Seri manga Boruto: Naruto Next Generation masih terus melanjutkan babak kedua dari pertempuran antara desa Konoha melawan organisasi Kara, pasca kematian “sang dewa” dan juga pemimpin mereka, Isshiki Otsutsuki. Isshiki sebelumnya diperlihatkan tewas di tangan Kawaki, berkat kerja sama antara Naruto, Sasuke, dan Boruto. Namun, meskipun Isshiki sudah tewas nyatanya dia masih memberikan ancaman besar.

Isshiki kemudian melepaskan ancaman lainnya, yaitu Code. Dia adalah salah satu wadah yang dianggap gagal, meskipun pada kenyataannya dia adalah sosok yang mengerikan. Isshiki memberikan misi untuk mengalahkan keempat shinobi tersebut. Untuk memuluskan rencananya, Code meminta bantuan cyborg lainnya, Eida. Eida sendiri kemudian setuju untuk membantu Code menyelesaikan misinya.

Di sisi lain, pihak shinobi Konoha juga mengetahui bahwa pihak musuh sedang mengumpulkan kekuatan. Dan mereka juga membutuhkan bantuan dari desa ninja lainnya, mengingat selain Code adalah ancaman besar, Naruto dan Sasuke juga harus kehilangan kemampuan terbesar mereka. Kawaki sendiri mencoba mencari cara untuk bisa mengalahkan Code, dan mendapatkan kekuatan untuk melindungi Naruto.

Dan sepertinya, Kawaki berhasil menemukannya. Dalam chapter 59 kemarin, ilmuwan Kara, Amado, berbicara banyak kepada Kawaki mengenai usahanya menyelamatkan Boruto (dan Naruto). Menurut Amado, semua langkah dan skema yang dia rencanakan untuk menanamkan Karma Boruto di tubuh Code adalah hal yang sia-sia. Rencana tersebut memiliki banyak sekali kelemahan.

Kelemahan pertama, Code merupakan wadah yang tidak sempurna dari Isshiki. Berbeda dengan sosok Kawaki, yang merupakan wadah sempurna yang mana inilah alasan Isshiki memilih Kawaki menjadi wadahnya. Jadi, rasanya masuk akal jika kemudian Code bukanlah wadah yang pas untuk Boruto atau menjadi tempat lain dari Karma Boruto.

Kelemahan kedua, Code tidak pernah sepenuhnya mengalami proses Otsutsukifikasi akibat proses Karmanya, karena dia memang bukanlah wadah yang sempurna. Dan dia tidak bisa menjadi wadah sampai proses tersebut selesai. Amado sendiri melihat tekad yang besar dari sosok Kawaki untuk bisa mengalahkan Code, sekaligus juga menolong melindungi Naruto. Karena itulah, Amado menawarkan sebuah solusi.

Amado mengatakan kepada Kawaki untuk mau menggunakan kekuatan Karma dalam dirinya lagi. Menurut penjelasan Amado, dia bisa membantu Kawaki, “dengan cara membuat Karma dalam dirimu menjadi sebuah senjata yang mematikan.” Amado sadar bahwa Kawaki ingin kekuatan yang besar, dan dia pun memberikan penawaran tersebut – yang mana hal itu langsung ditolak oleh Kawaki.

Kawaki sendiri tidak mau lagi memanfaatkan Karma sebagai sumber kekuatannya. Dia sudah membenci Karma. Mengapa kemudian Karma dalam diri Kawaki bisa kembali diaktifkan? Amado memberikan perumpaan terhadap Sumire mengenai hal ini, yang mana dia mengibaratkan Kawaki adalah sebuah rumah. Karma adalah pintu dari rumah tersebut, sedangkan jiwa Kawaki adalah pemilik rumahnya.

Dengan akses yang sekarang sudah menghilang, kekuatan di dalamnya masih tetap ada. Secara singkat, Amado mampu merekonstruksi kembali Karma yang ada di dalam tubuh Kawaki dan kemudian mengubahnya menjadi sebuah senjata yang mematikan. Hal inilah yang kemudian membuat Sumire curiga terhadap apa sebenarnya tujuan dari Amado melakukan hal tersebut.

Hal ini seolah memberikan petunjuk dari sebuah perkembangan penting: jika Amado kemudian bisa mengubah Karma menjadi sebuah senjata mengerikan dan melepaskan ancaman Otsutsuki dari dalamnya, mungkin inilah yang menjadi alasan mengapa kemudian Boruto dan Kawaki bertarung di masa yang akan datang. Kita nantikan saja kelanjutan ceritanya di chapter yang akan datang ya Geeks!

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.