Berdiri sejak tahun 2008, saat ini Marvel Cinematic Universe telah menjadi fenomena global dalam industri hiburan khususnya perfilman Hollywood. Di mana jagat sinema yang diprakarsai oleh Marvel Studios ini telah menghasilkan banyak film dan series berkualitas, serta berhasil menarik perhatian penggemar Marvel di seluruh dunia. Menariknya, selain melibatkan sineas-sineas ternama di Hollywood, ternyata MCU juga terbilang cukup sering memberikan kesempatan bagi sineas Indonesia untuk turut berkontribusi dalam proyek-proyeknya. Berikut ini tujuh sineas Indonesia yang pernah terlibat dalam proyek MCU!

Andre Surya

Sineas Indonesia MCU

Bisa dibilang Andre Surya adalah salah satu sineas berbakat asal Indonesia paling pertama yang terlibat dalam berbagai proyek-proyek perdana MCU. Misalnya film Iron Man yang rilis tahun 2008, di mana Andre bertindak sebagai digital artist yang bertanggung jawab untuk membuat adegan CGI ketika Tony Stark dari aktor Robert Downey Jr. terbang dengan armornya. Kepiawaiannya ini lantas mengantarkannya untuk kembali terlibat dalam proyek Iron Man 2 yang rilis tahun 2010. Selain MCU, Andre juga pernah terlibat dalam waralaba besar lainnya, termasuk Transformers dan Terminator.

Rini Sugianto

Rini Sugianto adalah sineas wanita Indonesia yang saat ini tengah disibukkan dengan pekerjaannya sebagai seorang animator andal di Amerika, termasuk terlibat dalam sejumlah proyek MCU. Karier animator pertamanya bersama MCU dimulai dari film Iron Man 3 (2013), sebelum akhirnya kembali terlibat di film crossover sekelas Avengers: Age Of Ultron (2015). Sampai hari ini ada banyak sekali proyek film Hollywood lainnya yang pernah melibatkan Rini, sebut saja The Hobbit, Hunger Games, Teenage Mutant Ninja Turtles, dan Ready Player One, yang hampir semua filmnya masuk nominasi Oscar.

Ronny Gani

Sineas Indonesia MCU

Sebagai seorang lulusan Teknik Arsitektur Universitas Indonesia, sebelumnya mungkin tidak ada yang pernah menduga bahwa Ronny Gani akan berkarier sebagai seorang animator 3D di Hollywood. Di mana sineas asal Indonesia ini dikenal sebagai salah satu animator yang mengerjakan efek visual beberapa film populer MCU, seperti film-film Avengers dan Ant-Man. Selain itu kemahirannya dalam bidang computer graphic imagery (CGI) juga mengantarkan Ronny untuk menjadi bagian dari tim kreatif film Pacific Rim dan Warcraft yang terkenal mempunyai efek visual ciamik.

Reynold Tagore

Sineas Indonesia MCU

Sejak kecil Reynold Tagore memang sudah bercita-cita ingin menjadi seorang desainer grafis profesional. Namun siapa sangka bahwa mimpinya tersebut malah membawa Reynold lebih jauh ke industri Hollywood. Di mana pria asal Indonesia ini bekerja sebagai seorang sineas efek visual termasuk untuk proyek MCU’ Iron Man 3. Selain itu Reynold juga dikenal sebagai seorang texture artist untuk berbagai film populer lainnya, termasuk Happy Feet 2, The Hobbit: An Unexpected Journey, The Hobbit: Desolation of Smaug, dan bahkan film superhero pertama DC Extended Universe’ Man of Steel.

Denny Ertanto

Sineas Indonesia MCU

Berkarier sebagai sineas di Hollywood memang tidaklah mudah, termasuk bagi pria asal Indonesia bernama Denny Ertanto yang cukup sering terlibat dalam proyek MCU. Walaupun begitu, dia berhasil membuktikan kemahirannya dalam bidang efek visual khususnya digital compositor untuk film seperti Avengers: Infinity Wars (2018), Avengers: Endgame (2019), Black Widow (2021), dan Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings (2021). Untuk proyek Hollywood lainnya, Denny juga pernah terlibat dalam pengerjaan Fantastic Beasts and Where to Find Them, Suicide Squad, dan yang terbaru Avatar: The Way of Water.

Wayan Palmieri

Sineas Indonesia MCU

Wayan Blue Palmieri adalah pria keturunan Bali, Indonesia yang saat ini cukup aktif sebagai sineas MCU. Di mana dia bertindak sebagai salah satu editor dari film Eternals (2021), Spider-Man: No Way Home (2021), Doctor Strange in the Multiverse of Madness (2022), Thor: Love and Thunder (2022), Black Panther: Wakanda Forever (2022), Guardians of the Galaxy Vol. 3 (2023), dan lain sebagainya. Selain sebagai editor film, Wayan juga terbilang cukup sering terlibat dalam pembuatan video klip musik Amerika serta membagikan beberapa karya visualnya di media sosial.

Basuki Juwono

Terakhir, sineas asal Indonesia yang pernah terlibat dalam proyek MCU adalah Basuki Juwono. Untuk series I Am Groot, Basuki bahkan masuk dalam tim editorial sebagai asisten editor untuk kelima episodenya. Tayangan MCU lainnya yang pernah melibatkan Basuki di antaranya adalah film Captain Marvel (2019), series What If…? (2021), dan The Guardians of the Galaxy Holiday Special (2022). Di luar MCU, dia juga pernah menggarap series The Wakling Dead, The Defenders, Luke Cage, dan Iron Fist sebagai asisten editor.

Itulah tujuh sineas Indonesia yang ternyata pernah terlibat dalam proyek-proyek MCU. Keterlibatan para sineas tanah air ini secara tidak langsung membuktikan bahwa MCU sendiri telah memberikan cukup banyak kesempatan kepada orang-orang berbakat dari berbagai belahan dunia. Walaupun untuk saat ini masih belum ada sutradara atau penulis Indonesia yang menggarap tayangan MCU, tetapi ketujuh sineas editorial ini bisa dibilang sudah cukup untuk membuat para penggemar MCU dalam negeri merasa bangga.

Egie
Egie adalah content writer yang memiliki passion tinggi untuk topik pop culture seputar komik, film dan series. Bergabung sejak tahun 2021, kini Egie menjadi salah satu sosok paling di andalkan untuk covering berbagai hal seputar pop culture.