Meskipun jadi salah satu anime yang populer di dunia, ada beberapa adegan dalam cerita Naruto yang harus disensor di berbagai negara. Naruto merupakan salah satu series manga dan anime yang populer, di mana popularitasnya bahkan masih bertahan hingga sekarang. Yang juga luar biasa adalah kepopuleran karya Masasahi Kishimoto ini bukan hanya terjadi di Jepang, melainkan di seluruh dunia.

Hal inilah yang kemudian membuat anime atau pun manga Naruto banyak dialih bahasa atau dubbing dalam berbagai bahasa, seperti bahasa Inggris. Namun, dengan peraturan yang berbeda di setiap negara membuat anime Naruto juga harus mengalami penyensoran agar bisa lolos tayang di berbagai negara. Berikut adalah adegan yang disensor di berbagai negara dalam cerita Naruto.

Adegan Merokok

Merokok diketahui bukan menjadi sesuatu yang keras dan ketat untuk diawasi di Jepang. Hal ini berbeda dengan negara lainnya, yang mana aturan tentang merokok sangat ketat termasuk adegan di berbagai media seperti Naruto. Seperti yang Geeks ketahui, salah satu karakter yang diperlihatkan merokok adalah Asuma. Di berbagai negara, karakter Asuma diperlihatkan tidak menyalakan rokok di mulutnya bahkan rokok tersebut dihilangkan.

naruto disensor

Kematian Asuma oleh Hidan membuat Shikamaru melakukan hal yang sama seperti sang mentor. Merokok dijadikan cara oleh Shikamaru untuk menghilangkan kesedihan sekaligus juga cara untuk mengalahkan Hidan. Adegan Shikamaru merokok ini pun kemudian harus disensor di berbagai negara. Namun, dalam cerita Boruto hal tersebut tidak menjadi masalah mengingat Shikamaru sudah dewasa.

Tubuh Yang Dihilangkan

Momen pembantaian klan Uchiha oleh Itachi menjadi salah satu peristiwa kelam dalam cerita Naruto atau pun bagi Konoha. Itachi diberikan tugas untuk menghabisi seluruh klan Uchiha setelah diketahui mereka berencana untuk melakukan kudeta. Meskipun Itachi menghabisi seluruh anggota keluarganya, dia hanya menyisakan satu orang anggota keluarga yaitu sang adik, Sasuke Uchiha.

naruto disensor

Dalam versi aslinya, momen pembantaian klan Uchiha oleh Itachi benar-benar sangat mengerikan. Animenya tidak ragu untuk menghadirkan adegan penuh darah serta mayat yang bergelimpangan. Namun, dalam anime Naruto di versi berbagai negara mayat yang menjadi korban dari Itachi dihilangkan dari tayangannya. Sehingga, dalam versi yang sudah disensor nampak bagaimana Sasuke berjalan di sebuah tempat yang kosong.

Menghilangkan Gambar Pedang

Jerman dikenal memiliki reputasi sebagai negara yang paling ketat untuk urusan penyensoran media. Penyensoran tersebut bahkan semakin ketat jika ada media yang berasal dari negara lainnya, seperti video games dan juga anime. Dalam anime Naruto versi bahasa Jerman, badan sensor negara tersebut harus menghilangkan gambar pedang dalam pertarungan Team 7 melawan Zabuza.

naruto disensor

Pedang besar milik Zabuza, Kubikiribouchou, harus dihapus atau dihilangkan secara digital. Hasilnya, Zabuza nampak seperti tidak menggunakan pedang sama sekali. Dan ketika momen pedang besar tersebut menancap di sebuah pohon dan Zabuza berdiri di atasnya, nampak dia seolah melayang di udara karena pedangnya tersebut harus dihilangkan secara digital.

Tidak Menghadirkan Adegan Mimisan

Dalam cerita anime bergenre shonen, biasanya adegan mimisan dari sebuah karakter dikaitkan dengan elemen komedi yang membuat alur ceritanya menarik. Namun, di berbagai negara di luar Jepang hal tersebut dianggap sebagai sesuatu hal yang serius. Dalam kasus Naruto, Geeks tentunya tahu jika ada beberapa momen dan karakter yang memperlihatkan adegan mimisan.

Misalnya momen ketika Jiraiya mengintip di pemandian wanita atau ketika dia melihat teknik Sexy Jutsu milik Naruto. Di berbagai negara, ada beberapa cara yang dilakukan untuk melakukan penyensoran untuk adegan tersebut. Pertama, mereka menghilangkan darah yang keluar dari hidung sehingga tetap mempertahankan ekspresinya. Kedua adalah menghilangkan seluruhnya adegan tersebut. Namun, momen seperti ini perlahan mulai jarang diperlihatkan dalam ceritanya.

Mengganti Kanji Dengan Inggris

Biasanya ada dua cara dari media di luar Jepang untuk melakukan perubahan bahasa atau melokalkan bahasa dari bahasa Jepang. Pertama, mereka benar-benar menghapus semua hal yang berkaitan dengan bahasa Jepang atau bahkan budaya Jepang dengan bahasa Inggris. Kedua, mereka akan tetap mempertahankan semua referensi dari Jepang termasuk penggunaan kata.

naruto disensor

Untuk kasus Naruto, pihak media di Barat melakukan langkah yang pertama di mana mereka menghapus atau mengganti semua tulisan bahasa Jepang yang muncul di layar. Salah satu contohnya adalah adegan tes di Akademi Ninja. Semua jawabanya diedit agar muncul dalam tulisan bahasan Inggris. Namun, aada beberapa tulisan atau adegan di mana tulisan bahasa Inggrisnya muncul di atas teks bahasa Jepang karena telalu sulit untuk dihilangkan.

Menghapus Adegan Ikonik

Ada sebuah kejahilan atau kenakalan yang biasanya dilakukan oleh anak-anak, terutama di wilayah Jepang, yang disebut ssebagai ‘Kancho.’ Ini adalah sebuah gerakan di mana kita akan menyatukan kedua tangan membentuk sebuah senjata. Dua telunjuk tersebut kemudian digunakan untuk menusuk bagian belakang seseorang – yang biasanya adalah bokong – sambil berteriak “Kancho!”

Dalam cerita Naruto, Kakashi yang melakukan hal tersebut kepada Naruto dalam ujia awal dari mengambil lonceng dari Team 7. Kakashi melakukan adegan Kancho terhadap Naruto menjadi salah satu adegan ikonik dari seriesnya. Namun, dalam versi bahasa Inggris hal ini kemudiann dihilangkan. Mereka menggantinya dengan ekspresi wajah terkejut dari Naruto ketika terkena serangan Kancho dari Kakashi.

Pertarungan Rock Lee vs Kimimaro

Pertarungan antara Rock Lee dan Naruto menghadapi Kimimaro merupakan salah satu momen pertarungan yang sangat epik dalam cerita Naruto. Namun, yang menarik adalah dalam pertarungan ini kita melihat kedahsyatan dari teknik Drunken Fist dari Lee. Pada awalnya, Lee meminum sebotol cairan yang dia anggap sebagai obat di tengah-tengah pertarungan. Namun, ternyata itu adalah Sake.

Efeknya, Lee pun mabuk dan karena hal ini juga Lee mampu menggunakan teknik Drunken Fist. Adegan ini pun kemudian harus disensor di berbagai negara, baik untuk versi anime atau pun versi manga. Dalam versi lain, Sake tersebut diganti namanya menjadi Potion (ramuan) atau Elixir. Nama teknik Drunken Fist kemudian diganti menjadi Loopy Fist. Untuk penyensoran satu ini rasanya memang cukup masuk akal dan bisa diterima banyak orang.

Menghilangkan Adegan Menusuk Diri Sendiri

Adegan Naruto yang disensor di berbagai negara terakhir adalah menusuk diri sendiri. Di episode 6 anime Naruto, diperlihatkan bagaimana Naruto harus terkena racun dan dia dipaksa untuk kembali demi mendapatkan perawatan. Namun, Naruto sendiri memaksa untuk tetap berada di medan pertempuran. Dia kemudian menusuk lengannya sendiri agar darahnya yang terkena racun bisa keluar.

naruto disensor

Adegan ini kemudian harus dihapus sepenuhnya di berbagai negara.Banyak fans yang kemudian keberatan dengan penyensoran momen epik di series Naruto ini. Pasalnya, menurut para fans ini adalah salah satu contoh jika Naruto merupakan sosok karakter yang memang pantang menyerah. Di sisi lain, Naruto pun yakin bahwa dengan chakra Kurama yang ada di tubuhnyaa membuat dia bisa sembuh lebih cepat. Menghilangkan adegan tersebut dianggap menghilangkan esensi dari Naruto sebagai sosok yang pantang menyerah.

Melakukan penyensoran terhadap berbagai media, termasuk anime, merupakan sebuah keniscayaan apalagi jika media tersebut hendak ditayangkan di negara lain di luar Jepang. Artinya anime tersebut harus ikut aturan yang berlaku di masing-masing negara. Dan Naruto merupakan salah satu anime yang banyak adegan di ceritanya yang harus disensor di berbagai negara.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.