Dengan cita-cita yang sangat tinggi untuk menjadi ahli pedang terkuat di dunia, Roronoa Zoro diperlihatkan menjadi salah satu karakter yang menarik dan juga kuat dalam seri One Piece. Tangan kanan dari Luffy ini memperlihatkan kemampuan berpedangnya yang sangat luar biasa dalam setiap pertarungan yang dia alami. Saat ini, Zoro adalah salah satu ahli pedang terbaik di serinya.

Seiring berjalannya waktu dan petualangan bersama kru Topi Jerami, kemampuan dan kedahsyatan dari sosok Zoro terus meningkat apalagi pasca Zoro berlatih bersama Mihawk. Bukti peningkatan kekuatan yang dia alami adalah bagaimana Zoro mampu bertarung melawan level yang lebih tinggi darinya seperti Kaido dan Big Mom.

Selain dari segi kekuatan fisik, dari segi teknik pun Zoro tidak kalah. Zoro diketahui merupakan petarung yang menggunakan teknik tiga pedang alias Santoryu. Namun, puncak dari kekuatan Zoro adalah ketika dia dia bukan hanya menggunakan dua kali lipat kekuatannya melainkan tiga kali lipat. Hal tersebut membuatnya bisa menggunakan teknik sembilan pedang alias Kryutoryu.

Kyutoryu adalah sebuah teknik tingkat tinggi di mana Zoro menggunakan sembilan pedang sekaligus untuk menyerang musuhnya dalam waktu bersamaan. Teknik ini juga merupakan kepanjangan dari jiwa dari Zoro, di mana melalui tekad yang sangat kuat dan juga konsentrasi tinggi, Zoro akan menciptakan sebuah ilusi.

Ilusi tersebut akan membuat musuh beranggapan bahwa Zoro memiliki dua kepala, dua tangan, dan enam pedang lainnya. Sehingga, total Zoro akan memiliki sembilan pedang secara bersamaan. Sosok dari Zoro ini mirip dengan dewa dalam kepercayaan agama Hindu, yaitu Asura. Sosok Asura digambarkan sebagai sosok yang memang memiliki tiga kepala dan enam tangan.

Sebenarnya, Zoro sudah memiliki kemampuan ini jauh sebelum time-skip selama dua tahun. Hal ini diketahui saat teknik Kyutoryu pertama kali diperlihatkan di arc Enies Lobby. Saat itu, Zoro sedang bertarung melawan salah satu anggota CP-9, Kaku. Setelah semua serangannya gagal membuat Kaku menyerah, akhirnya Zoro pun mulai mengerahkan kekuatan terakhirnya.

Zoro menggunakan Kyutoryu dan menggunakan teknik Asura. Teknik ini sempat membuat Kaku terkejut dan terdiam. Dan karena terlalu kuat, Kaku pun akhirnya berhasil dikalahkan. Pasca pertarungan tersebut, Zoro kemudian kembali menggunakan teknik Kyutorunya saat bertarung menghadapi PX-4 di Sabaody. Dia juga pernah menggunakannya saat di film Strong World.

Terakhir, Zoro sempat kembali menggunakan teknik Kyutoryu saat berhadapan dengan Kaido. Dalam pertarungan tersebut, Zoro bahkan memperlihatkan kepada kita teknik Asura yang baru, yaitu Hell Hakkei, yang bahkan berhasil membuat Kaido terluka. Yang luar biasanya juga adalah dalam teknik kyutoryu melawan Kaido, Zoro melapisi serangannya dengan Conqueror Haki seperti halnya Luffy.

Karena Kyutoryu merupakan sebuah teknik yang kuat, rasanya memang wajar jika Zoro sangat jarang menggunakan tekniknya. Selain benar-benar menguras tenaga, butuh juga konsentrasi tinggi, dan pengerahan kekuatan 100%. Karena itulah menggunakan teknik Kyutoryu hanya akan terjadi ketika Zoro benar-benar dalam keadaan terdesak, karena inilah senjata pamungkasnnya seperti saat melawan Kaku atau Kaido.

Jurus atau kemampuan yang muncul dalam penggunaan sembilan pedang ini sebenarnya tidak banyak, hanya teknik Asura. Namun, Zoro kemudian mengembangkannya lagi menjadi beberrapa “jenis” dari Asura. Misalnya, teknik Asura: Ichibugin dan juga Asura: Makyusen yang merupakan dua teknik Asura yang dimiliki Zoro sebelum time-skip.

Pasca time-skip, Zoro mengembangkan teknik Asuranya menjadi Asura Bakkei: Moja no Tawamure. Pada dasarnya, semua teknik asura sama menggunakan sembilan pedang dan mengerahkan semua kekuatannya. Hanya saja berdasarkan informasi yang ada, perbedaannya ada pada sayatan atau serangannya. Juga, jika sebelum time-skip Zoro tidak melapisi serangannya dengan Haki, untu teknik Kyutoryu pasca time-skip Zoro bisa melapisinya dengan Haki. Apakah teknik Kyutoryu akan kembali digunakan menghadapi musuh yang kuat pada masa yang akan datang? Kita nantikan saja ya Geeks!

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.