Eren Yeager merupakan protagonis utama dari dari seri populer Attack on Titan, setidaknya sampai arc Marley. Di arc terakhirnya diperlihatkan Eren justru menjadi sosok yang jahat dan mengerikan, dengan menyebarkan ancaman ke seluruh dunia. Saat dia kecil, Eren bermimpi untuk bisa bergabung dengan Survey Corps. Setelah Eren mengetahui tentang kekuatan Titannya, Eren pun menjadi salah satu andalan dari Survey Corps.

Berkat kontribusi besar dari Eren, Paradis mampu mewujudkan berbagai hal. Namun, Hajime Isayama sepertinya tidak ingin Eren sama seperti karakter lainnya. Eren kemudian berubah menjadi sosok antagonis. Ada beberapa kesalahan fatal yang pernah dia lakukan di sepanjang serinya. Apa saja?

Menginvasi Bangsa Marley

Meskipun di satu sisi Eren mampu memberikan bangsa Eldia di pulau paradis sebuah harapan yang besar, sayangnya di sisi lain Eren harus menghadirkan teror yang sangat besar bagi seluruh dunia. Teror yang dihadirkan oleh Eren bahkan jauh lebih buruk sejak Great Titan War. Saat Willy Tybur menghadirkan cerita tentang para Titan dihadapan penduduk Marley – dan Eldia – di Liberio, Willy mengatakan bahwa Eren adalah ancaman bagi mereka.

Dan apa yang diucapkan oleh Willy tersebut terbukti benar. Eren secara diam-diam menyusup ke wilayah Marley di Liberio. Dia menunggu waktu yang tepat untuk kemudian melaksanakan serangan dadakan. Serangan tersebut benar-benar menghancurkan wilayah Liberio, bahkan Willy pun harus tewas. Serangan ini merupakan balas dendam Eren atas apa yang dilakukan Reiner dahulu di pulau Paradis. Dan serangan Eren ini menghasilkan ketakutan terbesar di seluruh dunia, serta orang-orang pun membenci sosok Eren.

Memperlakukan Temannya Dengan Buruk

Bukan hanya Eren menyerang Marley dengan menghancurkan wilayah Liberio, dia juga “menghancurkan” Survey Corps, kelompok yang menjadi mimpi besarnya saat dia masih kecil. Dengan sikap dan perangai Eren, membuat semua rekan-rekannya di Survey Corps pun mulai memberncinya dan kehilangan rasa percaya terhadap Eren.

Setelah para kaum Yeagerist muncul dan berkuasa di Paradis, Eren pun berbicara dengan dua teman masa kecilnya, Armin dan Mikasa. Eren mengatakan bahwa dia sangat membenci Mikasa sedari dahulu. Eren juga menghajar Armin sampai luka parah. Momen tersebut benar-benar merubah hubungan mereka bertiga, yang sudah terjalin sejak masih kecil.

Eren Meyakinkan Grisha Untuk Mewarisi Founding Titan

Alasan mengapa kemudian Eren bisa mewarisi kekuatan Founding Titan adalah karena Grisha mencurinya dari keluarga Reiss. Sebagai bagian dari Eldian Restorationist, hal ini seolah menjadi sesuatu yang memang sudah direncanakan oleh Grisha dari awal. Ketika kemudian rencana ini hendak dieksekusi, Grisha pun sempat ragu. Namun, Eren pun kemudian muncul.

Melalui Coordinate atau Path, Eren kemudian meyakinkan Grisha Yeager untuk menghabisi seluruh keluarga Reiss dan kemudian merebut kekuatan Founding Titan. Hal tersebut mengakibatkan banyak hal buruk yang terjadi. Eren versi masa lalu pun kemudian membenci Grisha atas apa yang dia lakukan terhadap keluarga Reiss, tanpa Eren sadari bahwa dirinya dari masa depan yang sudah mempengaruhi ayahnya tersebut.

Bertanggung Jawab Atas Kematian Ibunya

Setelah momen Rumbling Eren berhasil dihentikan oleh pasukan aliansi, Armin pun kemudian mengingat tentang momen percakapan terakhir antara dia dan Eren. Tetapi, sebelumnya, Eren sudah menghapus semua ingatan Armin sehingga Armin tidak ingat apa yang dibicarakan dengan Eren. Eren sendiri menjelaskan banyak hal, termasuk tentang perannya atas kematian ibunya. Menurut Eren, jika saja dia tidak mengirim Dina Fritz untuk menghabisi ibunya, mungkin Dina Fritz akan memakan Bertholdt saat itu. Sayangnya, Eren sudah terlambat saat menyadari hal tersebut.

Menghabisi Umat Manusia

Kejahatan dan kesalahan paling besar yang pernah dilakukan oleh Eren sejauh ini mungkin adalah menghabisi hampir seluruh umat manusia dalam peristiwa Rumbling. Setelah pergi ke Coordinate, Eren pun kemudian bertemu dengan Ymir Fritz untuk memulai momen Rumbling. Rumbling sendiri adalah sebuah peristiwa di mana Eren mengaktifkan semua Titan untuk meratakan umat manusia.

Semua Colossal Titan yang menjadi tembok pelindung di pulau Paradis dibangkitkan, dan menjadi pasukan Titan berjalan. Momen ini pun memaksa Survey Corps dan Warrior Unit untuk membentuk aliansi demi menghentikan Rumbling. Saat momen Rumbling berhasil dihentikan, Eren pun berhasil menghancurkan 80% umat manusia. Jika saja Mikasa tidak menghentikannya, mungkin Eren akan menghancurkan seluruh umat manusia.

Bagaimana Eren berubah dari sosok protagonis utama di serinya menjadi antagonis utama, benar-benar memberikan sebuah nuansa baru bagi seri bergenre Shounen. Eren diperlihatkan melakukan berbagai kesalahan fatal, yang membuat dirinya dibenci oleh semua orang di dunia dan menjadi target banyak orang. Meskipun begitu, Eren tentunya memiliki alasannya sendiri mengapa dia kemudian melakukan hal tersebut.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.