Berbagai kisah dongeng yang dihadirkan oleh studio animasi Walt Disney sebenarnya memiliki cerita aslinya yang jauh lebih menyeramkan. Mungkin Geeks sudah mengetahui bahwa perusahaan animasi, Walt Disney, adalah rumah produksi yang selalu menghadirkan kisah-kisah menarik yang menghibur bagi seluruh keluarga. Berbagai cerita yang mereka hadirkan selalu menjadi cerita yang “legendaris” bahkan sampai saat ini.

Contohnya adalah Lion King, Jungle of the Book, dan masih banyak lainnya. Namun, selain kisah-kisah tersebut, Disney juga sering kali mengadaptasi cerita dongeng anak-anak dari seluruh dunia untuk kemudian dikemas ulang agar ceritanya bisa dibuat menarik dan bisa diambil hikmahnya oleh anak-anak. Tapi, mungkin sebagian diantara Geeks ada yang belum tahu jika cerita aslinya sangatlah menyeramkan dan berbeda jauh dengan versi Disney.

Cinderella

Cinderella adalah salah satu dongeng yang paling banyak diceritakan, bahkan ceritanya sendiri sangat populer di Indonesia. Kisah Cinderella pertama kali ditulis oleh Charles Perrault, meskipun jejak aslinya juga bisa ditelusuri di abad keenam pada zaman Yunani Kuno. Satu abad kemudian, penulis Jerman, the Grimm Brothers, kemudian mengubah isi ceritanya, sebelum kemudian diadaptasi oleh Disney pada 1950.

Berbeda dengan versi Disney, dalam cerita aslinya Cinderella tidak berteman dengan tikus yang baik melainkan sepasang burung dara. Kemudian, hal yang mengerikan dari ceritanya adalah ketika sang ibu memerintahkan ketiga putrinya untuk memotong bagian jari kaki mereka agar pas dengan sepatu kaca yang ditemukan oleh sang pangeran. Ironisnya, meskipun hal tersebut dilakukan kenyataannya sepatu tersebut tetap tidak pas. Dan hanya kaki Cinderella yang pas dengan sepatunya. Selain itu, burung dara yang jadi sahabat Cinderlla mencungkil kedua mata dari saudari tirinya.

Rapunzel

Selain Cinderella, salah satu karya Grimm Brothers lainnya adalah Rapunzel. Sebenarnya, sebagian besar cerita Rapunzel baik versi Disney ataupun versi aslinya tidak begitu berbeda jauh. Hanya ada beberapa hal yang kemudian dirubah. Dalam versi Grimm bersaudara, Rapunzel yang sudah sejak usia 12 tahun dikurung di atas menara akhirnya bertemu dengan seorang pangeran yang berjanji akan membawanya turun dari menara tersebut.

Tapi, suatu hari pangeran tersebut justru menemukan si penyihir jahat yang ada di atas menara. Tidak hanya jatuh dari ketinggian, sang pangeran juga tidak bisa melihat karena duri yang tertancap di bagian matanya. Selama beberapa waktu yang cukup lama, sang pangeran mencoba mencari keberadaan Rapunzel dengan keadaan tidak bisa melihat. Suatu hari, dia mendengar nyanyian yang mirip Rapunzel. Dan ternyata itu benar Rapunzel. Sayangnya, saat mereka bertemu Rapunzel sudah memiliki dua orang anak.

Sleeping Beauty

Pihak Disney mengadaptasi cerita Sleeping Beauty pada tahun 1959. Dalam ceritanya, putri Aurora berhasil masuk jebakan sang penyihir jahat Maleficent yang membuatnya dan seluruh kerajaan dalam kondisi koma. Beruntung, sosok pangeran kemudian muncul dan menciumnya yang mana hal tersebut membuat dia terbangun dari tidurnya. Tetapi, cerita aslinya tidak seindah itu.

Nama asli ceritanya sendiri adalah The Sun, the Moon, and Talia serta ceritanya berasal dari Italia pada tahun 1634. Giambattista Basile adalah penulis ceritanya. Dalam cerita aslinya, sang pangeran bukan hanya mencium Aurora. Dia juga melakukan kekerasan kepada sang putri bahkan sampai hamil. Terdapat banyak versi cerita dari kisah Sleeping Beauty ini, di mana dalam versi lain disebutkan jika sang pangeran sebenarnya sudah memiliki istri. Dia pun kemudian memasak hidup-hidup anak Aurora dan sang putri karena marah.

Snow White

Snow White atau putri salju juga menjadi salah satu dongeng yang sangat populer berkisah tentang seorang putri cantik, yang kecantikannya kemudian berhasil mengalahkan kecantikan sang ratu di sebuah kerajaan. Ratu yang tidak senang dengan fakta tersebut kemudian meyamar menjadi seorang nenek tua yang memberikan apel beracun kepada Putri Salju. Setelah dimakan, Putri Salju pun tidak sadarkan diri untuk waktu yang sangat lama.

Sampai kemudian seorang pangeran berhasil menciumnya, dan membangunkannya dari tidur. Sayangnya versi ini berbeda dengan versi Grimm bersaudara, di mana dalam judul aslinya yaitu ‘Little Snow-White’ diperlihatkan bahwa Snow White berhasil selamat dari memakan apel racun tersebut. Sang ratu juga beberapa kali mencoba untuk menghabisi nyawanya. Sang ratu sendiri muncul dalam pernikahan anaknya dengan Snow White dan kemudian mendapatkan hukuman menari dengan mengenakan sepatu besi yang sebelumnya sudah dipanaskan, sampai dia pingsan dan kemudian mati.

The Little Mermaid

Kisah tentang Little Mermaid bercerita tentang Ariel, serang putri duyung yang cantik, yang jatuh cinta terhadap seorang manusia tampan. Sayangnya, Ariel sadar bahwa cintanya tidak akan pernah bisa menyatu karena mereka berbeda. Untungnya, Ariel mendapatkan kesempatan untuk kemudian berubah menjadi manusia dan akhirnya menikah dengan pria yang dia sayangi tersebut.

Tapi, dalam versi aslinya yang ditulis oleh Hans-Christian Andersen pada 1837 Ariel tidak begitu saja hidup bahagia. Sebelumnya, dia menjalin kesepakatan dengan Ursula di mana dia memotong lidahnya sendiri. Ketika Ariel berubah menjadi manusia, setiap langkahnya akan terasa seperti tertusuk pisau. Karena perilaku dan tingkah “aneh” dari Ariel, sang pria tersebut kemudian menikahi wanita lain. Ariel sempat meminta Ursula untuk menghabisi sang pria, namun dia tidak bisa melakukannya. Hal itu membuat Ariel melemparkan dirinya ke laut dan menjadi busa laut.

Mulan

Siapa yang sangka jika sosok Mulan sebenarnya diadaptasi dari sebuah sastra lama Tiongkok. Ceritanya sendiri berfokus tentang sosok perempuan bernama Fa Mulan yang harus menggantikan ayahnya berperang mewakili Tiongkok untuk melawan para pendatang dari Mongolia. Mulan terpaksa harus menyamar menjadi pria demi hal ini. Bersama dengan Mushu, sang naga cerewet dan jakrik kecil kesayangannya Mulan kemudian menjalani hidupnya sebagai bagian dari tentara Tiongkok.

Dalam cerita aslinya, yang sudah mengalami perubahan berkali-kali, dikisahkan jika kemudian Mulan kembali ke rumahnya. Dia terkejut ketika kemudian menemukan bahwa sang ayah sudah tewas. Bahkan, sang ibu kemudian menikah lagi dengan pria dari Mongolia. Ironisnya, Mulan sendiri diminta untuk menjadi simpanan dari sang Khan Mongolia. Namun, Mulan menolak dan kabur serta memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.

Peter Pan

Sudah sejak lama banyak orang berdebat apakah Peter Pan merupakan karakter yang baik atau jahat. Meskipun dia terlihat baik, namun jika kita perhatikan kembali apa yang dia lakukan sebenarnya Peter Pan mirip seperti seorang penculik anak-anak. Kisah peterpan sendiri berasal dari sebuah novel bernama Boy Who Wouldn’t Grow Up yang ditulis oleh J.M. Barrie. Novel tersebut terinspirasi dari adiknya, David, yang tewas dalam sebuah kecelakaan.

Para ahli sejarah kemudian menemukan jika Barrie memiliki hubungan yang aneh dengan anak-anak. Dia memperlihatkan sikap yang mengagumi dan senang terhadap anak-anak, terutama anak laki-laki. Barrie sendiri tidak memiliki anak, sehingga dia lebih sering berinteraksi dengan anak-anak di taman. Dalam cerita aslinya, Peter Pan adalah seorang pembunuh. Di Neverland, sebuah negeri khayalan untuk anak-anak, tumbuh dewasa adalah larangan. Karena itu, ketika anak-anak beranjak dewasa maka Peter Pan akan menghabisi nyawanya agar bisa menampung anak-anak lainnya.

Hercules

Geeks tentunya sudah mengetahui siapa sosok Hercules. Dia adalah sosok yang gagah berani dan hampir tidak terkalahkan. Dia adalah anak dari dewa Zeus dan karena jasanya yang sangat besar, Hercules kemudian dianggap sebagai sosok pahlawan besar Yunani. Hercules bahkan dipuja oleh para penduduk Yunani. Baik dalam kisah aslinya atau pun dalam versi Disney, Hercules sama-sama diberikan 12 tugas yang dianggap mustahil untuk dia selesaikan.

Namun, yang berbeda adalah jika dalam versi Disney kita melihat bagaimana Hercules menyelesaikan tugas tersebut secara apik dan menarik, tetapi dalam versi aslinya Hercules menyelesaikan ke 12 tugas tersebut dengan cara yang brutal dan bengis. Hercules juga sering kali bertindak kejam terhadap anak dan istrinya. Dan kisah hidup dari Hercules pun harus berakhir dengan sangat tragis, tidak seperti yang kita lihat di versi Disney.

The Lion King

Banyak film-film yang terinspirasi dari drama panggung populer karya Shakespeare yaitu Hamlet. Dan salah satunya adalah film animasi Disney The Lion King, yang sedikit mengadaptasi elemen cerita Hamlet di dalamnya. Beberapa elemen tersebut adalah paman pengkhianat yaitu Scar, ayah yang tewas dan jadi hantu (Mufasa), serta sosok pangeran yang terbuang yaitu Simba.

Meskipun kematian Mufasa sangat menyedihkan, namun hal tersebut tidak dianggap sebagai sebuah tragedi. Jika kemudian Disney benar-benar mengadaptasi cerita Hamlet di film ini, maka Simba mungkin akan tewas di akhir filmnya akibat diracuni. Yang juga menarik adalah kisah film ini diadaptasi juga dari cerita sosok Sundiata Keita, pendiri kerajaan Mali pada 1235. Ini merupakan sejarah yang banyak diceritakan di wilayah Afrika sejak lama.

Pinocchio

Diantara cerita atau dongeng yang lain mungkin kisah Pinocchio versi Disney adalah cerita dongeng anak yang sangat menyentuh. Berkisah tentang seorang kakek tua pembuat boneka kayu bernama Gepetto yang selalu berharap dia memiliki seorang anak, sampai kemudian sang peri mengabulkannya. Salah satu boneka kayu ciptaannya kemudian hidup dan menjadi seorang anak laki-laki.

Karena dia memiliki jiwa seorang anak berusia tiga tahun, sifatnya pun sangat polos dan kekanak-kanakan. Namun, hal berbeda diperlihatkan dalam cerita aslinya. Dalam versi aslinya, yaitu sebuah cerita pendek di surat kabar berjudul ‘The Adventures of Pinocchio’ yang ditulis oleh Carlo Collodi, Pinocchio adalah seorang yang kurang ajar. Sejak dia berubah menjadi manusia, dia selalu bertindak jahat, dia senang untuk mencuri barang-barang. Terdapat berbagai hal buruk yang terjadi kepada Pinocchio akibat hal tersebut, misalnya dia harus digantung oleh seekor rubah dan kucing.

Siapa sangka jika cerita aslinya dari dongeng yang sangat populer yang dihadirkan oleh rumah produksi Walt Disney ternyata sangat kelam dan suram. Berbagai kisah kelam tersebut sebenarnya dipengaruhi oleh zaman, di mana pada zaman cerita aslinya dibuat berbagai hal mengerikan tersebut dianggap umum. Beruntung, Disney mampu menghadirkan kisah yang lebih baik untuk menghindari trauma bagi anak-anak.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.