Dalam dunia Naruto, belas kasih merupakan sesuatu yang sangat jarang terjadi. Para shinobi biasanya tidak akan berhenti untuk saling bertarung sampai ada yang tewas. Hal ini bisa kita lihat saat era pertempuran shinobi dahulu, di mana banyak shinobi yang menghabisi nyawa shinobi lainnya dengan begitu mudah. Meskipun begitu, tentunya ada alasan dibalik itu semua.

Yang menarik adalah terdapat beberapa karakter, khususnya protagonis, yang justru “terlihat” seperti seorang antagonis. Hal ini karena kemampuan atau Jutsu yang mereka miliki. Meskipun mereka menggunakannya untuk mengalahkan musuh, namun Jutsu tersebut nampak sangat mengerikan sampai-sampai membuat mereka dianggap sebagai villain. Lalu, siapa saja sosok yang dimaksud? Berikut pembahasannya.

Ibiki

Ibiki merupakan salah satu shinobi Konoha yang paling berpengalaman. Geeks yang mengikuti cerita Naruto, pasti mengenal sosok Ibiki, yang juga merupakan pengawas dari ujian Chunin. Dia juga merupakan sosok shinobi yang ada di garis depan ketika Konoha berada dalam situasi genting, contohnya adalah saat Pain datang untuk menyerang Konoha.

Ibiki memiliki keahlian dalam hal interogasi dan juga perang psikologis. Dia memiliki tugas untuk menggali sebanyak mungkin informasi atau intelejen dari pihak musuh. Dengan menggunakan teknik Genjutsu, dia berusaha untuk menyiksa psikologis musuh atau lawan yang membuat mereka pada akhirnya menyerah dan mengatakan apa yang mereka ketahui. Tidak jarang ada musuh yang harus “menderita” karena berusaha untuk mempertahankan apa yang dia ketahui.

Ino Yamanaka

Ino sebenarnya adalah salah satu karakter utama dalam seri Naruto. Dia adalah rival dari Sakura, meskipun mereka juga sebenarnya berteman. Ino sendiri memiliki kekuatan yang sangat luar biasa. Namun, sayangnya, kekuatan yang dahsyat tersebut tidak pernah dipergunakan secara baik dalam ceritanya. Jika kemampuan bayangan milik keluarga Nara menjadi salah satu teknik favorit para fans, seharusnya teknik bertukar jiwa milik Ino juga bisa menjadi favorit.

Teknik atau Jutsu ini mungkin terdengar jahat karena bagaimana penggunanya memaksa masuk ke jiwa atau tubuh seseorang. Dan kemudian, Ino akan mengambil alih tubuh korbannya. Jutsu atau hal tersebut jelas terdengar seperti sebuah tindakan yang biasa para villain lakukan. Biasanya, para villain tersebut akan mencuci otak dan mengambil alih tubuh atau kesadaran korbannya.

Gaara

Kemampun pasir milik Gaara sering kali dia andalkan saat menghadapi musuh atau menjadi pertahanan pertama. Pengendalian pasir ini sudah sejak lama dia kuasai. Yang mengerikan adalah sebelum Gaara berubah menjadi sosok yang jauh lebih baik seperti sekarang, dia adalah sosok yang jahat. Sudah banyak nyawa melayang akibat serangan atau teknik pasir milik Gaara di mana tubuh mereka hancur.

Pengendalian pasir tersebut membuat Gaara bisa meremukan tubuh musuhnya. Hal ini sempat dia lakukan juga terhadap Sasuke dalam Ujian Chunin. Tekniknya yang paling ikonik adalah “Sand Coffin” atau “Peti Mati Pasir,” di mana dia akan mengubur musuhnya dan kemudian menghancurkan tubuh mereka. Teknik ini rasanya cukup masuk akal jika dianggap menjadi teknik mengerikan atau jahat.

Aburame Shino

Sebagai bagian dari klan Aburame, Shino Aburame merupakan wadah bagi berbagai macam serangga. Dan sebaliknya, para serangga tersebut akan membantu Shino mengalahkan musuh-musuhnya. Dalam ujian Chunin, Shino bertarung menghadapi Kankuro dari desa Sunagakure. Kankuro merupakan seorang shinobi yang menggunakan benang chakra untuk mengendalikan boneka miliknya.

Shino mampu menghancurkan bagian sendi atau engsel dari boneka tersebut dengan memanfaatkan serangga miliknya. Serangga-serangga tersebut akan mengonsumsi chakra miliknya, dan hal itu membuat Kankuro kesulitan mengendalikan bonekanya. Teknik serangga milik Shino ini terdengar sangat mengerikan dan jahat, mengingat bagaimana banyak serangga masuk ke tubuh seseorang dan kemudian menghancurkannya dari dalam.

KE HALAMAN 2

1
2
Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.