Sosok Kuina adalah sosok penting bagi kehidupan Roronoa Zoro. Dia bercita-cita menjadi ahli pedang terbaik di dunia karena ingin membuktikannya kepada Kuina. Zoro sendiri tumbuh di desa Shimotsuki di wilayah East Blue, di mana dia berlatih di sebuah dojo di bawah pengawasan Koushiro. Rival terbesarnya saat itu adalah anak dari sang guru, Kuina.

Meskipun Zoro mampu mengalahkan sosok orang dewasa, namun dia tidak pernah sekali pun mampu mengalahkan Kuina. Dari 2.001 pertarungan yang mereka lakukan, Kuina selalu berhasil menang melawan Zoro. Sayangnya, nasib buruk harus menimpa Kuina. Kuina dinyatakan tewas setelah dia terjatuh dari tangga di rumahnya. Kematian tersebut benar-benar membuat Zoro terpukul.

Inilah alasan kemudian mengapa Zoro ingin membuktikan janjinya kepada Kuina, untuk menjadi ahli pedang terbaik. Berbicara mengenai kematian Kuina, meskipun bukan hal yang mustahil, namun banyak fans yang tidak yakin bahwa Kuina benar-benar terjatuh akibat terjatuh dari tangga. Sebagian fans meyakini bahwa ada faktor lainnya yang kemudian membuat Kuina tewas.

Terdapat sebuah teori yang menarik terkait kematian Kuina. Bagaimana jika sebenarnya kematian Kuina disebabkan oleh kutukan dari pedang Wado Ichimonji. Seperti yang kita ketahui bahwa dalam cerita One Piece terdapat pedang yang dianggap sebagai pedang kutukan. Dan Wado Ichimonji adalah salah satu pedang tersebut. Karena dianggap terkutuk, tidak semua orang mau memiliki pedang tersebut.

Dalam beberapa chapter kemarin, kita mendapatkan penjelasan dari ahli pedang dari Wano yaitu Shimotsuki Kozaburo. Sebenarnya, tidak pernah ada yang namanya ‘pedang kutukan.’ Menurut Kozaburo, setiap pedang memiliki sifat dan karakteristik masing-masing. Mereka yang tidak sanggup mengendalikan dan menguasai pedang tersebut akan beranggapan bahwa pedangnya dikutuk.

Selain itu, Kozaburo juga menjelaskan bahwa sudah menjadi tujuan dibuatnya pedang untuk mencabut nyawa atau membunuh sebanyak mungkin orang. Sejauh ini, Wado Ichimonji memang belum memperlihatkan “tanda-tanda” yang memperlihatkan bahwa pedang tersebut dikutuk, padahal bisa dibilang Wado Ichimonji memiliki level yang sama dengan Enma. Dan kedua pedang juga sama-sama merupakan pedang kutukan.

Di hari saat Kuina tewas, dia sempat menggunakan Wado Ichimonji untuk bertarung menghadapi Zoro dan kemudian mencoba untuk mencari batu agar mempertajam pedangnya. Meskipun Enma dan Wado Ichimonji berada di level yang sama, keduanya bisa jadi memiliki sifat dan kepribadian yang berbeda. Jika Enma senang untuk melakukan tes terhadap pemiliknya secara terang-terangan, Wado Ichimonji justru sebaliknya.

Kematian Kuina yang diakibatkan dia terjatuh dari tangga karena kutukan dari Wado Ichimonji, dianggap lebih masuk akal. Dan juga bukan tidak mungkin hal itu terjadi. Menurut Ipponmatsu, mereka yang membeli pedang Wado Ichimonji selalu tewas dan pedang tersebut selalu kembali kepadanya. Sudah ada beberapa korban akibat hal tersebut.

Inilah yang kemudian menurut Ipponmatsu pedang ini terkutuk. Sehingga, ide tentang Wado Ichimonji yang kemudian “membunuh” Kuina pun dirasa masuk akal. Mengapa kemudian Wado Ichimonji tidak membunuh Zoro? Hal inilah yang masih menjadi misteri. Tetapi, alasan yang paling logis adalah pedangnya beranggapan bahwa Zoro adalah sosok yang dianggap pantas untuk memiliki pedang tersebut.

Seperti halnya ketika zombie Ryuma memberikan Shusui kepada Zoro, dia dianggap pantas untuk menjadi pemilik pedang tersebut sebelum kemudian diserahkan kembali kepada Hiyori. Masih banyak misteri terkait pedang Wado Ichimonji ini. Dan dalam teori lainnya disebutkan bahwa Zoro mungkin akan membangkitkan kekuatan penuh dari Wado Ichimonji di akhir serinya.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.