Saat ini film The Flash yang disutradarai Andy Muschietti dan dibintangi Ezra Miller tengah tayang di bioskop seluruh dunia. Bagi yang sudah menonton filmnya pasti tahu bahwa The Flash telah memperkenalkan elemen baru di DC Universe yang disebut Chronobowl. Elemen yang sangat penting bagi Flash ini bahkan sebelumnya sempat beberapa kali terlihat di berbagai promosi filmnya, dengan Barry Allen alias Flash yang berada di dalam sebuah kubah energi transparan. Nah pada artikel kali ini kita akan mengeksplorasi lebih jauh apa sebenarnya Chronobowl dan bagaimana cara kerjanya di film The Flash.

Debut Chronobowl di DC Universe

Chronobowl pada dasarnya merupakan tempat imajiner di film The Flash yang sebelumnya tidak pernah terlihat di film DC mana pun. Pasalnya tempat ini hanya bisa diakses jika seorang speedster DC telah berlari melampaui ruang dan waktu, di mana hal ini baru Flash lakukan di film terbarunya. Semuanya bermula ketika Flash ingin mengubah takdir buruknya dengan mencegah kematian ibunya Nora Allen agar ayahnya Henry Allen tidak dituduh sebagai pembunuh. Dengan kata lain untuk membuat keluarganya utuh kembali, Flash harus mengambil langkah ekstrem yang sebenarnya sudah dilarang oleh Batman.

Ketika Flash berlari sekuat tenaga dengan mengakses Speed Force sampai akhirnya melampaui ruang dan waktu seperti di ending Zack Snyder’s Justice League (2021), dia akan tiba di Chronobowl. Bentuknya mirip seperti sebuah stadion dengan Flash yang berada tepat di tengahnya. Di tempat imajiner inilah Flash bisa memajukan dan memundurkan peristiwa di semestanya. Dan ketika dia keluar dari kubah energi transparan yang menyelimutinya, Flash bisa pergi ke titik mana pun di timeline-nya yang bisa kita analogikan sebagai ‘sehelai spageti’ linier di multiverse DC.

Mesin Waktu Versi Speed Force

Secara garis besar fungsi dari Chronobowl bisa juga dibilang sebagai sebuah mesin waktu fiktif DC Universe yang hanya bisa dicapai dan diaktifkan dengan kekuatan Speed Force. Tentunya keabsurdan ini tidak pernah ada di dunia nyata, maksud utama dari Chronobowl sendiri adalah untuk memvisualisasikan perjalanan waktu kepada para penonton The Flash yang mungkin akan kebingungan jika tidak ada elemen tersebut. Hebatnya lagi penggambaran dan cara kerja Chronobowl di filmnya justru membuat perjalanan waktu tetap lebih mudah untuk dimengerti bahkan mungkin oleh penonton muda.

Walaupun sederhana, ada satu poin penting yang perlu kita catat, bahwa ketika Flash keluar dari Chronobowl dia berpotensi menciptakan sebuah persimpangan di timeline semestanya. Misalnya ketika Flash melakukan kontak di timeline yang dikunjunginya, seperti menaruh tomat kalengan di belanjaan ibunya, maka pada titik ini Chronobowl menjadi persimpangan baru yang mempunyai awalan dan akhiran timeline baru. Merujuk pada analogi spageti tadi, persimpangan inilah yang kemudian melahirkan sehelai spageti linier baru yang dapat terus bertumpuk menjadi semangkuk spageti alias multiverse.

Jadi walaupun praktis, jika ada sebuah kesalahan yang dilakukan oleh pengguna Chronobowl maka semua semesta di multiverse DC bisa saling bertabrakan karena saking kacaunya. Dari sini bisa kita simpulkan bahwa Chronobowl di film The Flash adalah elemen atau alat yang rumit dan sederhana secara bersamaan, sehingga jika seorang speedster DC menggunakannya secara tidak bertanggung jawab maka konsekuensinya sangat tidak terbatas. Hal inilah yang pada akhirnya disadari oleh Flash di akhir filmnya, itupun masih sulit baginya untuk mengembalikan semuanya seperti sediakala.

Adakah Chronobowl di DC Comics?

Seperti yang kita tahu, The Flash sendiri adalah film live action yang mengambil inspirasi dari peristiwa Flashpoint di DC Comics. Sekarang pertanyaannya apakah di komiknya ada Chronobowl? Jawabannya tentu saja tidak, karena elemen ini baru diperkenalkan di filmnya. Walaupun begitu ada satu elemen komik yang cukup mirip dengan Chronobowl, yaitu Cosmic Treadmill. Pertama kali diperkenalkan di komik The Flash #125 (1961) karya John Broome dan Carmine Infantino, Cosmic Treadmill diciptakan oleh Barry Allen alias Flash agar dia bisa melakukan perjalanan waktu dengan kecepatan supernya.

Secara fungsi, Chronobowl dan Cosmic Treadmill sama-sama dimanfaatkan sebagai sarana untuk melampaui ruang dan waktu. Bedanya jika Cosmic Treadmill dianggap sebagai teknologi mutakhir, Chronobowl adalah tempat imajiner yang kemungkinan besar tidak bisa dilihat dan dirasakan oleh orang lain kecuali oleh speedster DC. Hal inilah yang membuat Chronobowl di film The Flash terasa lebih spesial dan eksklusif. Bukan tidak mungkin ke depannya Chronobowl juga akan diperkenalkan di DC Comics sebagai ‘mesin waktu’ yang lebih superior, bahkan mungkin di reboot jagat sinema DC Universe mendatang.

Sekian pembahasan tentang Chronobowl di film The Flash. Untuk sekarang DC Studios memang belum memberikan petunjuk terkait speedster di reboot DC Universe yang akan dimulai tahun depan. Namun dengan terungkapnya multiverse DC melalui film The Flash, sepertinya akan sangat menarik jika suatu hari nanti kita bisa melihat lebih jauh cara kerja Chronobowl di jagat sinema DC Universe selanjutnya. Kita nantikan saja ya, Geeks.

Egie
Egie adalah content writer yang memiliki passion tinggi untuk topik pop culture seputar komik, film dan series. Bergabung sejak tahun 2021, kini Egie menjadi salah satu sosok paling di andalkan untuk covering berbagai hal seputar pop culture.