Identitas asli dari sosok Fujitora alias Issho memang masih misterius, namun dia kemungkinan adalah bagian dari klan populer di series One Piece. Fujitora atau Issho merupakan salah satu admiral baru di angkatan laut pusat. Fujitora menjadi admiral angkatan laut pasca timeskip terjadi di mana dia menggantikan salah satu posisi admiral yang kosong.

Meskipun usia dari Fujitora memang sudah tidak lagi muda, namun untuk urusan kekuatan dia tidak bisa diremehkan. Pasalnya, dia memiliki Observation Haki tingkat tinggi, kemampuan berpedang yang luar biasa, dan juga kemampuan dari buah iblis yang sangat dahsyat. Terdapat sebuah teori yang menarik jika identitas asli dari Fujitora merupakan bagian dari klan penting di dunia One Piece.

Peran Fujitora

Dalam teori ini disebutkan jika admiral Fujitora kemungkinan terlibat dalam berbagai peristiwa penting, terutama mengenai apa yang terjadi saat momen Reverie kemarin. Dalam chapter kemarin, Kurouma mengatakan bahwa dia akan melanjutkan investigasi mengenai insiden yang terjadi pada saat Reverie. Investigasi tersebut dipercaya akan mengungkapkan identitas asli dari Fujitora.

Investigasi dari Kurouma berfokus pada menemukan koneksi dari beberapa kejadian yang terjadi; Kematian Nefertari Cobra, menghilangnya Nefertari Vivi, dan penyerbuan Pasukan Revolusi ke Mary Geoise. Dengan keterlibatan Sabo yang begitu jelas, banyak fans yang tentunya berpendapat jika Sabo adalah dalang dari semuanya. Namun, nyatanya hal itu tidaklah benar. Sabo tidak ada kaitannya dengan semua hal itu.

Lalu, siapa sebenarnya “dalang” dari semua itu? Menurut teorinya, sosok admiral Fujitora merupakan sosok yang terlibat dalam semua situasi tersebut. Diketahui, jika Fujitora terlibat dalam penyerbuan Pasukan Revolusi ke Mary Geoise. Bahkan, seperti yang diperlihatkan dalam kilas balik kemarin, Fujitora juga ikut membebaskan para budak yang ada di wilayah Mary Geoise.

fujitora one piece

Fujitora juga diyakini terlibat dalam berbagai peristiwa yang berujung pada kematian dari Cobra. Dialah yang mendekati Cobra dan King Riku untuk menghadirkan petisi menghancurkan sistem Shichibukai. Kesuksesan dari petisi tersebut meningkatkan rasa percaya diri dari Cobra untuk menanyakan pertanyaan yang berujung pada kematiannya di tangan Im dan Gorosei.

Sosok Fujitora juga kemungkinan terlibat dalam “menghilangnya” sosok Vivi. Dengan kemampuan Observation Haki yang dia miliki, Fujitora kemungkinan tahu dan bisa merasakan di mana keberadaan Vivi – dan juga Wapol. Namun, kemungkinan dia memutuskan untuk tetap diam dan membiarkan Vivi pergi.

Fujitora Adalah Klan Shimotsuki

Dalam teori ini dijelaskan bahwa semua peristiwa yang ada dan berbagai petunjuk yang muncul dalam ceritanya berujung pada kesimpulan jika Fujitora adalah bagian dari klan Shimotsuki. Apa maksudnya? Nama-nama dari klan Shimotsuki diketahui berasal dari nama permainan dalam judi tradisional di Jepang. Dan yang menarik, Fujitora sendiri gemar untuk berjudi.

fujitora one piece

Usia dari Fujitora saat ini adalah 54 tahun dan Shimotsuki Kouzaburo pergi meninggalkan wilayah Wano pada 50 tahun lalu. Bisa jadi, dia adalah putra dari Kouzaburo. Namun, jika kemudian Fujitora adalah putra dari Kouzaburo bukankah seharusnya Zoro mengenalnya? Petunjuk lainnya hadir dalam SBS Volume 106 kemarin, di mana 15 dari 25 orang yang ikut berlayar bersama Kouzaburo memutuskan untuk untuk tidak menetap di East Blue. Fujitora muda kemungkinan adalah salah satunya.

Jika kemudian teori ini terbukti, maka semua hal yang terjadi saat peristiwa Reverie dirasa masuk akal. Wajar jika kemudian Fujitora membiarkan Vivi pergi bersama Wapol, ikut membebaskan para budak, bahkan mengusulkan untuk pembubaran sistem Shichibukai. Klan Shimotsuki sendiri diketahui merupakan salah satu sekutu dari Pasukan Revolusi, seperti yang diperlihatkan dalam chapter 589. Apakah kemudian investigasi dari Kurouma akan menemukan fakta jika Fujitora adalah bagian dari klan penting dalam dunia One Piece? Kita nantikan saja ya Geeks!

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.