Setelah lama dinantikan oleh para fans Marvel, akhirnya film Eternals pun resmi tayang perdana. Film yang disutradarai oleh Chloe Zhao ini memperkenalkan sebuah kelompok pahlawan super yang merupakan ras alien, yang diciptakan oleh Celestial. Mereka kemudian dikirim ke bumi sekitar 7000 tahun yang lalu untuk melindungi umat manusia dari makhluk mengerikan bernama Deviants.

Ketika Deviants terakhir berhasil dikalahkan pada tahun 1521, para Eternals pun berpisah dan membangun kehidupan mereka masing-masing sambil menunggu misi mereka selanjutnya. Tetapi, sayangnya, mereka kemudian harus menemukan fakta pahit mengenai apa yang menjadi tujuan mereka sebenarnya dikirim ke bumi setelah salah satu dari mereka tewas.

Kemunculan Deviants pada masa modern membuat Sersi, Sprite, dan semua Eternals terkejut karena mereka mengira sudah tidak ada lagi Deviants yang hidup. Mereka pun mencoba mencari tahu apa yang terjadi dengan pergi bertemu Ajak. Tetapi, mereka mengetahui bahwa Ajak sudah tewas. Sersi pun kemudian terkejut ketika dia terpilih untuk menjadi Prime Eternal selanjutnya yang membuat dia bisa berkomunikasi dengan Arishem.

Pada saat inilah Sersi, sebagai Prime Eternal, harus menerima beban yang luar biasa berat setelah mengetahui kebenarannya. Ternyata dia dan para Eternal lainnya tidak dikirim ke bumi untuk melindungi manusia, melainkan untuk menjadikan manusia sebagai tumbal. Mereka membuat manusia tumbuh dalam hal populasi dan terus mengembangkan diri mereka dari zaman ke zaman.

Mengapa kemudian hal itu harus dilakukan? Semuanya demi lahirnya satu Celestials baru. Seperti dijelaskan Arishem, dia sudah menanamkan ribuan benih di planet-planet yang ada di alam raya ini. Dan untuk di planet bumi sendiri, Arishem sudah menanamkan sosok Celestial bernama Tiamut. Agar Tiamut bisa hidup – atau agar Celestial bisa hidup – maka dibutuhkan pengorbanan dari penghuni di planet tersebut dan dalam hal ini adalah manusia.

Ikaris Membunuh Ajak

Ajak adalah Prime Eternal yang sudah mengikuti Arishem selama jutaan tahun. Dan sudah banyak kehancuran yang dia saksikan. Yang menarik adalah Ajak justru tidak setuju dengan rencana Arishem kali ini untuk menghancurkan manusia. Menurutnya, meskipun mereka adalah makhluk yang serakah, kejam, senang membunuh, dan memiliki kelemahan lainnya, mereka juga adalah makhluk yang mengenal cinta dan memiliki kebahagaiaan.

Hal ini ternyata membuat Ikaris kecewa, yang mana dia masih meyakini bahwa semua perintah Arishem harus dikerjakan tanpa kecuali. Pada akhirnya, Ikaris pun menghabisi Ajak dengan cara mendorongnya ke sebuah tempat yang dipenuhi Deviants. Nyawa Ajak pun akhirnya harus hilang di tangan mereka. Bukan hanya membunuh Ajak, akibat dari ulahnya tersebut Gilgamesh harus tewas.

Meskipun bukan Ikaris yang melakukannya secara langsung, namun akibat Ikaris yang “membunuh” Ajak dengan memberikannya kepada para Deviants – khususnya Kro, yang merupakan pemimpin mereka – akhirnya para Deviants ini pun berkembang dengan memanfaatkan energi kosmik yang diserap dari Ajak yang membuat mereka menjadi kuat dan mampu beregenerasi. Hasilnya adalah mereka mampu membunuh Gilgamesh.

Apakah Ikaris Tewas?

Tanpa diduga bahwa akan ada banyak kematian di tubuh Eternals. Selain Ajak yang tewas di awal, Gilgamesh pun harus tewas. Setelah Ikaris gagal mencegah para Eternals lainnya untuk menggagalkan kelahiran Tiamut, Ikaris mencoba membunuh Sersi. Dengan kemampuan yang dia miliki dan juga posisinya sebagai Prime Eternal, Sersi berusaha menghentikan proses tersebut dengan memanfaatkan Uni-Mind yang dibuat Phastos.

Upaya tersebut hampir berhasil digagalkan oleh Ikaris, sampai kemudian dia tidak sanggup untuk menghabisi Sersi yang merupakan sosok yang dia sayangi. Ikaris pun meminta maaf kepada Sersi dan kemudian pergi dari bumi. Dia terlihat pergi menuju arah matahari. Yang menarik adalah momen atau adegan dari Ikaris pergi ke matahari di akhir cerita filmnya, sebenarnya merupakan referensi dari cerita mitologi kuno.

Adegan Ikaris terbang menuju matahari merupakan representasi dari kisah legenda ‘Icarus and the Sun.’ Dalam ceritanya, disebutkan bahwa Icarus/Ikarus merupakan anak dari seorang craftsman bernama Daedalus. Suatu ketika, keduanya diceritakan terjebak di sebuah labirin. Untuk dapat keluar dari labirin tersebut, Daedalus kemudian menciptakan sepasang sayap bagi Ikarus. Ikarus sangat senang dengan sayap buatan sang ayah. Namun, sang ayah memberikan peringatan bahwa Ikarus tidak boleh terbang terlalu dekat dengan matahari.

Sayangnya, Ikarus tidak mendengarkan peringatan dari ayahnya. Ikarus yang terobsesi dengan matahari justru terus terbang tinggi menuju pusat galaksi tersebut. Dan hasilnya, sayap-sayap yang dibuatkan Daedalus (yang terbuat dari lilin) akhirnya meleleh, dan Ikarus pun terjatuh. Berdasarkan hal tersebut, adegan di film Eternals saat Ikaris pergi ke matahari bisa diartikan bahwa Ikaris kehilangan sayapnya karena dia begitu mencintai sosok Sersi, yang sudah dia anggap sebagai matahari dalam hidupnya.

Ikaris sadar bahwa tindakannya terhadap Sersi tidak bisa dimaafkan. Ia pun memutuskan untuk terbang menuju matahari karena tidak bisa lagi menahan berbagai emosi yang dia rasakan. Namun, pertanyaanya kemudian adalah setelah Ikaris pergi menuju matahari, apakah dia masih hidup atau sudah mati? Jika kita berpacu pada cerita mitologi di atas, maka bisa dipastikan bahwa Ikaris sudah tewas.

Seperti yang disebutkan di atas, bahwa Ikaris sudah kehilangan “sayapnya” setelah dia menganggap dirinya sudah menyakiti Sersi yang dia anggap sebagai “mataharinya.” Maka, Ikaris pun harus menerima konsekuensinya yaitu kematian. Meskipun begitu, seperti yang diperlihatkan di awal filmnya, Ikaris adalah makhluk ciptaan dari Celestial yang mana artinya dia bisa saja hidup kembali bila memang Arishem menginginkannya. Kita bisa melihat bagaimana seorang Eternals dibuat ketika Sersi mengunjungi “penempa dunia” atau World Forge. Di sana, dia melihat gambaran besar penciptaan Eternals.

Selain itu, seperti dijelaskan oleh Arishem, setiap ingatan dari para Eternals akan disimpan di sebuah tempat. Ikaris yang terbang ke arah matahari dan tewas tentunya akan kehilangan kenangan atau ingatan mengenai apa yang terjadi selama di bumi. Artinya, ketika Arishem mencoba untuk kembali membuat Ikaris versi baru, maka dia tidak akan mengingat siapa Sersi, Makkari, Phastos, Druig, Kingo, Thena, atau pun Sprite. Jadi, apakah Ikaris tewas dalam kejadian tersebut? Kemungkinan adalah Ikaris tewas.

Meskipun begitu, Marvel Studios masih memiliki kesempatan untuk kembali menghadirkan Richard Madden sebagai Ikaris dalam sekuelnya dengan “versi baru.” Ikaris diperlihatkan memiliki peran penting dalam kelompok Eternals mengingat dia adalah yang paling kuat. Di sisi lain, menghilangnya sosok Ikaris ini membuat banyak sekali kesempatan bagi Marvel Studios untuk mengembangkan karakternya. Kita nantikan saja ya Geeks apa yang akan terjadi kepada Ikaris dalam film Eternals 2.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.