Ada alasan mengapa banyak sekali para penonton dari seri anime Attack on Titan beranggapan bahwa seri tersebut lebih kepada genre Seinen alias lebih dewasa dibandingkan anime bergenre Shonen. Dengan tema yang gelap, mengerikan, dan sangat kompleks, menjadikan Attack on Titan tidak seperti anime bergenre shonen pada umumnya – yang mungkin notabene lebih mudah ditebak.

Eren Yeager – sang protagonis utama serinya – berbeda dari karakter pahlawan pada umumnya. Bahkan, banyak yang beranggapan dia justru lebih dekat kepada villain dibandingkan protagonis. Di sisi lain, ada juga para fans yang beranggapan bahwa Eren adalah korban dari ketragisan yang terjadi pada ceritanya. Jadi, apakah Eren Yeager sebenarnya korban atau villain?

Untuk tiga musim pertama dari seri Attack on Titan, tidak ada keraguan bahwa Eren adalah sosok tipikal pahlawan dalam genre shonen. Dia merupakan anak kecil yang kemudian harus menerima kenyataan pahit, ketika serangan Titan berhasil menembus tembok di pulau Paradis. Akibatnya, dia pun bersumpah untuk menjadi kuat demi menghabisi para Titan tersebut.

Eren kemudian mengenal karakter lainnya seperti Reiner dan Bertholt, yang dia anggap sebagai teman. Namun, pada kenyataanya, keduanya bukanlah teman yang selama ini dianggap oleh Eren. Keduanya merupakan musuh dalam selimut, di mana mereka menyamar menjadi pasukan Survey Corps. Mereka sendiri sebenarnya adalah bangsa Marley.

Faktor yang perlu diingat adalah seorang karakter tidak bisa menjadi pahlawan dan juga villain dalam satu cerita yang sama di waktu yang sama. Karakter tersebut bisa saja melakukan hal-hal jahat, atau justru melakukan hal yang sebaliknya. Tetapi, hanya karena seorang pahlawan melakukan sesuatu yang jahat bukan berarti kejahatan yang dia perbuat adalah benar.

Hal yang sama juga berlaku untuk para villain, yang melakukan hal-hal atau tindakan heroik. Cerita protagonis utama yang harus terjebak dalam sebuah kompleksitas cerita, kemudian alur yang jauh lebih gelap dari karakter pahlawan pada umumnya, sebenarnya bukan sesuatu yang baru di industri ini. Ada beberapa contoh lainnya yang masuk dalam kategori tersebut.

Ken Kaneki dari seri Tokyo Ghoul dan juga Guts dari seri Berserk, keduanya sama-sama dianggap bukan pahlawan yang biasanya muncul dalam seri shonen. Keduanya merupakan protagonis utama dari seri seinen dan tidak ada dari kedua karakter ini yang membunuh orang-orang tidak berdosa atau melakukan pembunuhan kejam.

Tetapi, hal berbeda diperlihatkan oleh Eren, di mana dia dianggap jauh lebih gelap dari kedua karakter tersebut. Petunjuk pertama dari upaya Eren untuk melakukan pembunuhan massal terjadi di akhir musim ketiga serinya. Diperlihatkan Eren sudah berhasil menyusup ke militer marley. Dan di musim keempat akhirnya misi tersebut terwujud.

Eren melakukan serangan dadakan di wilayah Liberio, yang mana membuat banyak orang-orang tidak bersalah yang kemudian menjadi korban, baik dari pihak sipil atau pun pihak militer. Bahkan, rumah-rumah penduduk Eldia dan juga penduduk lainnya di wilayah Liberio hancur dan terbakar akibat pertempuran Titan yang terjadi di sana.

Eren juga secara tidak langsung memaksa rekan-rekannya di Survey Corps untuk membantunya, karena tentu mereka tidak ingin mengambil resiko di mana Eren tertangkap dan pihak Marley pun akan memiliki kekuatan Founding Titan. Akhirnya, mau tidak mau mereka pun ikut bertarung dan membantu Eren di Liberio.

Tidak diragukan lagi apa yang dilakukan oleh Eren tersebut merupakan tindakan yang sangat jahat. Tetapi, tujuan eren melakukan hal tersebut tidaklah jahat. Ini yang kemudian membedakan Eren dan para musuh-musuhnya. Reiner dan rekan-rekannya melakukan apa yang mereka pikir baik untuk bangsa Marley. Namun, mereka juga berasal dari tempat yang mana penduduknya sangat membenci orang-orang di pulau Paradis.

Eren, di sisi lain, mulai berusaha untuk melindungi para penduduk di pulau Paradis setelah mengetahui semua hal. Contohnya seperti rencana untuk menyerang pulau Paradis atau misi mencari kekuatan Founding Titan. Situasi yang sangat kompleks yang memaksa Eren untuk melakukan berbagai hal gila inilah yang membedakannya dari sosok villain yang sebenarnya.

Eren Yeager tidak pernah memiliki niatan sedari awal untuk menyerang pihak Marley. Dia tidak pernah memiliki dendam kepada pihak Marley atau pun membenci mereka. Yang Eren lakukan pada awalnya hanyalah berusaha untuk melindungi orang-orang di pulau Paradis, agar mereka tidak menjadi korban para Titan.

Eren sendiri baru benar-benar menyerang seluruh dunia, setelah Marley dan bersama bangsa lainnya memutuskan untuk bergabung dan menyatukan kekuatan untuk menghancurkan pulau Paradis. Hal tersebut tentunya membuat Eren tidak bisa hanya tinggal diam dan menerima kenyataan. Eren pun mulai bertindak, dan salah satunya adalah melakukan penyerangan ke Liberio untuk membalas dendam atas apa yang terjadi sebelumnya.

Banyak para villain yang muncul dari latar belakang tragis yang membuat semua tindakan jahat mereka bisa dipahami atau ditolerir. Doflamingo dari seri One Piece dan Dio dari Jojo’s Bizarre Adventure adalah dua contoh nyata dari hal tersebut. Perkembangan karakter dari Eren Yeager mungkin memiliki kemiripan dengan mereka berdua, tetapi yang menjadi pembeda adalah Eren tidaklah jahat. Dia bukan penjahat.

Ada beberapa momen yang membuktikan bahwa Eren bukanlah penjahat. Misalnya ketika Eren bersimpati kepada Pure Titans setelah mengetahui asal-usul mereka. Eren pun memperlihatkan rasa belas kasihnya kepada para penduduk Eldian yang tinggal di wilayah Marley. Dan yang paling menyayat hati adalah ketika Eren meminta maaf kepada seorang anak kecil ketika momen Rumbling dimulai.

Jika memang Eren adalah seorang villain, dia seharusnya memperlihatkan kepuasan dari berbagai hal mengerikan yang sudah dia perbuat. Tetapi, yang dia perlihatkan justru sebaliknya, dan kembali, Eren tidak menghabisi orang-orang tidak berdosa karena dia dendam atau ingin melakukannya. Eren melakukan hal tersebut karena berpikir bahwa mereka pantas menerimanya.

Eren tidak pernah mengatakan bahwa semua tindakannya adalah benar, seperti yang biasa dilakukan para villain. Yang semuanya dia lakukan adalah melindungi orang-orang yang dia kasihi dan juga rumahnya, berjuang demi kebebasan, dan tidak ada hal lainnya. Lalu, apakah artinya Eren adalah seorang pahlawan? Bagi para penduduk pulau Paradis atau para penduduk Eldian yang berada di Marley, Eren adalah pahlawan mereka.

Bagi seluruh penduduk di dunia, sayangnya Eren adalah sosok penjahat terbesar yang pernah ada, dan memang pandangan mereka terhadap Eren tersebut tidak bisa disalahkan. Eren adalah sosok yang realistis, dia sadar dia tidak memiliki pilihan lainnya. Satu-satunya pilihan adalah menjadi penjahat yang paling mengerikan di seluruh dunia, atau membiarkan rumahnya diserang oleh seluruh dunia.

Kesimpulannya, apakah Eren Yeager merupakan pahlawan, korban, atau villain? Semuanya tergantung dari perspektif, tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa Eren adalah korban dari situasi. Sejak awal serinya dimulai, kita sudah disuguhkan situasi di mana dunia adalah tempat yang kejam dan mengerikan. Eren pun terpaksa harus terjebak dalam kegelapan tersebut, dan terlepas dari semua hal yang sudah dia lakukan dan alami, Eren masih sanggup untuk bisa memperlihatkan sisi manusia dalam dirinya.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.