Eida menjadi salah satu hal yang menarik yang baru saja muncul di seri manga Boruto. Eida merupakan salah satu cyborg Kara yang memiliki kekuatan mengerikan, di mana dia bisa melihat ke masa lalu, masa sekarang, dan masa depan. Eida sendiri sempat disimpan di fasilitas milik Boro, sebelum kemudian Code muncul dan mengaktifkan kembali Eida.

Eida diaktifkan untuk membantu Code dalam menyelesaikan misi yang diberikan Isshiki Otsutsuki. Namun, tanpa sepengetahuan Code, Eida sebenarnya memiliki seorang adik laki-laki yang juga memiliki kekuatan unik dan mengerikan. Namanya adalah Daemon. Dalam chapter 60 kemarin, para fans dibuat terkejut dengan kemampuan dari Daemon yang sangat luar biasa.

Daemon sendiri diketahui memiliki sebuah kemampuan yang disebut sebagai “Reflection.” Teknik ini mampu membuat siapa pun musuhnya tidak berdaya, tanpa sang pemilik kekuatan mengetahui apa yang terjadi. Ketika ada seseorang yang mencoba untuk menyerang atau menyakiti Daemon dengan niatan untuk membunuhnya, maka selama pelakunya terus memikirkan hal tersebut, hal itu justru akan berbalik kepada sang penyerang.

Contoh paling nyata dan baru dari teknik milik Daemon ini diperlihatkan dalam chapter 67 kemarin, di mana Kawaki yang hendak menyerang Code pada akhirnya justru harus tidak sadarkan diri karena serangannya jutsru berbalik ke arahnya. Sejauh ini Reflection hanya merupakan salah satu dari kemampuan mengerikan yang dimiliki Daemon.

Kita masih belum mengetahui sampai sejauh mana level kekuatan Daemon, dan apa lagi kemampuan yang dimiliki olehnya. Dengan kekuatannya yang dahsyat, banyak dari fans kemudian beranggapan bahwa Daemon merupakan karakter terkuat saat ini. Dan faktanya memang begitu. Untuk saat ini, kita masih belum mengetahui apa yang bisa membuat kemampuan Daemon menjadi lemah.

Kita juga masih belum mengetahui kemampuan apa yang mampu menandingi kemampuan ‘Reflection’ milik Daemon tersebut. Namun, ada beberapa kemungkinan yang bisa saja dilakukan untuk bisa menandingi kekuatan Daemon tersebut, seperti yang dibahas dalam artikel sebelumnya. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan teknik ninja yaitu Taijutsu.

Seperti yang disebutkan di atas, bahwa teknik Reflection akan bereaksi jika ada intensi atau niatan untuk membunuh Daemon. Dan biasanya semua niatan tersebut dilakukan dengan memanfaatkan Ninjutsu. Karena itulah, Taijutsu dianggap bisa menandingi teknik Reflection dari Daemon, dengan syarat bahwa setiap serangannya tidak boleh memiliki niatan untuk menghabisi nyawa Daemon, cukup dengan melukainya saja.

Namun, tentu hal tersebut sangat sulit untuk dilakukan oleh semua orang, termasuk Boruto atau pun Kawaki. Dan rasanya tidak ada sosok yang bisa melakukan teknik Taijutsu dengan baik selain Rock Lee. Seperti yang kita ketahui, Lee dikenal sebagai master dari Taijutsu. Dan kemampuannya sendiri sangat luar biasa.

Ada dua alasan mengapa kemudian Lee menjadi sosok yang pantas menandingi kekuatan Daemon. Pertama, Lee bisa menggunakan kemampuannya untuk mencegah teknik Reflection dari Daemon bekerja. Lee bukanlah sosok yang senang untuk menyakiti atau menghabisi siapa pun. Karena itulah, niat dari Lee mungkin bisa dibilang sangat “murni.” Lee bisa memanfaatkan berbagai teknik yang dia kuasai, salah satunya adalah Drunken Fist.

Dengan teknik Drunken Fist, gerakan dari Lee tentu tidak akan bisa diprediksi oleh Daemon. Selain itu, dalam keadaan mabuk tentu Lee tidak  akan memiliki niatan untuk menghabisi atau menyakiti lawannya. Yang dia inginkan hanyalah mengalahkan lawannya. Alasan kedua adalah pertarungan melawan Daemon bisa menjadi panggung baru bagi Lee.

Rock Lee merupakan salah satu karakter yang bisa dibilang underrated karena, dengan potensi yang dia miliki Lee jarang sekali muncul dalam ceritanya. Bahkan, dalam seri Boruto saat ini. Sehingga, pertarungan melawan Daemon bisa menjadi panggung lain bagi Lee untuk bisa kembali bersinar. Apakah pertarungan antara Lee dan Daemon akan terjadi? Kita nantikan saja kelanjutan ceritanya ya Geeks!

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.