Sebuah teori menarik muncul di kalangan fans terkait dengan detail yang ada di chapter 1061 dalam seri manga One Piece. Pihak angkatan laut kembali muncul dalam arc terbaru ini, di mana beberapa dari mereka bahkan muncul di chapter 1061 kemarin. Yang juga tidak kalah menarik adalah kita melihat beberapa karakter baru yang juga ternyata menjadi bagian dari SWORD.

Mereka adalah Helmeppo, Hibari, dan Prince Grus. Dalam chapter tersebut nampak Helmeppo dan Hibari meminta tolong kepada Prince Grus yang merupakan atasan mereka untuk mau meminjamkan Seraphim. Hal itu mereka lakukan demi menyelamatkan Koby yang diculik oleh Blackbeard. Namun, sayangnya, Prince Grus tidak memberikan izin karena menurutnya saat ini bukan saatnya untuk bergerak.

Terlepas dari momen keduanya meminta tolong untuk meminjam Seraphim, terdapat sebuah detail menarik yang muncul dalam dialog tersebut khususnya dari dialog milik Hibari. Dan berdasarkan detail tersebut muncul sebuah spekulasi yang menyebutkan bahwa Hibari mungkin memiliki koneksi yang dalam dengan sosok Fleet Admiral Sakazuki alias Akainu.

Anak Dari Sakazuki?

Seorang pengguna Twitter yang sekaligus juga fans One Piece dan penerjemah bahasa Jepang, @sandman_AP, menjelaskan bahwa ada sesuatu yang unik dari dialog Hibari. Dari penggunaan katanya, Hibari menggunakan sebuah dialek yang kemudian terkenal dengan nama “Hiroshima-Ben” atau “Hiroshima dialect.” Berdasarkan informasinya, dialek Hiroshima ini memiliki asosiasi kuat dengan para Yakuza.

Maksudnya, bahasa tersebut biasanya digunakan oleh kelompok kriminal tersebut. Pengguna dari dialek Hiroshima tersebut memiliki sering mendapatkan stereotip sebagai sosok yang berisik, bersuara keras, dan tegas penuh penekanan. Hibari sendiri sepertinya menggunakan versi informal dari pola bicaranya yang mana sering kali membuat bingung orang-orang yang menerjemahkannya.

Karena itu, tidak jarang karakter yang menghadirkan dialog dengan menggunakan dialek tertentu akan kehilangan detail informasi seperti hal ini. Mereka yang lama mempelajari bahasa Jepang atau sering berinteraksi dengan orang Jepang atau bahkan orang Jepang asli tentu akan memahami nuansa di dalam dialog Hibari di chapter 1061 tersebut.

Yang menarik, dalam seri One Piece sendiri ada dua karakter yang diketahui menggunakan dialek Hiroshima. Selain Hibari, sosok karakter lainnya adalah Sakazuki alias Akainu. Hal inilah yang kemudian menjadi dasar dari spekulasi bahwa ada kemungkinan Hibari adalah anak dari Sakazuki. Sandman sendiri menuturkan bahwa Oda seolah ingin memberikan petunjuk untuk hal itu.

Meskipun masih belum terkonfirmasi secara resmi bahwa Hibari adalah anak dari Sakazuki, bisa jadi Hibari memiliki koneksi dengan sang Fleet Admiral. Bisa jadi Hibari adalah anggota keluarga dari Sakazuki atau mungkin keduanya berasal dari wilayah atau kampung halaman yang sama.

Bukti Sosok Monster

Dengan asumsi bahwa teori di atas memang terbukti, maka artinya chapter 1061 ini memiliki implikasi yang sangat luas khususnya terhadap sosok Sakazuki. Seperti yang kita ketahui, Sakazuki adalah sosok yang sangat brutal dan tidak pernah peduli terhadap orang lain. Kematian selalu menjadi jawaban bagi sosoknya, tidak peduli jika itu adalah nyawa rekan sesama angkatan laut.

5 Karakter One Piece Bisa Mengalahkan Sakazuki, Siapa Saja?

Dalam perang Marineford, kita melihat banyak angkatan laut yang ketakutan dan memikirkan keluarganya pada saat momen terakhir. Mereka ingin pertempuran tersebut segera berakhir agar mereka bisa pulang. Namun, Sakazuki justru tidak peduli akan hal tersebut. Jika Hibari memang adalah anaknya, maka artinya Sakazuki benar-benar sudah sangat gila.

Dia rela membunuh orang lain dan tidak peduli terhadap nyawa rekannya, padahal dia sendiri memiliki keluarga. Hibari mungkin pada akhirnya hanya akan menjadi salah satu karakter yang cukup berpengaruh di serinya. Namun, kemungkinan untuk teori ini terbukti  juga cukup besar. Menarik untuk kemudian mengetahui bahwa hanya Hibari yang kemudian menggunakan gaya bicara yang mirip dengan Sakazuki.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.