Sutradara dari live action One Piece bongkar trik buah iblis Gomu Gomu milik Luffy yang membuat para penonton tertarik. Series live action One Piece produksi Netflix berhasil meraih kesuksesan dan kepopuleran yang luar biasa. Series tersebut berhasil mematahkan stigma buruk tentang series adaptasi baik dari manga ataupun anime yang biasanya selalu berakhir dengan kurang baik. Meskipun sempat banyak yang skeptis, namun seriesnya membuktikan jika mereka bisa memberikan warna tersendiri dari versi manga atau animenya.

Musim perdana One Piece mengadaptasi alur cerita East Blue Saga, di mana para penonton diajak untuk berkenalan dengan Monkey D Luffy, selaku protagonis utama di seriesnya, serta berbagai kru karakter lain yang kemudian jadi bagian dari kru Topi Jerami. Dalam series tersebut juga kita melihat bagaimana kekuatan buah iblis Luffy yaitu Gomu Gomu dalam mengalahkan berbagai musuh yang ada, contohnya Alvida dan Buggy.

Berbicara mengenai buah iblis Gomu Gomu Luffy, sutradara series live action One Piece, Steven Maeda, bongkar trik untuk teknik buah iblis tersebut agar terlihat menarik dalam tayangan. Dalam wawancaranya dengan Comicbook.com, Maeda menjelaskan jika dia benar-benar berpikir keras tentang bagaimana cara menerjemahkan kemampuan elastisitas dari Gomu Gomu milik Luffy dalam format live action.

live action one piece gomu gomu

Maeda sempat memiliki ide awal yang biasa saja sebelum kemudian dia berubah pikiran. Sang sutradara tidak ingin adegan Luffy menggunakan teknik Gomu Gomu terasa kaku dan terlihat begitu “palsu” dalam sebuah adegan. Akhirnya, dia pun mengungkapkan caranya.

Dan bagian dari proses yang aku perjuangkan dengan sangat keras, yang mana ketika kita melihat kekuatan elastisitas, yang pertama, adalah cepat. Sebisa mungkin adegannya tidak terlalu lama menyoroti momen elastis tersebut. Terdapat mungkin satu atau dua shot dalam adegannya yang bisa kalian pelahari. Jika kalian ingin memeriksanya, kalian bisaa melakukan itu, namun kekuatan karet sangat cepat. Kecepatannya sama seperti karet elang dan bergerak dengan cepat. Dan hal lainnya yang membutuhkan upaya lebih adalah tidak mengambil gambar kekuatan karet dari sebrang layar atau secara vertikal di layar. Yang perlu dilakukan adalah mendekati penonton atau bergerak menjaauhi penonton dan itu aku pikir membantu terasa seperti ada sedikit energi kinetik.

Kualitas efek visual atau CGI dalam series One Piece memang sempat jadi salah satu hal yang diperdebatkan oleh para fans, bahkan sebelum seriesnya rilis. Sebagian khawatir kualias CGI yang Netflix hadirkan tidak sesuai dengan ekspektasi. Namun, Netflix sendiri nyatanya rela menggelontorkan uang yang besar untuk ongkos produksi seriesnya di mana mereka ingin adegannya bisa terlihat senatural mungkin. Sehingga, seriesnya menggabungkan efek praktikal dan visual. Dan pasca perilisan seriesnya, kualitas CGI dari series One Piece, terutama teknik Gomu Gomu, rasanya baik dan masih bisa diterima oleh para fans.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.