Transformasi paling baru dan paling kuat yang pernah Goku capai di seri Dragon Ball Super akhirnya memiliki nama resmi. Sejak pertama kali muncul di serinya, transformasi Ultra Instinct milik Goku mengalami beberapa perkembangan, dengan berbagai nama yang berbeda. Namun, dalam penggunaan ketika Goku menghadapi Gas para fans pun bingung dengan nama transformasi tersebut.

Namun, pada akhirnya, pertanyaan besar para fans tersebut mulai terjawab. Seperti yang muncul dalam serinya, transformasi Ultra Instinct pada awalnya diajarkan oleh Whis kepada Goku. Whis sendiri merupakan Angel yang menjadi pelayan atau wakil dari Dewa Penghancur Universe 7, Beerus. Whis menjelaskan bahwa dengan menghapus kesadaran yang ada, teknik tersebut akan membuat tubuh penggunanya untuk bergerak secara mandiri.

Bukan hanya itu, tubuh dari penggunanya juga akan mampu bertarung dan memiliki pikiran serta emosinya sendiri. Inilah yang kemudian menjadi alasan utama mengapa para Angel nampak selalu dalam keadaan tanpa emosi dalam ceritanya. Karena, mereka selalu mengaktifkan teknik Ultra Instinct. Menggunakan transformasi ini mampu membuat penggunanya sulit untuk terkalahkan, bahkan oleh para dewa sekali pun.

Goku sendiri berhasil mempelajari transformasi tersebut saat dia hendak berhadapan dengan Jiren dalam Tournament of Power. Saat itu, karena masih berada dalam tahap awal, Goku masih kesulitan dalam mengendalikan atau menguasai tekniknya. Namun, seiring berjalannya waktu Goku pun akhirnya mulai bisa mempelajari dan menguasai teknik ini.

BACA JUGA: Dragon Ball: 5 Momen Vegeta Unggul dari Goku!

Ada beberapa nama level transformasi Ultra Instinct yang sudah Goku jalani: Ultra Instinct Sign, Autonomous Ultra Instinct, dan yang terakhir adalah Perfected Ultra Instinct. Namun, ada satu tahapan terakhir yang setelah sekian lama akhirnya berhasil Goku kuasai. Teknik ini baru Goku dapatkan saat dia berhadapan dengan sosok petarung paling kuat di seluruh alam semesta, Gas.

KE HALAMAN 2

1
2
Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.