Film The Flash baru saja tayang perdana di seluruh bioskop Indonesia. Sesuai dengan promo yang digembar-gemborkan sebelumnya, film dari sutradara Andy Muschietti ini memang memperkenalkan multiverse di jagat sinema DC Universe. Menariknya ternyata multiverse DC sangat berbeda dari Marvel Cinenatic Universe. Nah kali ini kami akan membahas penjelasan konsep multiverse di DC Universe yang baru diungkap film The Flash. Karena pembahasannya akan mengandung spoiler, alangkah baiknya kalian melihat filmnya terlebih dahulu. Jika sudah, langsung saja simak penjelasan di bawah ini, Geeks!

Berbeda dari MCU, Mirip Seperti Spageti

Seperti yang kita tahu, film The Flash sendiri bercerita tentang upaya Barry Allen alias Flash yang ingin mengubah takdirnya dengan pergi ke masa lalu. Di mana dia berharap ibunya Nora Allen bisa hidup lagi dan ayahnya Henry Allen tidak dituduh telah membunuh ibunya. Dalam prosesnya dia justru malah tiba di semesta alternatif yang sepenuhnya berbeda dari semestanya, dengan Barry versi muda, Supergirl, dan Batman pensiun sebagai superheronya. Nah Konsep multiverse di jagat sinema DC Universe pertama kali terungkap saat Flash dan Barry muda pergi mengunjungi Bruce Wayne alias Batman.

multiverse dc universe

Pada titik inilah Batman tua, yang ternyata bukan versi Ben Affleck, melainkan versi Michael Keaton menjelaskan bahwa multiverse DC Universe bukan produk dari cabang timeline seperti yang dijelaskan MCU. Meskipun banyak yang mengira bahwa ulah seseorang yang mengacaukan timeline dapat melahirkan timeline baru yang seterusnya berbeda sampai akhir, ternyata di DC Universe konsepnya jauh lebih rumit dari itu. Pengacau timeline justru akan langsung menciptakan persimpangan antara satu timeline dan yang lainnya, di mana bukan hanya akhirnya saja yang berbeda tetapi juga awalnya.

Batman Keaton di film The Flash ini bahkan memberikan analogi yang sempurna lewat makanan spageti. Di mana ketika persimpangan tercipta maka timeline baru akan langsung berpotongan dengan timeline lama. Dan ketika seorang pengacau timeline terus-menerus mencoba mengubah timelinenya, yang lahir justru ‘spageti multiverse’ yang polanya sangat kusut, saling bertumpuk, serta punya awalan dan akhiran masing-masing. Bahkan bagi Flash yang tiba di semesta alternatif, awal dan akhir timeline yang dia lihat sudah pasti berbeda. Dan untuk bisa kembali ke semestanya butuh upaya yang luar biasa rumit.

The Flash Contoh Sempurna Multiverse

Film The Flash sendiri adalah contoh sempurna dari multiverse di jagat sinema DC Universe yang sangat rumit. Ketika Flash mencoba mengubah masa lalu, maka yang berubah bukan hanya masa depan, tetapi juga masa lalu yang lebih jauh sebelum dia melakukan itu semua. Hal ini terbukti ketika Flash memasukan tomat kalengan ke belanjaan ibunya agar tidak pernah terbunuh karena di rumah tidak ada siapa-siapa. Ulah Flash inilah yang justru langsung menciptakan timeline baru dengan awalan dan akhiran berbeda, di mana Batman lahir lebih awal dan Barry muda hidup bahagia bersama kedua orang tuanya.

multiverse dc universe

Nah ketika Flash ingin mengembalikan semuanya seperti semula, sekarang dia sudah tersesat di kekusutan spageti multiverse di DC Universe tadi. Sehingga walaupun dirinya merasa sudah kembali ke semesta aslinya, ternyata di ending The Flash terungkap bahwa dia sebenarnya berada di semesta lainnya dengan Bruce Wayne alias Batman yang eksis adalah versi George Clooney, bukan Michael Keaton atau Ben Affleck. Namun di semesta barunya ini Bruce versi Clooney tampaknya punya ingatan yang sama seperti Batfleck. lagi-lagi ini semua bisa terjadi karena tidak ada awal dan akhir timeline DC yang identik.

Sekian pembahasan tentang kerumitan multiverse di DC Universe yang berhasil disederhanakan oleh Batman Keaton melalui analogi spageti. Berdasarkan pengungkapkan ini cukup jelas bahwa film The Flash secara tidak langsung ingin mengejek konsep cabang timeline di multiverse MCU. Di mana versi DC Universe sebenarnya lebih sederhana, tetapi implementasi multiverse jauh lebih rumit dari yang kita bayangkan. Karena jika seseorang sudah mengacaukan timeline, maka kemungkinan besar dia akan terjebak di multiverse DC. Bagaimana menurut kalian dengan konsep multivese DC yang unik ini, Geeks?

Egie
Egie adalah content writer yang memiliki passion tinggi untuk topik pop culture seputar komik, film dan series. Bergabung sejak tahun 2021, kini Egie menjadi salah satu sosok paling di andalkan untuk covering berbagai hal seputar pop culture.