Arc Wanokuni merupakan salah satu arc besar dan juga penting dalam cerita One Piece. Dalam arc ini, kita melihat bagaimana perjuangan Luffy dan aliansinya untuk berusaha mengalahkan salah satu Yonko yang sudah membuat hidup penduduk Wano menderita, Kaido. Kaido sudah meneror penduduk Wano selama lebih dari 20 tahun, dan nasib Wano kini ada di tangan Luffy.

Seperti yang banyak dibahas dalam artikel sebelumnya, disebutkan bahwa di arc Wanokuni ini Luffy banyak mengalami perubahan. Dan perubahan besar yang paling terasa dari sosok Luffy adalah kekuatan fisiknya. Luffy sebelumnya kalah dari Kaido, saat mereka pertama kali bertarung. Namun, Hyogoro kemudian mengajarkan Luffy tentang teknik Ryuo, dan berharap tekniknya bisa digunakan melawan Kaido.

Tapi, sebenarnya ada satu perubahan yang paling besar dalam diri Luffy danperkembangan ini jarang diperhatikan oleh para fans. Perkembangan yang dimaksud adalah sifat dari Luffy. Kini Luffy sudah berkembang dari seorang remaja menjadi sosok dewasa. Meskipun Luffy masih memiliki sikap kekanak-kanakannya, sikap yang selalu cerita, dan ceroboh, Luffy kini berubah menjadi semakin dewasa.
Sebenarnya, Luffy memang pernah menunjukan sisi kedewasaan ini dalam beberapa cerita, khususnya ketika Luffy berada di situasi yang genting. Luffy sering munjukan jati dirinya jika memang hal tersebut berkaitan dengan krunya. Tapi, di berbagai arc sebelumnya, momen-momen tersebut sangat jarang muncul atau jarang terjadi. Dalam cerita Wano, Luffy seorlah-olah diberikan hal yang berbeda oleh Oda Sensei dimana Luffy kini mulai bertransformasi menjadi sosok anak-anak menjadi seorang calon penguasa.

Ada beberapa contoh dari perubahan tersebut. Pertama, Oda sepertinya memberikan perubahan yang cukup signifikan terhadap desain karakter dari Luffy. Penampilan fisik Luffy terlihat lebih dewasa dibandingkan sebelumnya. Biasanya Luffy selalu menunjukan sisi kedewasaannya melalui ucapan dan tindakan, jarang bagi Oda untuk memperlihatkan dalam bentuk fisik.

Melalui sebuah interaksinya dengan Tama, Lufffy seolah menjadi sosok kakak dan ayah bagi Tama, dibandingkan sebagai kapten bajak laut yang konyol dan selalu cerita. Mungkin Tama tidak akan seperti saat ini jika Luffy tidak mengalami perubahan sikap, seperti sebelum time-skip terjadi. Mungkin ini menjadi cara bagi Oda untuk memperlihatkan sisi lain dari Luffy.

Untuk pertama kalinya, Luffy mau mendengarkan cerita emosional dari orang lain. Selama ini, Luffy tidak pernah peduli dengan apa yang memotivasi seseorang untuk melakukan sesuatu atau apa cerita orang tersebut. Yang hanya Luffy pedulikan hanyalah aksinya, dan itu sebenarnya tidak salah sama sekali. Namun, dari apa yang diperlihatkan Luffy ketika mendengar kisah Kozuki Oden di arc Wano Luffy benar-benar memperhatikan cerita tersebut.

Bahkan, yang luar biasa adalah Luffy menggunakan kisah Kozuki Oden untuk memotivasi para tahanan di penjara Udon, membuktikan bahwa dia tidak hanya mendengarkan saja tapi juga memperhatikan ceritanya. Luffy selalu menginspirasi orang lain dengan kata-katanya dan juga aksinya. Tapi, saat di penjara Udon, kata-katanya tidak ditunjukan pada krunya melainkan pada sekelompok orang asing yang sebelumnya tidak memiliki hubungan dengan Luffy.

Wano benar-benar menguji Luffy sebagai seorang pemimpin sebuah kelompok dalam skala yang berbeda. Hal ini berbeda jauh dengan apa yang dilakukan oleh Kaido saat menjadi pemimpin anak buahnya. Kaido tidak menggunakan cara persuasif untuk menginspirasi bawahannya agar mau mengikuti kata-katanya, melainkan melalui kekerasan dan paksaan.

Kesimpulannya, Luffy memang sudah menjadi dewasa saat ini tapi sepertinya Oda masih belum akan menghilangkan sisi kekanak-kanakan dari Luffy. Oda benar-benar mengubah Luffy menjadi tempat untuk memperlihatkan perkembangan karakter Luffy. Ada kemungkinan arc Wano akan dikenang oleh para fans sebagai arc yang menceritakan tentang kelahirang sang calon raja bajak laut.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.