Rasanya tidak perlu diragukan lagi jika sosok Izuku Midoriya adalah sosok yang sangat kuat. Bahkan, jauh sebelum dia memiliki Quirk seperti saat ini, protagonis utama dalam seri My Hero Academia tersebut memiliki mimpi yang sangat besar untuk bisa menjadi seorang pahlawan. Dan akhirnya, All Might memberikan sebuah kekuatan dahsyat yang mampu mewujudkan mimpinya tersebut.

Selama bertahun-tahun, Izuku sudah bekerja dengan sangat keras untuk bisa menjadi pewaris darl kekuatan One For All, dan arc terakhir dari seri manganya mulai mempertanyakan seberapa kuat sebernarnya sosok Izuku Midoriya. Dan faktanya, sulit untuk menjawab apakah memang Midoriya memang merupakan sosok yang kuat.

Hal tersebut bukan tanpa alasan. Kekuatan dari Midoriya bisa dibilang sering kali naik turun. Emosinya memiliki peran penting dalam menentukan seberapa kuat sosok Midoriya dalam pertempuran. Namun, pertanyaan besarnya kemungkinan apakah Midoriya sanggup bertarung satu lawan satu menghadapi All Might? Seri My Hero Academia chapter 324 sempat menyinggung pertanyaan tersebut, sebelum Final War saga dimulai.

Saat Midoriya masih melakukan kegiatan vigilante alias menjadi seorang pahlawan seorang diri, dia berusaha untuk meyakinkan All Might bahwa dia bisa melakukan semuanya sendiri tanpa bantuannya atau tanpa perlu dibantu oleh teman-teman sekelasnya. Sebelum Midoriya pergi, dia sempat mengatakan sesuatu kepada All Might.

Midoriya mengatakan bahwa kemampuannya saat ini 100% sudah bisa menandingi kemampuan dari All Might. Dan Midoriya pun kemudian membuktikan apa yang dia ucapkan saat dia bertarung melawan Lady Nagant. Meskipun begitu, para fans sendiri tidak yakin bahwa Deku memang bisa secara konsisten menggunakan kekuatan yang sama ketika All Might masih berada dalam masa keemasannya.

All Might memang sering kali bergantung pada kekuatannya dan berusaha untuk bisa terus memaksimalkan apa yang dia miliki dalam bertarung. Namun, hal tersebut tidak sama dengan apa yang Deku lakukan. Deku bukan hanya menggunakan Quirk lainnya dari One For All, melainkan juga kecerdasan yang dia miliki. Deku sering kali menahan diri untuk tidak menggunakan 100% kekuatannya.

Deku lebih memprioritaskan kecepatan dan juga serangan senyap yang bisa memberikan keuntungannya dalam bertarung. Dan hal ini menjadi sesuatu yang tidak pernah terpikirkan oleh All Might, yang lebih sering muncul dan bertarung dengan gaya all out. Karena hal inilah fans dari My Hero Academia bisa dibilang terbagi menjadi dua kubu.

Sebagian fans beranggapan bahwa jika berbicara mengenai kekuatan, maka All Might ketika masa jayanya merupakan pemenang dan tidak ada kandidat lainnya yang bisa menyaingi All Might. Namun, bukan itu yang kemudian membuat One For All menjadi sebuah kekuatan yang sangat dahsyat. Izuku memang bisa menggunakan berbagai Quirk yang ada dengan mudah berkat latihan yang dia jalani.

Deku juga menggunakan kekuatan tersebut dengan cara yang sama All Might lakukan. Namun, yang membedakan adalah Deku tidak hanya bergantung pada kekuatan All For One saja melainkan juga kemampuan pendukung lainnya. Jadi, kekuatan All For One memang tidak akan membuat Deku secara fisik sama kuatnya dengan All Might.

Namun, untuk masalah kekuatan, Deku setidaknya bisa bersaing atau setara dengan gurunya, All Might. Deku bisa menggabungkan kemampuan yang dia miliki dengan kekuatan All For One yang membuat menjadi sosok yang sulit dikalahkan dalam pertempuran. Meskipun tidak menang secara telak, Deku bisa dikatakan sedikit lebih unggul dari All Might.

Perdebatan mengenai siapa yang lebih kuat antara Deku dan All Might, memang sudah sejak lama muncul. Namun, kali ini, sepertinya pemenangnya sudah mulai terlihat. Bagaimana menurut kalian Geeks, apakah Deku memang bisa menang atau menyaingi kekuatan All Might? Atau justru semua itu dirasa belum cukup untuk bisa menyaingi All Might?

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.