Cerita anime dan manga bergenre shonen merupakan salah satu genre yang paling populer dan banyak dibaca di seluruh dunia. Berkisah tentang petualangan, persahabatan, dan juga semangat juang, membuat genre shonen tidak pernah sepi peminat. Selalu ada banyak judul baru yang muncul, yang mana berbagai judul baru tersebut tidak jarang juga memberikan warna baru tersendiri.

Namun, tentunya sebuah judul tidak akan selamanya ada atau terus berjalan. Meskipun membutuhkan waktu hingga puluhan tahun, serinya pasti akan menemukan cerita akhir. Meskipun pada umumnya akhir dari sebuah cerita di genre shonen berujung senang atau sedih, namun tidak jarang juga cerita akhir tersebut justru memunculkan perdebatan dan kontroversi di kalangan fans. Berikut adalah beberapa judul seri anime dan manga yang dianggap memiliki akhir yang kontroversial.

BACA JUGA: One Piece: Mengenal Wakil Kapten di Bajak Laut Shanks!

Evangelion

Salah satu hal yang membuat seri anime klasik Neon Genesis Evangelion banyak orang-orang sukai, dan juga menarik minat para fans, adalah kompleksitas dari para karakter yang muncul dalam ceritanya. Evangelion menjadi salah satu seri dari sedikit judul yang berani untuk menghadirkan kompleksitas tersebut, apalagi pada era 1980an. Namun, kesuksesan tersebut harus berakhir dengan banyak perdebatan.

Kontroversi muncul setelah ada perubahan tone cerita yang sangat drastis pada dua episode terakhir serinya. Dalam episode 24, para fans melihat bagaimana Kaworu berusaha untuk menginisiasi peristiwa Third Impact, yang membuat akhir ceritanya akan sangat epik. Sayangnya, semua hype para fans harus terhenti ketika dua episode terakhir justru lebih berfokus pada sisi evaluasi psikologis, karena para karakternya harus menghadapi Human Instrumental Project, yang mengkombinasikan seluruh jiwa manusia menjadi satu.

Pada akhir ceritanya, tepatnya di episode 26, ceritanya kemudian ditutup dengan momen yang bahagia di mana semua karakter berkumpul dan saling tersenyum memuji aksi dari Shinji Ikari. Akhir yang bahagia membuat para fans kecewa dan banyak menghadirkan kontroversi, karena mereka beranggapan tidak seharusnya Evangelion berakhir bahagia. Namun, dalam sekuelnya, The End of Evangelion, akhirnya ceritanya bisa berakhir sesuai dengan yang fans inginkan yaitu penuh dengan aksi.

Anime Erased

Seri anime ini banyak mendapatkan pujian dari para fans karena menjadi seri yang cerdas, penuh ketegangan, dan juga sangat menarik untuk ditonton. Bahkan, banyak yang memiliki opini bahwa cerita Erased terlalu bagus. Sayangnya, semua hal yang sudah berjalan dengan baik dan sempurna tidak mampu untuk mereka selesaikan dengan baik. Kembali, dua episode dari ceritanya harus mendapatkan kritik dari para fans karena tidak sesuai dengan cerita serinya.

Banyak yang beranggapan bahwa akhir cerita dari Erased justru menjadi sebuah “pengkhianatan” bagi para fans. Apa yang terjadi di akhir ceritanya, terutama yang terjadi pada Satoru, benar-benar mengubah pandangan para fans tentang sang karakter protagonis. Bagaimana ceritanya tidak menghadirkan momen Satoru yang selamat saat dia terjatuh membuat banyak fans kecewa. Akhir yang terkesan terburu-buru juga menjadi salah satu masalah utama lainnya dari seri ini.

BACA JUGA: One Piece: Ryokugyu Pemilik Pedang Hitam?

Anime The Promised Neverland

The Promised Neverland sempat menjadi salah satu seri yang banyak meraih perhatian para penggemar, berkat cerita dan karakternya yang menarik. Kisah anak-anak yang dihadirkan membuat para fans besimpati dengan nasib mereka. Dalam versi animenya sendiri, musim perdana berhasil membuat para fans penasaran dengan cerita selanjutnya.

Namun, sayangnya, kesuksesan di musim perdana tidak mampu untuk diikuti di musim selanjutnya. Salah satu alasan yang paling utama (dan klasik) mengapa hal tersebut terjadi adalah alur cerita yang tidak sesuai dengan manganya. Banyak cerita atau elemen penting dari manganya yang kemudian mereka lewatkan di musim kedua tersebut. Bahkan, sosok villain penting di serinya pun tidak mereka perkenalkan.

Karakter favorit para fans, Norman, seharusnya menjadi sosok penting yang mengalahkan keluarga kerajaan yang jahat di arc tersebut. Namun, sebaliknya, justru serinya menghadirkan sesuatu yang baru untuk karakternya yang jauh dari sumber aslinya. Nasib dari Isabella dan Emma juga tidak mereka perlihatkan, membuat para fans penasaran dengan apa yang terjadi kepada mereka.

Banyak rumah produksi yang kemudian harus menunda berbagai proyek mereka akibat pandemi global COVID-19. Hal ini juga yang sempat menjadi alasan rumah produksi serinya mengapa ceritanya bisa berakhir buruk, dan banyak menghadirkan perdebatan di kalangan fans. Banyak fans yang berharap bahwa musim kedua ini bisa mendapatkan versi reboot, namun reputasi yang sudah kadung buruk membuat peluang tersebut sangat kecil.

The Future Diary

Seri The Future Diary benar-benar di atas angin dengan menghadirkan konsep battle royale dari para pemegang buku catatan, di mana mereka berharap untuk bisa menjadi penguasa dunia ini. Namun, ketika semuanya sudah mencapai puncaknya, dengan Yukiteri dan Yuno menjadi peserta yang tersisa, bagaimana Yukiteru menolak untuk menghabisi Yuno justru mengubah semuanya.

Yuno kemudian mengaku bahwa dia berasal dari timeline lain, di mana dia merupakan sosok dewa. Dia sengaja pergi timeline tersebut untuk membunuh kembarannya, dan kemudian menggantikan posisi kembarannya tersebut untuk kemudian menjalin cerita romansa dengan Yukiteru. Karena rencananya gagal, Yuno pun harus kembali mengulang ceritanya. Dari penjelasan ini sendiri rasanya Geeks sudah merasa pusing dengan alur yang ada.

BACA JUGA: One Punch Man: Genos Bisa Hidup Kembali?

Serinya kemudian memperkenalkan tiga timeline yang berbeda. Meskipun OVA dari serinya menjembatani berbagai kepusingan dan tanda tanya besar para fans, tetap saja hal tersebut dianggap tidak cukup bisa menjelaskan berbagai hal yang ada. Para fans pun bebas memilih cerita akhir seperti apa yang mereka inginkan, dan bagaimana nasib dari para karakter yang ada dalam ceritanya. Namun, bukannya berakhir positif, justru hal ini memunculkan kebingungan dan kekacauan bagi serinya.

Attack On Titan

Puncak dari cerita akhir paling kontroversial mungkin ada di seri anime Attack on Titan karya Hajime Isayama. Seri yang berhasil mendapatkan perhatian global ini benar-benar sangat menjanjikan, dengan alur cerita yang gelap dan penuh dengan kekerasan. Para fans benar-benar menyukai apa yang Isayama hadirkan sejauh ini di serinya. Kematian yang muncul memberikan pengaruh besar terhadap ceritanya.

Berbagai misteri, teka-teki, dan hal lainnya menjadi elemen lainnya yang membuat serinya sukses di mata para fans. Namun, pergeseran fokus dan tone cerita dengan memperkenalkan berbagai karakter baru, politik, kisah tentang Titan, dan sebagainya justru mulai membuat para fans sedikit mempertanyakan serinya. Banyak momen yang muncul di ceritanya berkaitan dengan rasisme dan kekerasan.

Isayama seolah tidak menghiraukan hal tersebut, yang mana seharusnya untuk manga bergenre shonen perlu kehati-hatian untuk mengahdirkan sesuatu yang bersifat dewasa seperti itu. Selain faktor di atas, cerita akhir pasca kematian Eren pun menjadi puncak kontroversial dari seri ini. Hampir semua fans merasa kecewa dengan bagaimana Isayama menghadirkan akhir cerita dari serinya, yang justru berakhir bahagia. Padahal, para fans sendiri banyak yang berharap jika serinya akan berakhir dengan gelap atau ada hal mengejutkan lain.

Menghadirkan sebuah cerita akhir yang sempurna dan baik tentu bukanlah perkara mudah di anime maupun manga. Apalagi, jika di sepanjang ceritanya sang penulis sudah berhasil membangun cerita, dunia, dan karakter yang dekat dengan para fans. Ketika semuanya tidak sesuai, atau justru melenceng dari apa yang diharapkan, maka kontroversi dan perdebatan menjadi sesuatu yang tidak terhindarkan.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.