. Pada titik inilah Airazor menjelaskan kepada Autobots bahwa para Maximals sengaja membagi Transwarp Key menjadi dua bagian. Singkat cerita ketika Airazor menemani para Autobots untuk mencari potongan Transwarp Key yang satunya lagi, mereka kembali dihadang oleh Scourge. Di mana pertempuran kedua ini berakhir dengan Scourge yang menembak sayap Airazor menggunakan proyektil yang sangat korosif.

Mulai dari sinilah Airazor bertindak aneh, di mana setelah bertemu dengan para Maximals lainnya di Transformers: Rise of the Beasts, dia seperti kehilangan kesadarannya. Hanya membutuhkan waktu sekitar 1×24 jam, kesadaran Airazor berhasil diambil alih oleh Scourge yang kembali merebut potongan Transwarp Key dari para Autobots dan Maximals setelah mengetahui lokasi mereka darinya. Terlihat dengan jelas bahwa Airazor sudah tidak bisa diselamatkan lagi. Hal ini bisa terjadi karena ternyata proyektil yang ditembakan oleh Scourge mengandung ‘Dark Energy Unicron’ yang sangat mematikan.

Dark Energy di Mitologi Transformers

Terlepas dari nasib malang Airazor di Rise of the Beasts, sebenarnya Dark Energy atau yang sering disebut juga Dark Energon adalah elemen yang sangat berbahaya bagi semua Transformers. Dalam mitologi Transformers sendiri Dark Energy memang merupakan pancaran energi dari Dark God Unicron. Bedanya dengan Energon, yang dianggap pancaran energi kehidupan dari sang Creator God Primus, elemen kegelapan Unicron ini justru lebih banyak memberikan efek buruk kepada Transformers baik seperti Autobots. Termasuk melemahkan dan bahkan sampai merusak tubuh korbannya secara perlahan-lahan.

Di sisi lain jika Transformers jahat yang menggunakannya, walaupun sama-sama merusak tubuh penggunanya, tetapi Dark Energy dapat memberikan kekuatan tambahan untuk sementara waktu. Nah berbekal fakta tentang Dark Energy ini, tampaknya film Transformers: Rise of the Beasts ingin memperlihatkan efek buruk lainnya melalui tragedi yang menimpa Airazor. Dan karena sejak awal Scourge merupakan tangan kanan Unicron, tidak aneh jika akhirnya dia mempunyai kemampuan untuk mengendalikan korban dari pancaran Dark Energy tuannya.

Apakah Airazor Bisa Diselamatkan?

Karena efek dari Dark Energy Unicron sudah menguasai seluruh tubuh Airazor, cara satu-satunya untuk menghentikan pengaruh Scourge adalah dengan membunuhnya. Keputusan berat ini terpaksa harus diambil oleh Optimus Primal pada pertarungan terakhirnya dengan Airazor di Machu Picchu. Mirisnya justru Airazor lah yang mendorong Primal untuk segera mengakhiri hidupnya. Pada akhirnya Airazor tewas menjelang ending Transformers Rise of the Beasts dengan pelukan mematikan dari Primal.

Karena film Transformers Rise of the Beasts berakhir tanpa memperlihatkan nasib Airazor selanjutnya, mungkin di antara kalian ada yang bertanya-tanya apakah dia bisa dihidupkan kembali seperti Bumblebee. Sayangnya hanya waktu yang bisa menjawabnya. Namun mengingat wilayah Machu Picchu di Peru dipenuhi dengan Energon, bukan tidak mungkin efek negatif dari Dark Energy atau Dark Energon bisa dibalik. Namun dibutuhkan jumlah yang lebih banyak untuk bisa menghidupkan kembali Airazor seperti semula. Hal ini mungkin bisa diwujudkan melalui sekuel Transformers Rise of the Beasts mendatang.

Sekian pembahasan mengapa Airazor menjadi jahat di film Transformers: Rise of the Beasts. Efek negatif dari Dark Energy kepada Transformers baik seperti Autobots dan Maximals terbukti separah itu. Untuk sekarang memang Paramount belum memberikan lampu hijau untuk film baru Transformers. Namun saat waktunya tiba nanti, ada kemungkinan kita akan melihat bagaimana Airazor bisa hidup kembali.

Egie
Egie adalah content writer yang memiliki passion tinggi untuk topik pop culture seputar komik, film dan series. Bergabung sejak tahun 2021, kini Egie menjadi salah satu sosok paling di andalkan untuk covering berbagai hal seputar pop culture.