Dalam chapter terbaru di seri Dragon Ball Super, Namekian terakhir di planet Cereal, Monaito, menjelaskan kepada Granolah untuk berhenti bertarung melawan Goku dan Vegeta. Menurutnya, apa yang Granolah pahami tentang Saiyan adalah sebuah kesalahan. Menurutnya, justru Saiyan yang sudah menyelamatkan nyawanya sehingga dia bisa bertahan sampai sekarang. Dan sosok yang menyelamatkan nyawanya adalah Bardock, ayah dari Goku.

Seperti yang diperlihatkan sebelumnya, Granolah begitu terobsesi untuk bisa membalas dendam kepada ras Saiyan. Mereka dianggap sudah menghancurkan seluruh ras Cerealians ketika pasukan Frieza menyerang planet Cereal. Ketika mengetahui bahwa masih ada ras Saiyan tersisa – yang tidak lain adalah Goku dan Vegeta – mereka pun kemudian dikelabui untuk datang ke planet Cereal.

Monaito sendiri kemudian memberikan cerita yang terjadi pada 40 tahun yang lalu. Dalam chapter 77 kemarin, diperlihatkan bahwa kehidupan di planet Cereal berjalan damai. Namekian dan Cerealians hidup berdampingan. Sampai pada suatu malam, para Saiyan yang merupakan pasukan Frieza tiba di planet tersebut dalam form Kera Raksasa. Karena kekuatan Cerealians berbeda jauh, pada akhirnya mereka pun kalah.

Salah satu Saiyan kemudian melihat anak kecil yang berlari. Sosok anak tersebut ternyata adalah Granolah. Dia berlari ke sebuah bangunan yang sudah hancur, di mana di sana ibunya berada. Setelah salah satu Cerealians menghancurkan bulan, semua Saiyan pun kembali ke wujud asalnya. Ternyata sosok Saiyan yang mengejar Granolah adalah Bardock.

Bardock menemukan Granolah dan ibunya. Namun, yang menarik dia tidak melakukan apa pun. Dia justru teringat dengan sosok Gine dan Goku yang baru saja lahir. Tidak hanya itu, Bardock pun kemudian melindungi Granolah dan ibunya, Muezli, dari Saiyan lainnya. Dia membawa keduanya ke sebuah tempat di pegunungan, yang ternyata adalah rumah bagi Monaito.

Bardock sendiri kemudian harus menghadapi masalah lain ketika rekan bisnis dari Frieza, The Heeters, tiba-tiba muncul di planet tersebut dan sadar akan keberadaan Bardock dan yang lain. Ketika mereka bertemu dengan Bardock, sang Saiyan kembali bersandiwara dengan berpura-pura hendak dibunuh oleh Bardock. Namun, yang terjadi adalah justru Bardock tidak bisa melakukannya. Elec pun kemudian menggunakan senjatanya dan membunuh Muezli.

Melihat apa yang dilakukan oleh Bardock untuk mempertaruhkan nyawanya demi menyelamatkan musuh benar-benar luar biasa. Bahkan, Bardock sendiri sampai tidak percaya dengan apa yang dia lakukan. Dia menduga ada yang salah dalam dirinya. Pemikiran tersebut bisa jadi muncul karena memang para Saiyan dikenal sebagai seorang petarung handal yang tidak mengenal ampun, tidak peduli apakah anak-anak atau dewasa.

Goku sendiri sebenarnya pada awalnya merupakan seorang Saiyan pada umumnya di awal kemunculannya di seri Dragon Ball. Ketika dia tiba di bumi, kekacauan besar pun terjadi akibat ulah Goku. Goku pun berubah menjadi sosok yang baik setelah kepalanya terbentur – kekuatan dari “luar” yang mengubah sifat dan perilaku Goku menjadi lebih baik.

Di sisi lain, Bardock berubah menjadi lebih baik secara alami atau dari dalam dirinya sendiri. Ketika dia pertama kali melihat sosok Granolah kecil dan Muezli, dia tidak melihat mereka sebagai target atau musuh yang harus dihancurkan. Dia justru melihat keduanya sebagai sosok istri dan juga anaknya, Kakarot. Ini menjadi sesuatu yang menarik dan juga seolah menjadi pembeda dari sosok Goku.

Dalam penampilan Bardock sebelumnya, dia digambarkan sebagai sosok monster yang sangat menikmati untuk menghabisi nyawa orang lain. Namun, di seri Dragon Ball Super kita melihat sesuatu yang berbeda dari sosok Bardock. Dia terbukti memiliki hati, tidak seperti yang diungkapkan oleh Gine. Dan ini juga menjadi bukti bahwa Bardock merupakan sosok pahlawan yang lebih baik dari Goku.

Bardock tidak memerlukan benturan dan trauma di kepala atau kekuatan sihir apa pun untuk bisa berubah menjadi lebih baik, seperti yang diperlihatkan oleh Goku. Di balik sifat dan perilakunya sebagai seorang Saiyan, Bardock masih memiliki rasa cinta dan kasih sayang, yang mana hal itu membuat dia akhirnya memilih mengorbankan nyawanya demi menyelamatkan Muezli, Monaito, dan Granolah. Dan juga, seperti yang diungkapkan oleh Vegeta, sepertinya kebaikan yang dimiliki dari Goku merupakan warisan dari sang ayah.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.