Para Avengers sudah banyak menghadapi berbagai musuh selama beberapa dekade ini, tapi ada satu musuh atau ancaman yang rasanya sulit untuk mereka kalahkan. Ketika Black Panther pertama kali memperkenalkan Agents of Wakanda di komik The Avengers #12, pertanyaan yang belum terjawab adalah mengapa T’Challa tidak mau memimpin versi terbaru dari SHIELD tersebut?

Sayangnya, para fans tidak bisa mendapatkan banyak waktu dengan tim tersebut sebelum akhirnya cerita The War of the Realms dirilis. Tapi, akhirnya mereka kembali dengan seriesnya sendiri, yaitu Black Panther and Agents of Wakanda #1. Misi pertama tim ini bisa dibilang bukan main-main, yaitu menghadapi The Sentry yang kembali ke bumi.

Mungkin ada diantara Geeks yang tidak terlalu familiar dengan sosok The Sentry alias Robert Reynolds. Origin storynya sendiri sangatlah simpel, dia lahir dari proyek yang sama yang menghasilkan Captain America dan juga Wolverine. The Sentry memiliki kekuatan yang hampir sama dengan Superman, tapi kekuatan tersebut kemudian semakin meningkat dengan kekuatan magic dan yang lainnya.

The Sentry kemudian berubah menjadi jahat dan kembali ke kota kelahirannya yaitu Oklahoma, yang mana hal itu menjadi masalah bagi bumi. Sebelum berubah menjadi jahat, The Sentry sendiri pernah bertarung bersama dengan Avengers. Bahkan, dia juga pernah berada di pihak Iron Man saat Civil War berlangsung. Tapi, sosok kegelapan yang disebut The Void kemudian merasuki Sentry dan merubahnya menjadi jahat.

Dengan menyatunya The Void dan The Sentry, kekuatannya semakin bertambah dahsyat sehingga bisa dibilang dia menjadi karakter yang paling kuat di seluruh Marvel Universe. Hal inilah yang membuat Agents of Wakanda khawatir. Di tahun 2018, ketika The Sentry berhadapan dengan Avengers, The Sentry memutuskan untuk pergi meninggalkan pertarungan. Sekarang dia kembali dan menyiksa para penduduk di wilayah tersebut. Lalu, apa yang terjadi selanjutnya? Mungkin hal itu akan terjawab di volume selanjutnya.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.