Selama bertahun-tahun, bisa dibilang Disney telah merajai industri film kartun di seluruh dunia. Bahkan sejak tahun 30-an, di mana pada saat itu teknologi animasi masih belum secanggih sekarang, Disney telah merilis film kartun populer seperti Snow White and The Seven Dwarfs (1937), Pinocchio (1940), Fantasia (1940), Dumbo (1941), Bambi (1942), Cinderella (1950), Beauty and the Beast (1991), dan masih banyak lagi.

Sampai sekarang Disney masih tetap aktif mengembangkan berbagai tayangan animasi yang terbukti berhasil menyentuh emosi penggemar dengan kisah-kisahnya. Namun, terlepas dari kehebatan Disney dalam mengembangkan tayangan fantasi yang tampak realistis, ternyata ada beberapa misteri dari film Disney yang sampai sekarang masih belum terpecahkan. Apa saja misteri tersebut? Simak daftarnya di bawah ini, Geeks!

Sikap Plin-plan Huntsman

Salah satu premis dari kisah Snow White adalah rasa cemburu ratu jahat kepadanya, sehingga sang ratu menyuruh salah satu pemburunya yang dipangggil huntsman untuk membawa Snow White ke hutan dan membunuhnya. Alih-alih menuruti perintah ratu, huntsman justru dengan sengaja mengampuni dan melepaskan Snow White sendirian di hutan. Jika dia memang peduli kepada Snow White dan rela berkhianat kepada ratu jahat, mengapa huntsman membiarkan gadis belasan tahun hidup sendirian di hutan yang bisa saja merenggut nyawanya?

Tujuh Kurcaci Tidak Minta Bantuan

Menjelang akhir filmnya, Snow White diceritakan ditipu untuk memakan apel beracun yang membuatnya tidur dan tidak pernah bangun. Mengetahui hal tersebut, ketujuh kurcaci, yang seumur hidupnya menjadi sahabat Snow White, harus menerima kenyataan dan bersedih melihatnya tampak seperti mati. Namun, setelah beberapa waktu berlalu dan mengetahui bahwa sebenarnya Snow White masih hidup, mengapa ketujuh kurcaci ini tidak melakukan apa-apa? Setidaknya mereka bisa meminta bantuan ke luar hutan, mencari dokter atau sebagainya, daripada hanya melihatnya dan bersedih sepanjang hari.

Sepatu Kaca Hanya Pas di Cinderella

Seperti yang kita tahu, setelah Cinderella meninggalkan sebelah sepatu kacanya di istana, sang pangeran berkeliling kota untuk mencari wanita yang kakinya pas dengan sepatu kaca tersebut. Dari semua wanita yang ada di wilayah kerajaannya, hanya Cinderella yang ternyata kakinya sangat pas. Yang menjadi pertanyaan adalah, mengapa dari sekian banyak wanita yang mencobanya, sepatu kaca tersebut hanya bisa digunakan oleh Cinderella? Bukankah nomor sepatu hanya itu-itu saja? Seharusnya ada wanita lain, setidaknya satu orang, yang ukuran kakinya sama dengan Cinderella.

Cara Olaf Jatuh Cinta

Di filmnya, cukup jelas bahwa Olaf adalah boneka salju ciptaan yang tiba-tiba hidup secara ajaib. Sebagai boneka salju yang memang terbuat dari “salju dan sebatang wortel” mengapa dia bisa mempunyai perasaan? Apalagi setelah Anna terlihat hampir mati kedingingan, Olaf tampak menggunakan hatinya untuk menyelamatkan sang putri dengan menyalakan api unggun, membiarkan dirinya meleleh. Pada titik itu, sangat jelas bahwa Olaf jatuh cinta kepada Anna sebagai sahabat, dan bahkan rela mati untuknya.

Polisi Tidak Percaya Pada Hiro

Setelah villain bernama Robert Callaghan alias Yokai menyerang sebuah pameran robot dengan pasukan robot kecil yang dikendalikannya, bahkan sampai bangunannya hancur, tidak ada seorang pun polisi yang percaya ketika Hiro menjelaskan kejadiannya. Polisi mengira bahwa sosok villain yang mengenakan topeng Kabuki hanya khayalannya, karena ceritanya terlalu futuristik untuk menjadi kenyataan. Yang aneh adalah, bukankah memang mereka hidup di era di mana robot sudah sangat canggih dan “futuristik”? Mengapa polisi tersebut seakan-akan hidup di zaman di mana robot itu mustahil.

BERSAMBUNG KE HALAMAN 2

1
2
Egie
Egie adalah content writer yang memiliki passion tinggi untuk topik pop culture seputar komik, film dan series. Bergabung sejak tahun 2021, kini Egie menjadi salah satu sosok paling di andalkan untuk covering berbagai hal seputar pop culture.