Sejak awal diperkenalkan dalam seri One Piece, Oda Sensei sudah menjelaskan bahwa buah iblis bewarna ungu yang dimakan oleh Luffy di awal serinya adalah buah iblis Gomu Gomu. Buah iblis tersebut dicuri oleh kelompok bajak laut Shanks dari kapal milik milik musuh. Namun, ternyata kita kemudian mengetahui bahwa buah iblisnya dicuri dari kapal milik Pemerintah Dunia.

Gomu Gomu no Mi sendiri dianggap sebagai salah satu buah iblis paling kuat dalam cerita One Piece. Monkey D. Luffy merupakan pengguna dari buah iblis tersebut, di mana akibat buah iblis tersebut seluruh tubuhnya bisa berubah menjadi karet. Dengan kekuatan buah iblis tersebut juga Luffy kini berubah menjadi sosok yang mengerikan, di mana dia sudah mampu mengalahkan banyak orang.

Tetapi, dalam chapter terbaru serinya terkuak bahwa ternyata nama asli buah iblisnya sendiri bukanlah Gomu Gomu. Menurut penjelasan dari diskusi para Gorosei, nama asli dari buah iblis tersebut merupakan Hito Hito no Mi, Model: Nika. Terlepas dari nama buah iblisnya yang ternyata berbeda, buah iblis Luffy ini sebenarnya terlihat unik sekaligus aneh dibandingkan dengan buah iblis lainnya.

Dan hal ini juga yang disadari oleh para fans. Melalui kolom SBS, salah seorang fan sempat bertanya mengenai hal ini kepada Oda Sensei. Fan tersebut bertanya, “Dalam cerita One Piece sekarang ini, ada banyak sekali pengguna kemampuan buah iblis yang sangat kuat yang bahkan membuat Luffy tidak mampu untuk tandingi. Dalam kebanyakan cerita anime atau manga, para protagonis sering menjadi yang terkuat diantara yang lain, tetapi mengapa kau memutuskan untuk membuat Luffy terlihat sangat lemah dengan menjadi pengguna buah iblis karet?

Dan Oda Sensei sendiri menjawab pertanyaan tersebut dengan mengatakan bahwa dia tidak ingin Luffy sama seperti karakter protagonis kebanyakan. Oda Sensei ragu bahwa jika dia mengikuti “selera pasar,” maka seri One Piece tidak akan laku untuk jangka waktu yang lama.

Ahaha, itu benar. Rasanya mungkin mengherankan ketika kita melihat kemampuan yang keren dan luar biasa lainnya. Jawabannya sendiri sangat sederhana. Aku memilih kemampuan yang paling konyol. Jika sang protagonis adalah sosok yang kuat seperti kebanyakan karakter lain, aku ragu jika aku bisa meneruskan ceritanya untuk jangka waktu yang lama. Tidak peduli seberapa serius ceritanya akan berlangsung, Luffy akan terus membesar dan melebar. Dia memberikanku kesempatan untuk bermain-main. Dan itulah jenis manga yang ingin aku hadirkan.

Meskipun harus diakui bahwa kemampuan Gomu Gomu Luffy pada awalnya memang terlihat konyol, namun seiring berjalannya waktu kini kemampuan Gomu Gomu tersebut sudah meningkat tajam. Pasca time-skip, Luffy belajar untuk bisa menggunakan Haki dan kemudian melapisinya dengan kekuatan Gomu Gomu miliknya. Dan hasilnya sangat luar biasa.

Luffy mampu mengalahkan berbagai musuh kuat, seperti sosok Doflamingo di Dressrosa atau Katakuri. Selain mampu melapisi dengan Haki, Luffy juga berhasil mengembangkan kekuatan dari Gomu Gomu no Mi/buah iblis Nika. Contohnya adalah bagaimana Luffy sekarang memiliki empat Gear yang bisa dimanfaatkan dalam pertarungan. Yang paling baru tentunya adalah bagaimana Luffy membangkitkan kekuatannya.

Dalam chapter 1045 dan 1046 kemarin, kita melihat bagaimana Luffy menggunakan puncak kekuatan dari buah iblis yang dia miliki. Efeknya, Kaido pun berhasil dihajar dengan mudah. Semua upaya Kaido nampak cukup sia-sia untuk menghadapi Luffy. Bahkan, Kaido sendiri mengakui bahwa dia belum pernah melihat kekuatan yang epik seperti Luffy tersebut.

Buah iblis Gomu Gomu/Nika mungkin terlihat konyol dengan kemampuan yang dimiliki. Namun, pada kenyataanya buah iblis ini memiliki kemampuan dan efek yang dahsyat. Dengan pihak Pemerintah Dunia sangat mengincar buah iblis tersebut selama 800 tahun, serta bagaimana awakeningnya sangat mengerikan, membuktikan bahwa buah iblis Nika sangat spesial. Kita nantikan saja apa lagi kekuatan dahsyat yang dimiliki atau akan diperlihatkan oleh Oda dari buah iblis Nika tersebut. ya Geeks!

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.