Monkey D. Luffy merupakan karakter protagonis utama dalam seri One Piece. Luffy merupakan salah satu karakter terkuat saat ini, dan hal tersebut ditandai dengan Luffy yang mengalami peningkatan kekuatan yang sangat signifikan dalam setiap arc terbarunya. Contoh nyata dari hal tersebut adalah arc Wano Country yang sedang berjalan saat ini.

Seperti yang kita ketahui juga, Luffy selalu bercita-cita untuk menjadi seorang bajak laut, dan juga menjadi raja bajak laut. Dan layaknya cerita shonen atau cerita drama remaja pada umumnya, impian tersebut kemungkinan besar akan terwujud di akhir cerita setelah perjuangan keras yang dilalui. Meskipun memang kemungkinan petualangan Luffy masih panjang, namun pada akhirnya Luffy akan berhasil mewujudkan mimpinya.

Tetapi, pertanyaannya kemudian apa yang terjadi setelah semuanya selesai, setelah Luffy mewujudkan mimpinya sebagai raja bajak laut? Sebagian fans meyakini bahwa Luffy mungkin akan tewas di akhir serinya, seperti halnya sosok Gol D. Roger. Spekulasi ini bukan tanpa sebab. Ada kemungkinan bahwa usia Luffy mungkin sudah tidak akan lama lagi setelah apa yang dia lalui.

Alasan besar mengapa Luffy mungkin akan tewas di akhir serinya adalah jatah hidupnya yang sudah banyak berkurang. Luffy merupakan sosok yang tidak pernah peduli terhadap apa pun, termasuk nyawanya sendiri, demi menolong orang lain. Penggunaan Gear Second menjadi salah satu contoh bagaimana Luffy tidak sadar sudah memperpendek jatah usianya.

Teknik tersebut membuat Luffy harus memompa darahnya ke seluruh tubuh dalam kecepatan yang tinggi, demi bisa meningkatkan kecepatan dan kekuatan serangannya. Rob Lucci adalah sosok yang mengetahui kelemahan dari teknik tersebut. Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Luffy dengan Gear Second tersebut merupakan cara untuk menghancurkan tubuhnya sendiri.

Apa yang disebutkan oleh Luffy memang merupakan sebuah fakta. Ketika jantung membesar karena tekanan darah yang tinggi, maka hal tersebut bisa berujung pada kondisi yang fatal, seperti kegagalan fungsi jantung. Dengan memaksa darah untuk mengalir ke seluruh tubuhnya, Luffy tanpa disadari sudah melebarkan otot jantungnya dan membuat jantung sulit bekerja dengan normal.

Efek samping dari Gear Second yang mampu memperpendek jatah usia penggunanya diperburuk dengan bagaimana Luffy sangat sering menggunakan teknik ini dan sangat bergantung terhadap tekniknya. Jika dilakukan dalam beberapa kali, untuk jangka yang pendek, mungkin tubuh Luffy masih sanggup bertahan. Tetapi, jika pertarungannya sangat panjang, semakin sering Luffy menggunakannya, maka semakin besar juga resiko kegagalan jantung.

Selain penggunaan Gear Second, alasan lainnya mengapa Luffy mungkin akan tewas di akhir serinya adalah momen mengerikan di Impel Down. Demi bisa menyelamatkan Luffy dari racun Magellan, Emporio Ivankov menggunakan kekuatan hormon miliknya untuk mengeluarkan seluruh racun tersebut. Proses tersebut bisa dibilang sudah mengurangi jatah hidup Luffy cukup besar. Luffy sendiri berhasil selamat berkat tekadnya yang besar untuk hidup.

Belum lagi saat perang besar di Marineford, Luffy sempat kembali mendapatkan suntikan adrenalin dari Ivankov, yang mana lagi-lagi hal itu bisa mengurangi jatah hidup dari Luffy. Sebagian fans lainnya juga berspekulasi bahwa penggunaan Gear Third dan Fourth memiliki efek samping yang sama dengan Gear Second, meskipun dalam ceritanya sendiri tidak dihadirkan secara eksplisit.

Berdasarkan hal-hal di atas itulah mengapa kemudian Luffy kemungkinan akan mati di usia yang masih relatif muda seperti halnya Gol D. Roger. Usia dari Roger sendiri ketika dia dieksekusi oleh angkatan laut adalah 53 tahun. Meskipun Luffy diprediksi akan mati dalam usianya yang masih muda, namun Luffy masih akan tetap mendapatkan banyak petualangan besar dan seru.

Berbicara mengenai kematian dari Luffy, terdapat fans yang meyakini bahwa kematian Luffy mungkin akan dihadirkan di epilog dari serinya, setelah semuanya selesai. Namun, ada juga yang mengatakan bahwa mustahil hal itu terjadi. Ada juga yang mengatakan bahwa buah iblis Law yang mungkin akan menyelamatkan Luffy nantinya, dan membuat Luffy menjadi sosok abadi.

Terlepas apakah akan terjadi saat serinya masih berjalan atau setelah serinya selesai, sepertinya kematian Luffy menjadi sebuah keniscayaan. Namun, kematian Luffy tidak selamanya dianggap sebagai sesuatu yang buruk. Luffy sendiri sudah mengalami banyak sekali petualangan hebat dalam hidupnya. Selain itu, dia juga masih memiliki waktu untuk bisa menikmati masa-masanya. Jika pun kemudian dia mati, maka dia mati seperti halnya Roger, di mana tidak ada penyesalan dalam hidupnya.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.