Di hampir sebuah seri bergenre shonen selalu dihadirkan cerita bagaimana kejahatan kalah oleh kebaikan. Hal tersebut seolah sudah menjadi moto dari serinya, di mana kebaikan akan selalu menang melawan keburukan. Untuk sebuah seri yang ditujukan kepada remaja, memang moto tersebut bisa dibilang wajar dan sering kali menginspirasi mereka untuk menjadi sosok yang baik.

Namun, ternyata, ada juga beberapa seri yang menghadirkan cerita di mana para villain yang menjadi juaranya. Seri ini menghadirkan sesuatu yang berbeda di tengah banyaknya cerita yang “klise” di mana kebaikan selalu menang. Dan para fans pun sepertinya memberikan tanggapan yang positif akan hal ini. Lalu, apa saja seri yang menghadirkan villain sebagai pemenangnya?

Mobile Suit Gundam Wing

Meskipun dikenal karena pertempuran mecha yang sangat unik dan epik, seri Mobile Suit Gundam Wing, seperti halnya franchise Gundam yang lain, bukan hanya sekedar cerita tentang pertarungan adu kekuatan mecha dan juga pertarungan adu senjata. Ada unsur drama politik yang kompleks serta berbagai hal lainnya yang juga dihadirkan dalam cerita di serinya.

Hal ini diperlihatkan oleh salah satu karakter di ceritanya, Treize. Treize dianggap sebagai salah satu karakter yang kontroversial, karena dia berusaha untuk membuat umat manusia berdamai. Dia rela melakukan apa pun untuk misinya tersebut, termasuk memaksa atau membuat bumi dan umat manusia terlibat dalam sebuah perang besar. Treize berhasil mewujudkan apa yang dia inginkan mulai dari kepergiannya dari the Foundation, membentuk Treize Faction, sampai kematiannya dalam pertempuran.

Yu Yu Hakusho

Banyak villain yang mendapatkan kemenangannya secara jelas. Misalnya, jika seorang villain ingin membakar sebuah hutan, mereka akan melakukannya, dan mereka biasanya akan menang. Namun, dalam seri klasik Yu Yu Hakusho hal tersebut tidaklah mudah. Para iblis yang Sensui undang ke bumi melalui Demon Portal tidak membunuh manusia.

Namun, Sensui sendiri melakukan hal tersebut sengaja untuk mencari sosok yang kuat dan mampu untuk kemudian membunuhnya. Dan Sensui pun menang dan berhasil dengan misinya, di mana Yusuke berhasil mewujudkan keinginan Sensui. Meskipun logikanya Yusuke berhasil membuat dunia aman, tetapi di sisi lain, Yusuke juga berhasil mewujudkan mimpi dan keinginan dari Sensui. Jadi, dengan kata lain, sebenarnya dalam hal ini Sensui yang menang.

Death Note

Sebenarnya Death Note bukanlah merupakan pertarungan antara jahat dan baik seperti pada seri shonen pada umumnya. Light Yagami ingin menjadi sosok “dewa” yang menghukum orang-orang yang bersalah. Hal ini pula yang kemudian dilihat oleh para pengikut dan pemujanya, termasuk Misa Amane. Sosok “Kira” dianggap sebagai dewa yang bisa membawa dunia menjadi lebih baik.

Namun, cara tersebut tentunya tidak dibenarkan, dan inilah yang coba diungkapkan oleh L. Dengan berbagai trik dan juga tipu daya yang dia siapkan, sebenarnya L sudah berhasil menyimpulkan bahwa sosok “Kira” adalah Light Yagami. Namun, dengan apa yang sudah dilakukan oleh “Kira” menutup semua fakta bahwa sosok “Kira” adalah Light Yagami. Mereka bahkan menutup mata bahwa Light adalah Kira karena dia dianggap sudah membuat dunia menjadi lebih baik.

Berserk

Seri Berserk dianggap sebagai seri yang sangat gelap dan penuh dengan kekerasan, meskipun ada banyak juga momen emosional yang muncul dalam ceritanya. Fokus utamanya sendiri adalah tentang seorang karakter yang tidak memiliki harapan dan tinggal di sebuah dunia yang juga tidak memiliki harapan untuk bisa diselamatkan. Jadi, rasanya wajar jika kemudian ceritanya berakhir dengan buruk.

Griffith memiliki sebuah keinginan besar yaitu menguasai dunia. Namun, apa harga yang harus dia bayar untuk mewujudkan mimpinya tersebut? Kematian dari hampir semua orang yang ada di sekitarnya. Dalam adaptasi seri anime di tahun 1997 diperlihatkan bagaimana Griffith menjadi anggota kelima dari Godhand, dengan mengorbankan semua teman-temannya dan juga rasa kemanusiaan yang dia miliki untuk menjadi lebih kuat.

BERSAMBUNG KE HALAMAN 2

1
2
Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.