Nasib dari misi rahasia besar Loid Forger sepertinya berada dalam situasi yang sangat sulit, bahkan bisa dibilang terancam gagal. Hal ini setelah Loid mengetahui apa yang terjadi kepada Anya di sekolahnya. Misi untuk menghabisi Desmond Donovan masih terus berjalan. Setiap harinya, Loid Forger berusaha untuk membuat misinya semakin mendekati kesuksesan.

Karena itulah, Loid pun terus berusaha memaksa Anya untuk bisa berteman dengan Damian Donovan, anak dari Desmond Donovan, yang sama-sama bersekolah di Eden. Meskipun upaya dari Anya untuk membantu Loid dengan misinya sering kali mengalami nasib maju-mundur, namun, apa yang terjadi pada chapter 61 sepertinya membuka peluang untuk menggagalkan misi Loid secara penuh.

Hal ini bermula dari kemunculan kembali sosok Donna Schlag, yang merupakan bagian dari komite disiplin sekolah Eden. Seperti yang dijelaskan oleh Bill, Donna Schlag dikenal sebagai Old Lady Tonitrus karena dia sering kali membagikan emblem Tonitrus Bolt kepada para murid-murid di sekolah Eden, tidak peduli sekecil apa pun kesalahan atau peraturan yang dilanggar.

Mulai dari baju yang tidak rapih, topik pembicaraan yang dianggap tidak pantas, bahkan merencanakan untuk melakukan tindakan kekerasan dianggap sebagai sebuah kesalahan oleh Donna Schlag yang mana membuat banyak murid akhirnya menerima emblem Tonitrus Bolt. Menurut Bill juga, Lady Tonitrus pernah berhasil mengeluarkan 100 murid sekaligus.

Masih belum diketahui apa yang membuat Donna Schlag begitu ketat dalam menjalankan aturan di sekolah Eden. Apakah dia membenci murid-murid tersebut? Atau justru dia memang adalah sosok yang sangat disiplin? Donna Schlag akhirnya bertemu dengan kelas 1-3, yang mana merupakan kelas dari Anya dan Desmond. Pertemuan tersebut membuat Donna Schlag langsung mengadakan pemeriksaan tas kepada para murid.

Hampir semua murid dari kelas 1-3 mendapatkan Tonitrus Bolt dari Donna, karena mereka dianggap melanggar aturan atau dianggap tidak peduli dengan aturan. Salah satu contohnya adalah Donna memberikan Tonitrus Bolt kepada siswa yang tidak membawa saputangan. Menurut Donna, sempat ada murid Eden yang berubah menjadi jahat karena hal ini, sehingga menurutnya penting bagi murid untuk memiliki saputangan.

Damian ternyata adalah murid yang tidak membawa saputangan tersebut. Damian pun merasa terancam akan hal tersebut, karena jika kemudian dia mendapatkan Tonitrus Bolt, maka artinya dia akan membuat ayahnya kecewa dan tidak mau lagi memperhatikannya. Melihat bayangan tersebut, Anya pun berinisiatif menolongnya dengan cara memberikan saputangan miliknya.

Anya yakin bahwa dia masih memiliki cadangan saputangan di tasnya, yang mana pada faktanya dia tidak membawanya. Hal itu pun membuat Anya akhirnya mendapatkan Tinitrus Bolt dari Donna Schlag. Damian pun akhirnya marah karena dia merasa “ditipu” dengan memaksanya untuk berhutang budi kepada Anya.

Misi Loid Dalam Bahaya?

Dengan Anya mendapatkan Tinitrus Bolt, Loid tidak bisa berkata-kata. Dia langsung tidak sadarkan diri seperti dihadirkan di akhir chapternya setelah mengetahui bahwa bahwa Anya mendapatkan Tinitrus Bolt. Apakah artinya misi yang sudah Loid jalankan sudah gagal? Jawabannya adalah tidak, misi dari Loid masih belum berakhir.

Hanya saja, peluang untuk Anya masuk klub elit di sekolah Eden, yang menjadi pintu masuk untuk Loid menghabisi nyawa Desmond memang mungkin sudah tertutup bagi Anya. Karena, seperti yang dijelaskan oleh pihak agensi, untuk bisa masuk ke klub elit tersebut dibutuhkan delapan medali Stella dan tidak boleh ada medali Tinitrus.

Namun, meskipun peluang Anya untuk masuk klub elit tersebut sudah tertutup, bukan berarti tidak ada cara lainnya bagi Anya untuk membantu Loid dengan misinya. Pertama, seperti disebutkan di atas, Damian merasa berhutang budi terhadap Anya. Dan dia pun mengatakan bahwa dia hanya tinggal membalas hal kebaikan yang dilakukan oleh Anya.

Kita memang masih belum mengetahui apa yang akan dilakukan oleh Damian untuk membalas budi Anya. Mungkin, pada akhirnya Anya akan mendapatkan kesempatan untuk diundang ke rumah Damian sebagai bentuk balas budinya terhadap Anya. Jika hal tersebut terjadi, maka artinya momen tersebut bisa menjadi kesempatan bagi Loid untuk menyelesaikan misinya.

Kedua, sejak awal, Anya selalu mendapatkan “celah” akibat faktor keberuntungan yang membuat Loid masih terus bisa menjalankan misi besarnya ini. Misalnya, bagaimana Loid tidak sengaja membunuh nyamuk di hadapan salah satu komite sekolah. Hal tersebut sebenarnya merupakan bentuk kekesalan dari Loid karena sudah membuat Anya menangis karena harus memilih siapa yang terbaik diantara “ibu barunya” dan juga “ibu lamanya.”

Momen itu dilihat oleh sang kepala sekolah Henderson, sebagai momen dari ketulusan seorang Anya dan keluarga Folger. Momen tersebut pun menjadi kesempatan bagi Anya untuk akhirnya bisa masuk ke sekolah Eden. Jadi, kesimpulannya, kemungkinan akan ada cara bagi Anya untuk terus membantu Loid dengan misi besarnya. Apakah cara tersebut? Masih harus kita nantikan pada chapter yang akan datang.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.