Pihak World Government nampaknya tidak terlalu peduli dengan buku-buku yang ada di Ohara sehingga mereka tidak menghancurkannya. Mereka terlalu mementingkan bagaimana caranya untuk menghabisi para cendikiawan di pulau Ohara. Seperti yang kita ketahui, pulau Ohara menjadi rumah bagi banyak peneliti dan juga ilmuwan di seluruh dunia One Piece. Bukan tanpa sebab memang hal tersebut terjadi.

Ohara menyimpan banyak sekali buku-buku yang berisi ilmu pengetahuan. Bahkan, ada juga yang membahas tentang sejarah masa lalu. Semua buku-buku tersebut tersimpan rapih di dalam sebuah pohon raksasa yang kemudian dikenal dengan nama “Tree of Knowledge” atau “Pohon Pengetahuan.” Ohara juga menjadi pusat tentang penelitian tentang abad yang hilang. Sayangnya, pihak World Government tidak menyukai hal tersebut.

Peristiwa Ohara

Bagaimana para cendikiawan tersebut berusaha mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada abad yang hilang membuat World Government gusar. Mereka tidak senang dengan apa yang para cendikiawan tersebut lakukan. Mengapa? Jelas karena dengan penelitian tersebut rahasia yang selama ini mereka sembunyikan akan terungkap. Inilah yang kemudian menjadi alasan mereka memutuskan untuk menghancurkan Ohara.

Pihak World Government akhirnya mengaktifkan Buster Call dengan pulau Ohara sebagai target utamanya. Dalam cerita kilas balik Nico Robin, nampak angkatan laut membakar habis semua bagian Ohara. Mereka menyerang dengan kekuatan penuh. Bahkan, kapal Akainu menghancurkan kapal yang berisi para pengungsi Ohara. Pohon Pengetahuan juga menjadi korban dari serangan ini.

Sebagai bentuk upaya terakhir para cendikiawan tersebut, mereka memutuskan untuk membuang semua buku-buku yang ada di Pohon Pengetahuan ke danau. Dan setelah momen Buster Call berakhir terlihat angkatan laut melakukan upaya pembersihan terakhir. Mereka nampaknya tidak terlalu peduli dengan tumpukan buku yang memenuhi danau di pulau tersebut. Hal ini pun mengundang tanya tanya sebagian fans.

Alasan Tidak Hancurkan Buku Ohara

Salah satu alasan utama mengapa World Government tidak memerintahkan angkatan laut untuk menghancurkan buku-buku di Ohara adalah karena itu bukan target mereka. Dalam ceritanya bisa kita lihat bahwa mereka tidak menjadikan buku-buku tersebut sebagai alasan utama utama untuk menghancurkan Ohara. Yang justru menjadi alasan dari Buster Call tersebut adalah para cendikiawannya.

Mereka tidak ingin ada satu pun cendikiawan di dunia One Piece yang berusaha untuk meneliti atau mencari tahu tentang abad yang hilang. Dan untuk memberikan bukti nyata dari larangan tersebut mereka pun menghancurkan Ohara dan menghabisi nyawa semua cendikiawan yang ada di sana. Selain itu, dalam ceritanya juga agen Cipher Pol justru berusaha untuk menghancurkan satu Poneglyph yang tersembunyi dan bukan buku-buku tersebut.

Bagi World Government, buku-buku tersebut tidak lebih dari sekedar buku sejarah biasa. Jikapun kemudian pihak angkatan laut melaporkan tentang buku-buku yang terkumpul di danau, World Government sepertinya tidak akan peduli akan hal itu. Jadi, rasanya cukup masuk akal jika angkatan laut dan World Government tidak menghancurkan buku-buku di Ohara.

Bumerang Bagi World Government

Tanpa mereka sadari sebenarnya keputusan untuk tidak menghancurkan buku-buku itu justru menjadi bumerang bagi mereka sendiri. Hal ini bisa kita lihat dari fakta yang terungkap di chapter 1066 kemarin. Dalam chapter tersebut kita melihat kelanjutan peristiwa Ohara yang baru Oda hadirkan, di mana ternyata dua bulan pasca kejadian tersebut para raksasa memutuskan untuk menyelamatkan buku-buku itu.

Karena merasa World Government tidak peduli akan hal itu, para raksasa – yang dipimpin oleh Saul – kemudian membawanya ke pulau Elbaf. Ada beberapa kemungkinan yang terjadi terkait hal ini. Pertama, para raksasa benar-benar menyimpan semua buku-buku tersebut di Elbaf. Kedua, mereka hanya menyimpan buku-buku yang dianggap penting atau mampu memberikan ancaman bagi World Government.

Sisa dari buku-buku pengetahuan lainnya kemudian disebarkan dan disimpan di perpustakaan lainnya yang ada di dunia One Piece. Inilah yang mungkin jadi alasan mengapa Nami menemukan salah satu buku peninggalan Ohara yaitu “Brag Men” di arc sebelumnya. Selain itu, ini juga menjadi sumber kecerdasan dari ilmuwan Vegapunk seperti yang terungkap di chapter 1066.

Dalam chapternya Vegapunk mengatakan bahwa dia membaca semua buku yang ada di Elbaf. Karena itu, dia mampu menjadi sosok ilmuwan paling cerdas di dunia, menciptakan berbagai teknologi canggih yang faktanya dia hanya menirukan apa yang sudah ada berabad-abad yang lalu. Vegapunk mengaku bahwa dia mengingat semua hal yang terjadi pada masa lalu di otaknya.

Inilah alasan mengapa keputusan World Government untuk tidak menghancurkan buku-buku tersebut justru menjadi bumerang bagi mereka. Karena, faktanya isi dari buku-buku itu memberikan informasi penting yang kemudian bisa diakses siapa saja. Orang-orang yang membaca buku tersebut mungkin tidak akan tahu rahasia sebenarnya pada masa lalu. Tetapi, mereka bisa mendapatkan gambaran mengenai apa yang terjadi pada masa lalu dan mungkin petunjuk yang mengarah pada World Government sebagai otak dibalik abad kekosongan.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.