Goku masih memiliki pekerjaan rumah besar untuk bisa menyempurnakan kemampuan dahsyat yang dia pelajari dari Whis, yaitu Ultra Instinct. Meskipun Whis sudah sering mengajari Goku bagaimana cara untuk bisa menyempurnakan kemampuan epik para dewa tersebut, pada kenyataanya Goku masih belum mampu menyempurnakannya. Goku masih belum tahu bagaimana caranya untuk bisa menyempurnakan Ultra Instinct yang dia miliki.

Seperti yang diketahui, Goku mendapatkan peningkatan kekuatan baru dalam cerita Dragon Ball Super sebelumnya yaitu Ultra Instinct. Kemampuan ini diketahui merupakan kemampuan yang digunakan oleh para dewa, dewa penghancur, dan juga para Angel. Dengan menggunakan kemampuan ini, tubuh penggunanya seolah memiliki “pikirannya” sendiri.

Sehingga, tubuh dari pengguna Ultra Instinct bisa dengan mudah bereaksi untuk menghindari berbagai serangan yang mengarah kepada mereka. Hal ini pun diperlihatkan oleh Whis, yang mampu menangkis dan menghindari semua serangan dahsyat dari Goku dan Vegeta secara bersamaan. Padahal, kecepatan serangan mereka bisa dibilang sangat dahsyat. Dan untuk mempelajari teknik Ultra Instinct tidaklah mudah.

Goku sendiri di chapter sebelumnya sempat kembali berlatih bersama Whis untuk menyempurnakan Ultra Instinct miliknya, sebelum terlibat dalam arc Granolah yang masih berjalan sekarang. Whis sempat memberikan saran kepada Goku bahwa untuk bisa menyempurnakan Ultra Instinct miliknya, Goku perlu membuat “versi” dirinya sendiri. Dia tidak boleh meniru atau menyamai teknik orang lain.

Hal inilah yang masih belum bisa dilakukan oleh Goku. Hal tersebut wajar, karena Goku masih belum bisa merefleksikan siapa dirinya yang sebenarnya sampai kemudian chapter 82 muncul. Dalam chapter terbaru ini, kita diperlihatkan bagaimana kelanjutan pertarungan Goku dan Gas. Goku menggunakan taktik unik untuk menghadapi Gas, di mana dia terus berpindah-pindah planet menggunakan Instant Transmission.

Dan yang menarik, Goku kemudian pergi ke planet di mana Whis berada. Pertemuan dengan Whis memang sangat singkat, di mana Goku kemudian kembali ke planet Cereal. Terdapat momen menarik pasca pertemuannya dengan Whis. Dengan menggunakan alat komunikasi yang diberikan Whis, Goku mendapatkan informasi bahwa Gas sedang pergi menuju planet Cereal dengan cepat.

Dan setelahnya, Whis pun sempat bertanya kepada Goku apakah dia sudah berhasil menyempurnakan teknik Ultra Instinct. Goku pun mengakui bahwa dia belum berhasil menyempurnakan Ultra Instinct miliknya, karena dia tidak tahu bagaimana caranya. Dia pun kembali bertanya kepada Whis tentang cara menyempurnakan teknik tersebut.

Whis pun kemudian kembali menjelaskan bahwa Goku perlu membentuk kemampuan itu sendiri. Dan Whis juga menyarankan untuk mendengarkan isi hatinya yang terdalam, dan bertanya siapa Goku sebenarnya. Hal inilah yang kemudian membuat Goku mulai berpikir tentang dirinya. Dan momen kemudian berpindah saat Goku diberikan alat Scouter milik sang ayah, Bardock.

Saat mendengarkan isi rekaman suara Bardock, Goku tiba-tiba kembali mengingat wajah ayah dan ibunya, Bardock dan Gine, saat Bardock memerintahkan Monaito dan Granolah untuk pergi dan memintanya untuk bisa selamat dari serangan Gas. Mendengar suara Bardock yang meminta Monaito dan Granolah bertahan, membuat Goku pun mengingat kembali momen saat dia dikirimkan ke bumi oleh kedua orang tuanya.

Goku Akhirnya Sempurnakan Ultra Instinct

Semua momen tersebut bisa menjadi petunjuk bagaimana kemudian akhirnya Goku akan menyempurnakan teknik Ultra Instinctnya. Dengan Goku yang sudah kembali mengingat akan “masa lalu” bahwa dia adalah anak dari Gine dan Bardock – dan mungkin fakta bahwa dia adalah Saiyan – Goku pada akhirnya akan berhasil menemukan jati dirinya yang sebenarnya.

Dan dengan menemukan jati dirinya yang sebenarnya, Goku pun akah berhasil menemukan cara untuk kemudian menyempurnakan teknik Ultra Instinct miliknya sesuai dengan saran yang diberikan oleh Whis. Yang kemudian menjadi pertanyaan besarnya adalah dengan Goku sudah menemukan jati dirinya – yang merupakan seorang Saiyan – apakah Ultra Instinct miliknya akan sama seperti Whis atau justru lebih mirip Ultra Ego?

Jika melihat dari apa yang sudah dihadirkan sejauh ini, meskipun Goku tahu bahwa dia adalah Saiyan namun dia sendiri tidak tahu banyak tentang budaya atau kultur Saiyan. Goku lebih mirip manusia dibandingkan seorang Saiyan seperti halnya Vegeta. Jadi, besar kemungkinan bahwa Ultra Instinct milik Goku akan bisa sempurna seperti halnya Whis.

Goku mungkin tahu tentang siapa dirinya yang sebenarnya, pada akhirnya. Dan hal tersebut, akan dia gunakan untuk menyempurnakan Ultra Instinct yang dia miliki. Namun, dibandingkan menggunakan kultur Saiyan yang pemarah dan cenderung emosional, Goku sepertinya akan mengaplikasikan kultur manusia dan para Angel yang lebih tenang dan santai. Dan dengan Goku yang akan berhasil menyempurnakan Ultra Instinct ini bisa menjadi pertanda lain.

Goku mungkin, pada akhirnya, akan menjadi orang yang mengalah Gas dan bukan Granolah. Para fans sendiri sebelumnya menduga bahwa Goku dan Vegeta tidak akan ikut campur dalam urusan untuk mengalahkan Gas dan Heeters. Namun, faktanya, Granolah sendirian kewalahan jika harus menghadapi mereka semua. Belum lagi, sekarang kondisi Granolah sedang terluka parah dan sangat sulit baginya untuk bisa kembali pulih dalam waktu yang singkat.

Kemudian, kita juga melihat bagaimana Vegeta sudah memberikan sisa tenaga terakhirnya kepada Goku, yang artinya Vegeta pun sudah tidak bisa lagi berbuat banyak. Artinya, hanya tinggal Goku satu-satunya harapan untuk bisa mengalahkan Gas. Momen pertarungan antara Goku dan Gas ini sendiri akan menyuguhkan dua hal penting dalam cerita Dragon Ball Super.

Pertama, kita akan melihat bagaimana Goku menyempurnakan teknik Ultra Instinct yang sudah dia pelajari setelah dia mengetahui tentang jati dirinya yang sebenarnya. Kedua, pertarungan antara Goku melawan Gas akan kembali mengingatkan kita akan pertarungan epik antara Gas melawan Bardock seperti yang terjadi pada 40 tahun yang lalu. Kita nantikan saja kelanjutan ceritanya ya Geeks pada chapter yang akan datang!

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.