Tony Stark merupakan salah satu karakter populer Marvel yang banyak dipuja oleh orang banyak. Seorang bilyuner jenius yang mampu menciptakan apapun dengan sumber daya yang dia miliki. Dengan apa yang dia lakukan di masa sekarang, mungkin wajar jika dia dianggap sebagai salah satu pahlawan terbesar. Namun, Tony juga pernah melakukan hal buruk dalam hidupnya. Apa saja?

Berbohong Tentang Identitasnya

Identitas dari Iron Man mungkin sudah diketahui oleh banyak orang saat ini. Dia adalah Tony Stark. Tapi, dalam cerita komik dia pernah memalsukan identitas aslinya dengan menyatakan bahwa Iron Man adalah penjaganya. Meskipun untuk segi dramatis ini sangat menarik, tapi membohongi orang lain tentang siapa dia sebenarnya tentunya bukan hal yang baik.

Selain membohongi teman-temannya, dia juga sudah sering membohongi wanita yang dia kencani. Bertahun-tahun dia menyembunyikan kebenaran jika Iron Man adalah Tony Stark, menjauh dari teman-teman dekatnya.

Memberikan Armornya Kepada Seseorang

Di awal kemunculannya sebagai Iron man, salah satu hal yang menjadi kekhawatiran dari sosok Tony Stark selain masalah kecanduan alkoholnya adalah bagaimana Tony selalu melakukan semuanya tanpa berpikir panjang. Maksudnya, dia selalu membahayakan dirinya setiap pertarungan terjadi. Tony memang sosok yang kaya, cerdas, dan lebih kuat dibanding musush-musuhnya, tapi sebuah kejadian dimana Tony menciptakan Iron Man juga membuat hatinya rapuh.

Suatu ketika, ketika Tony benar-benar mengalami kesusahan, dia pernah mencoba untuk menggadaikan armornya kepada orang lain. Saat itulah sosok seorang petinju bernama Eddie March muncul. Secara bentuk fisik, March sangat cocok untuk mengendalikan armor Iron Man. Tapi, akibat karirnya sebagai petinju dia memiliki trauma di kepalanya. Tentunya hal itu sangat berbahaya bagi nyawa March untuk mengendalikan armor Iron Man.

Memasang Harga Untuk Aplikasinya

Tony mungkin berhasil mempertahankan AXIS, tapi tidak dengan kepribadian lamanya. Justru dia kembali ke kepribadian lamanya. Dia kembali mulai menjual senjata kepada mereka yang mau membayar tinggi dan bahkan menciptakan sebuah aplikasi yang modern yaitu Extremis. Aplikasi itu bisa membentuk sebuah persepsi jika tubuhnya sesuai dengan yang selalu mereka inginkan.

Pada awalnya, dia memberikan (atau menyebarkan) aplikasi tersebut secara gratis. Namun, hanya satu hari. Tony kemudian mematikan aplikasi tersebut keesokan harinya dan mulai menarik uang jika ingin menggunakan aplikasi tersebut. Untuk bisa menggunakan aplikasi tersebut selama sehari mereka harus membayar USD 100. Meskipun biayanya mahal, nyatanya banyak orang yang mau menggunakan hal yang dianggap sebagai “merampok” tersebut.

Membunuh Seorang Petinggi

Cerita Demon in a Bottle memperlihatkan bagaimana Tony Stark yang begitu kecanduan dengan alkohol. Hal itu membuatnya jadi mudah untuk dikuasai. Justin Hammer, pesaing dari Tony Stark dan Stark Industries, memanfaatkan hal ini dengan menggunakan alat bernama Hypersonic Scan Transmitter. Alat tersebut membuat Justin bisa mengakses armor Iron Man dan mengendalikannya.

Akibat Stark Industries yang selalu berhasil mengalahkan Hammer Industries, Justin Hammer menjadi frustasi dan memanfaatkan hal ini untuk membalikan keadaan. Justin kemudian memaksa Iron man untuk membunuh seorang petinggi asing dengan unibeam miliknya. Meskipun secara teknis itu bukan kesalahan Tony, kelengahannya membuat orang lain terbunuh.

Bekerja sama Dengan Kang the Conqueror

Hal ini mungkin salah satu yang terburuk yang pernah dilakukan oleh Iron Man, dan bukan tidak mungkin para fans Iron Man juga membenci hal ini. Selama ini Iron Man selalu dikaitkan dengan Avengers yang selalu siap untuk membasmi siapa saja yang hendak melakukan kejahatan. Tapi, bagaimana jika semua itu tidak sepenuhnya benar?

Ternyata Iron Man berkhianat kepada Avengers dengan bekerja sama dengan Kang the Conqueror. Hal ini juga bukan terjadi sebentar, melainkan sudah bertahun-tahun. Hal ini membuat Stark harus kehilangan nyawanya. Namun, dalam cerita Heroes Reborn Tony kembali berhasil hidup.

BERSAMBUNG KE HALAMAN 2

1
2
Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.