Sosok Megumi Fushiguro memang merupakan salah satu penyihir yang sangat bertalenta  dalam dunia Jujutsu Kaisen. Kemampuan dan kedahsyatan dari sosok Fushiguro bahkan mendapatkan pujian dari sosok seperti Gojo Satoru atau bahkan Ryomen Sukuna. Salah satu teknik andalan yang Fushiguro miliki adalah Ten Shadows Technique. Namun, meskipun dia sangat berbakat seluruh potensinya masih belum tersentuh.

Sejauh ini, level kekuatan dari Fushiguro juga cenderung stagnan. Memang, seperti halnya para karakter lain, Fushiguro juga mengalami peningkatan. Namun, sayangnya, peningkatan tersebut sangat di bawah yang lain. Dia masih belum memiliki atau mampu untuk menggunakan salah satu teknik yang sangat utama dalam dunia Jujutsu, yaitu Black Flash.

Mengenal Black Flash

Lalu, apa itu Black Flash? Ini merupakan sebuah fenomena unik yang terjadi dalam waktu 0.000001 detik sebelum seorang pengguna kutukan melancarkan serangan fisik yang berbalut energi kutukan, dan kemudian mengenai sasarannya. Sebuah Black Flash yang sukses akan meningkatkan kekuatan pukulan atau serangan dari si penyihir sampai 2.5 kali lipat dari serangan biasa.

Namun, sayangnya, karena sangat tidak mudah untuk menggunakan Black Flash membuat tidak banyak penyihir Jujutsu yang mampu menggunakannya sesuka hati. Bagi banyak penyihir Jujutsu, mampu melancarkan serangan sambil dibarengi dengan adanya Black Flash menjadi sebuah keburuntungan. Lalu, mengapa kemudian tekniknya bernama Black Flash?

Ketika penggunanya berhasil menggunakan menggunakan hal tersebut, warna energi kutukan yang muncul akan berubah menjadi hitam meskipun hanya sekejap. Jika seorang penyihir Jujutsu mampu melancarkan teknik Black Flash kepada musuhnya, maka mereka untuk sementara akan berada di form tertinggi mereka yang kemudian terkenal dengan nama “The Zone.”

Dalam form ini, manipulasi energi kutukan menjadi sesuatu yang natural atau alami seperti halnya bernafas. Setelah form tersebut selesai mereka gunakan, mereka akan mendapatkan sebuah “penglihatan” tentang energi kutukan yang akan sulit untuk dijelaskan kepada mereka yang belum pernah mengalami hal tersebut.

Black Flash Jadi Kunci Bagi Megumi Fushiguro

Sosok Megumi Fushiguro memang cukup handal dalam teknik utamanya yaitu Ten  Shadows Cursed Technique. Namun, ternyata ada sebuah masalah yang dia hadapi di mana batasan terbesar dari seorang Fushiguro adalah imajinasi. Padahal, potensi dari seorang Fushiguro dalam seri Jujutsu Kaisen sangatlah besar. Meskipun begitu, banyak fans meyakini bahwa teknik Black Flash akan menutupi kekurangan itu.

Gojo Satoru dan Nanami Kento adalah dua contoh nyata dari hal ini. Keduanya sudah berhasil menggunakan Black Flash, yang mana efeknya mereka mampu menggunakan berbagai teknik kutukan dengan sangat mudah. Mereka sudah menganggap berbagai teknik kutukan itu sebagai perpanjangan dari kaki dan tangan mereka. Namun, hal berbeda harus Fushiguro alami.

Teknik Ten Shadows milik Fushiguro lebih digunakan sebagai alat, daripada kepanjangan tubuhnya. Inilah yang kemudian membuat semua potensi Fushiguro masih tertahan. Memahami intisari dari Energi Kutukan akan mampu meningkatkan gaya bertarung Fushiguro. Dia akan dengan lebih mudah memanipulasi dan melepaskan berbagai shikigami miliknya.

Konsumsi energi kutukan yang akan Fushiguro alami juga akan berkurang karena semua serangannya akan jauh lebih efisien. Hal ini juga berefek kepada staminanya dalam bertarung, yang selama ini juga menjadi salah satu masalah. Dengan mengaktifkan Black Flash, stamina Fushiguro tidak akan terlalu terkuras. Selain itu, Fushiguro juga akan menjadi penyihir Jujutsu lainnya yang mampu menggunakan teknik Reversed Cursed.

Terakhir, Megumi Fushiguro memiliki Domain Expansion yang bernama Chimera Shadow Garden. Namun, Domain Expansion tersebut masih belum sempurna. Black Flash adalah potongan puzzle terakhir untuk Fushiguro menyempurnakan teknik luar biasa tersebut. Apakah Fushiguro akan mampu menggunakan Black Flash? Kita nantikan saja ya Geeks

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.