The Flash adalah film live action terbaru DC Universe yang akan menceritakan perjalanan waktu Barry Allen sampai akhirnya dia tiba di semesta yang sepenuhnya berbeba. Dikembangkan sejak tahun 2016, film dari sutradara Andy Muschietti ini memang sudah cukup sering digembar-gemborkan akan mengadaptasi kisah komik Flashpoint dengan sejumlah penyesuaian. Itulah mengapa kali ini jelang perilisannya kita akan mencoba menjelaskan seperti apa premis ‘Flashpoint’ di film The Flash nanti. Termasuk sejumlah perbedaan dan persamaan antara filmnya dan versi komik. Penasaran? So check this out!

Flashpoint di DC Comics

Sebelum membahas versi film The Flash, mari kita pahami terlebih dahulu seperti apa Flashpoint di DC Comics. Ditulis oleh Geoff Johns dan digambar Andy Kubertan pada tahun 2011, komik Flashpoint pada dasarnya bercerita tentang perjalanan antar realitas yang dilakukan oleh Barry Allen alias Flash untuk membuat ibunya Nora Allen hidup kembali. Di mana ternyata ibunya tewas dibunuh oleh Eobard Thawne alias Reverse-Flash. Kematian Nora ini lantas membuat ayah Barry, Henry Allen, dianggap sebagai pelakunya dan akhirnya dipenjara. Itulah mengapa Flash sangat ingin mengubah takdir buruknya tersebut.

Flashpoint film the flash

Cerita komik Flashpoint sendiri dimulai dengan Barry yang terbangun di semesta yang sangat berbeda. Di semesta ini Superman dipenjara oleh pemerintah, sebagai gantinya Cyborg telah menjadi simbol harapan bagi seluruh dunia. Yang terpenting dari semuanya, ternyata di semesta baru ini ibunya masih hidup sesuai dengan harapan Barry. Namun jauh di lubuk hati terdalamnya, Barry sadar bahwa semesta baru ini tidak lebih baik dari semesta aslinya. Di mana perang antara Amazonians dan Atlanteans telah membuat setengah dunia hancur. Dan dia juga telah kehilangan kekuatan Speed Force-nya.

Untuk mengembalikan keadaan seperti semula, dia lantas mencari koleganya di Justice League yaitu Bruce Wayne alias Batman. Mirisnya Bruce di semesta baru ini ternyata telah mati, sebagai gantinya yang menjadi vigilante Gotham adalah ayahnya Thomas Wayne. Sedangkan ibu Bruce, Martha Wayne, justru menjadi seorang Joker. Pada titik inilah sebagai satu-satunya orang yang mengetahui semesta aslinya, Barry mengambil tanggung jawab besar untuk mendapatkan kembali kecepatan supernya dengan bantuan Thomas, sekaligus menemukan kebenaran di balik Flashpoint sebelum semuanya terlambat.

Perbedaan Film dan Komik

Jika dibandingkan dengan persamaannya, yang akan kita bahas nanti di akhir, ada lebih banyak perbedaan antara Flashpoint di film The Flash dan komik. Hal ini bahkan sudah disampaikan sejak awal oleh Andy Muschietti yang menjadi sutradara setelah sejumlah sutradara dan penulis lain meninggalkan proyeknya. Pada tahun 2020, Mushietti pernah berbicara kepada That Hashtag Show bahwa film The Flash memang mengambil inspirasi dari kisah komik Flashpoint, tetapi di dalamnya ada banyak sekali perubahan yang mungkin tidak akan dikenali dan bahkan berpotensi mengejutkan para penggemar.

Flashpoint film the flash

Beberapa perbedaan paling menonjol yang sejauh ini telah terungkap di antaranya adalah: Peran Superman yang diganti oleh Supergirl dari Sasha Calle; Batman alternatif yang masih tetap Bruce Wayne tetapi versi Michael Keaton; Ada Barry Allen lain di semestanya; Tidak ada Perang Dunia III yang berlangsung antara Amazonians dan Atlanteans; Kemunculan General Zod yang jadi penyebab konflik utama; Tidak ada tanda-tanda Reverse-Flash tetapi sebagai gantinya filmnya akan hadirkan Dark Flash; Bukan hanya Cyborg yang absen, semesta alternatif ini memang dikenal tidak mempunyai metahuman.

Dengan kata lain, alih-alih bercerita tentang paradoks yang disebabkan oleh perjalanan waktu seperti di komik, Flashpoint versi film The Flash justru akan menghadirkan elemen multiverse. Di mana ulah Barry tampaknya bukan mengubah struktur semesta utamanya, tetapi malah membuatnya terjebak di semesta alternatif di multiverse. Filmnya bahkan digadang-gadang akan lebih dahulu menceritakan momen di semesta utama DCEU, di mana hal ini membuat film The Flash makin jauh berbeda dengan komik Flashpoint.

Flashpoint di The Flash

Flashpoint film the flash

Terlepas dari perbedaan yang mungkin akan bertambah banyak saat filmnya rilis nanti, sebenarnya ada satu premis utama atau benang merah yang tetap membuat The Flash masih layak disebut sebagai Flashpoint versi lain. Premis yang dimaksud adalah kematian Nora Allen, ibu Barry alias Flash baik di film maupun komik DC Universe. Kematian Nora tetap menjadi alasan utama mengapa akhirnya Barry melakukan perjalanan waktu untuk mengubah takdir buruknya. Hal inilah yang lantas menjadi ‘point penting Flash’ alias Flashpoint yang membuat film The Flash tetap menarik untuk kita ikuti.

Sekian pembahasan tentang apa itu Flashpoint di film The Flash. Masih perlu kita lihat apakah di filmnya nanti Flash bisa mengembalikan keadaan seperti semula tanpa harus membuang salah satu semesta. Karena pada dasarnya tidak ada semesta yang lebih buruk dari semesta lainnya, yang jadi persoalan justru cara pandang Flash yang merasa bahwa dia bisa mengubah takdir dengan kekuatannya. Kita lihat saja nanti sejauh mana kisah Flashpoint versi film akan membawa para penontonnya, tepatnya saat The Flash tayang perdana di bioskop Indonesia mulai hari Rabu, 14 Juni besok.

Egie
Egie adalah content writer yang memiliki passion tinggi untuk topik pop culture seputar komik, film dan series. Bergabung sejak tahun 2021, kini Egie menjadi salah satu sosok paling di andalkan untuk covering berbagai hal seputar pop culture.