Rumah produksi Warner Bros. Discovery harus mengalami sejarah kerugian besar akibat film The Flash yang gagal total, namun apa sebenarnya alasan kegagalan tersebut? The Flash menjadi film terbaru dari DCEU yang tayang pada Juni kemarin. Film ini digadang-gadang menjadi jalan untuk menghadirkan sesuatu yang baru di rumah produksi tersebut yaitu jagat sinematik yang baru.

The Flash sendiri berkisah tentang Barry Allen yang kembali ke masa lalu untuk menyelamatkan kematian sang ibu. Namun, yang terjadi dia justru merubah seluruh timeline yang ada serta realitas di DCEU. Tanpa diduga film The Flash ini justru menjadi mimpi buruk bagi WB. Discovery. Pasalnya, film ini mencatatkan sejarah buruk di studio tersebut. Apa sebenarnya alasan film The Flash gagal total?

CGI Yang Buruk

Teknologi CGI memang menjadi salah satu hal penting dalam film bergenre superhero. Teknologi ini sering digunakan dalam berbagai adegan, mulai dari pertarungan, efek visual, bahkan berbagai detail baik di karakternya atau pun di sekitarnya. Tidak jarang para fans mengkritik teknologi CGI dalam sebuah film, yang mana membuat pamor dari film tersebut akhirnya harus turun.

Hal ini pun dirasakan oleh film The Flash yang mana tidak sedikit para penonton yang mengeluhkan kualitas CGI dari filmnya. Dengan kualitas dari CGI yang kurang memuaskan pada akhirnya membuat fans kecewa dan memberikan tanggapan yang negatif terhadap film ini.

“Hancurnya” SnyderVerse

Zack Snyder merupakan sosok yang ditunjuk oleh Warner Bros. untuk membangun sebuah jagat sinematik yang bisa menandingi Marvel Cinematic Universe. Snyder sendiri akhirnya berhasil membangun jagat sinematik tersebut yang kemudian kita kenal dengan DCEU. Man of Steel menjadi film pembuka dari DCEU dan film-film lainnya kemudian muncul di timeline ini, termasuk The Flash.

Namun, SnyderVerse ini akhirnya harus mengalami “kehancuran” pasca film BvS: Dawn of Justice yang gagal di pasaran. Belum lagi kontroversi film Suicide Squad serta film Justice League yang akhirnya memperburuk kondisi ini. Hancurnya SnyderVerse akibat WB yang dianggap terlalu banyak ikut campur dalam berbagai urusan, pada akhirnya berdampak juga pada film The Flash.

Pengumuman Jagat Sinematik Baru

Berkaitan dengan hancurnya SnyderVerse di DCEU, pihak WB kemudian memberikan pengumuman bahwa mereka siap menghadirkan jagat sinematik baru. James Gunn yang kali ini ditunjuk sebagai pihak yang bertanggung jawab atas hal tersebut. Gunn bahkan sempat membeberkan rencana jangka panjangnya di jagat sinematik baru ini di bulan Desember 2022 kemarin.

Disadari atau tidak sebenarnya langkah itu juga menjadi salah satu alasan utama mengapa kemudian film The Flash gagal total di pasaran. Banyak fans yang sudah hilang ketertarikannya terhadap film The Flash pasca Gunn mengumumkan berbagai rencana film yang dia siapkan untuk DCU. Para fans tersebut beranggapan bahwa berbagai film di DCEU saat ini sudah tidak lagi relevan dan menarik.

Superhero Fatigue

Superhero Fatigue atau kelelahan akan berbagai cerita superhero adalah alasan lain mengapa film The Flash gagal total di pasaran. Film bergenre superhero sebelumnya tidak pernah mendapatkan hingar bingar yang luar biasa seperti dalam satu dekade terakhir ini. Harus diakui hal ini karena kesuksesan konsep jagat sinematik yang dibangun oleh Marvel Studios.

alasan the flash gagal

Namun, sepertinya orang-orang saat ini sudah mulai lelah dan muak dengan film-film bergenre superhero yang mana hal ini memberikan dampak bukan hanya bagi MCU tetapi berbagai film produksi DC Studios juga. The Flash menjadi “korban” baru dari kelelahan superhero ini. Terbukti, dengan bagaimana minat orang-orang untuk menonton film superhero sekarang sudah mulai menurun.

Penggunaan Konsep Multiverse Yang Berlebihan

Dalam dunia komik, konsep multiverse memang sering muncul dan banyak peristiwa penting yang berkaitan dengan multiverse. Konsep ini pun coba untuk diaplikasikan dalam jagat sinematik terutama DC. The Flash memang menjadi yang pertama di jagat sinematik DC yang menghadirkan konsep multiverse. Namun, ini bukan film pertama di industri perfilman Hollywood.

alasan the flash gagal

Selain karena orang-orang sudah lelah dengan cerita dengan tema superhero, mereka juga sudah lelah dengan cerita dengan konsep multiverse yang dianggap terlalu berlebihan. The Flash sendiri sebenarnya direncanakan akan menjadi pintu masuk bagi konsep jagat sinematik yang baru, namun dengan filmnya yang sama-sama menghadirkan konsep multiverse membuat para fans akhirnya enggan untuk menonton filmnya.

Kontroversi Ezra Miller

Alasan terbesar mengapa kemudian The Flash gagal total di pasaran adalah karena kontroversi Ezra Miller yang luar biasa. Pasca proses produksi filmnya, Ezra Miller, yang merupakan pemeran dari Barry Allen, kemudian banyak muncul di situs berita dengan berbagai kabar buruk. Mayoritas kabar buruk tersebut menyebutkan Ezra Miller harus berurusan dengan pihak berwajib.

alasan the flash gagalMisalnya, bagaimana Ezra pernah melakukan kejahatan dengan mencuri barang orang lain. Dia juga pernah membuat keributan di sebuah tempat hiburan, yang kemudian berakibat pada penganiayaan. Dan yang paling parah adalah bagaimana Ezra sudah melakukan hal buruk terhadap gadis 12 tahun seperti memberikan minuman beralkohol dan sebagainya. Berbagai kontroversi inilah yang kemudian membuat orang-orang marah besar.

Film The Flash sempat mengalami masa yang buruk saat proses produksi, sebelum kemudian akhirnya film ini tayang. Namun, The Flash justru menjadi sebuah mimpi buruk bagi rumah produksi Warner Bros. Discovery karena mereka harus merugi dengan jumlah yang sangat besar akibat film ini.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.