Shanks merupakan salah satu dari empat penguasa samudra alias Yonko di New World, yang merupakan wilayah lainnya yang ada di luar Grand Line. Shanks juga merupakan kapten dari kelompok bajak laut Rambut Merah dan dianggap sebagai salah satu karakter terkuat dalam cerita One Piece. Shanks sendiri sudah sejak awal diperkenalkan dalam serinya.

Dialah yang memberikan topi jerami kepada Luffy dan menginspirasi Luffy untuk menjadi seorang bajak laut. Dan karena hal inilah Shanks begitu dihormati oleh sosok Luffy. Sejak pertama kali diperkenalkan, bahkan sampai saat ini, Shanks memang sangat jarang sekali diperlihatkan muncul dalam cerita. Tetapi, yang menarik adalah meskipun dia jarang muncul dalam ceritanya, reputasinya sebagai bajak laut terkuat di dunia sudah dikenal secara luas.

Berbicara mengenai sosok Shanks ada beberapa hal yang unik dari penggambaran karakternya, terutama bagaimana dia dihadirkan dalam versi manga atau pun versi animenya. Seperti yang kita ketahui dalam setiap adaptasi, khususnya adaptasi anime dari cerita manga, selalu ada beberapa perbedaan baik secara detail atau secara besar-besaran.

Perbedaan ini juga yang dihadirkan terhadap sosok Shanks, di mana ada beberapa hal yang berbeda yang dihadirkan dalam versi manga dan juga versi animenya. Dalam versi manga, momen di mana Shanks menyerahkan lengannya kepada monster Sea Kings untuk melindungi Luffy nampak lebih dramatis dengan lengannya yang dipenuhi darah serta tetesan darah yang masih segar.

Sedangkan, dalam versi animenya Shanks hanya diperlihatkan kehilangan lengannya tanpa diperlihatkan detail tetesan darah yang masih segar. Mungkin hal ini ada kaitannya dengan masalah sensor di Jepang, yang dianggap adegan tersebut terlalu ekstrem untuk sebuah anime untuk anak-anak.

Momen di mana Shanks memberikan Luffy topi jerami miliknya juga berbeda antara versi anime dan manga. Momen itulah yang menjadi cikal bakal Luffy berkeinginan menjadi seorang bajak laut. Dalam versi manganya, Shanks memberikan topi tersebut kepada Luffy di daratan atau tempat yang rata. Sedangkan, dalam versi animenya, Shanks diperlihatkan memberikan topi tersebut di sebuah tangga. Tetapi, hal ini kemudian direvisi dalam sebuah episode spesial.

Kemudian terdapat juga perbedaan yang cukup mencolok di mana Shanks bertemu dengan sosok Dracule Mihawk. Di manganya sendiri momen pertemuan antara Shanks dan Mihawk benar-benar sangat singkat. Sedangkan, dalam versi animenya, kita diperlihatkan lebih banyak dan lebih banyak momen keduanya. Jika di manganya Mihawk hanya diperlihatkan diajak untuk berpesta oleh Shanks, di animenya kita melihat bagaimana Mihawk memang benar-benar ikut berpesta bersama Shanks.

Bukan hanya momen ketika bertemu dengan Dracule Mihawk, ketika Shanks bertemu dengan Ace pun versi animenya cukup memberikan gambaran yang jauh lebih jelas di mana mereka pun mengadakan sebuah pesta. Perbedaan ini kemungkinan besar dikarenakan durasi cerita dalam versi manga yang sangat singkat, berbeda dengan versi anime yang bisa dibuat lebih panjang dibandingkan manga.

Kemudian perbedaan terakhir adalah saat perang Marineford selesai, momen kilas balik Shanks tentang Luffy cukup panjang diperlihatkan dalam seri animenya dibandingkan versi manga. Bahkan, kita sempat melihat momen kilas balik dari Buggy secara singkat. Juga, ketika narator berbicara tentang keseluruhan peperangan, terdapat sebuah momen di mana Shanks memeriksa jenazah dari Ace dan juga Whitebeard.

Perbedaan antara versi manga dan juga anime, khususnya dalam bagaimana sosok karakter digambarkan, memang bisa memberikan dampak yang cukup signifikan. Contoh dari hal tersebut adalah Shanks. Meskipun begitu, perbedaan dari dua medium tersebut adalah sesuatu yang wajar terjadi di mana keduanya saling melengkapi. Menarik tentunya untuk melihat bagaimana peran Shanks selanjutnya dalam cerita utama di seri One Piece, selain dia akan menjadi fokus utama cerita di film One Piece Film: RED pada Agustus mendatang.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.