torMenuju pulau Laugh Tale dan menemukan One Piece serta menjadi raja bajak laut, adalah impian terbesar yang dimiliki Luffy dan juga para bajak laut lainnya. Dan itu juga yang kemudian menjadi cerita dari One Piece. Namun, tidak mudah untuk pergi menuju Laugh Tale yang lokasinya – kabarnya – ada di ujung Grand Line.

Hanya ada satu cara untuk bisa pergi menuju Laugh Tale, yaitu menemukan Road Poneglyph. Diantara sekian banyak Poneglyph terdapat beberapa Poneglyph yang dianggap spesial, yang kemudian disebut Road Poneglyph. Road Poneglyph ini berjumlah empat buah dan keberadaanya sangat tersembunyi. Sejauh ini, sudah ada tiga Road Poneglyph yang diketahui. Sedangkan untuk yang keempatnya sendiri masih misterius.

Meskipun begitu, banyak spekulasi yang beredar di kalangan fans tentang siapa atau di mana Road Poneglyph terakhir berada. Salah satu spekulasi menyebutkan bahwa Monkey D. Dragon tahu di mana lokasinya. Petunjuknya sendiri ada di tato yang ada di wajahnya. Menurut spekulasinya garis atau bentuk dari tato di wajah Dragon yang memberikan petunjuk tentang Road Poneglyph.

Seperti yang diperlihatkan, terdapat 4 sisi yang berbentuk persegi atau ketupat. Biasanya, dalam cerita anime, simbol atau lambang seperti ini memiliki pesan di dalamnya. Karena itulah, diasumsikan bahwa pesan yang ada di tato milik Dragon berisi informasi atau petunjuk tentang Road Poneglyph. Ketika Road Poneglyph pertama diperkenalkan, terlihat bentuknya sangat 2 dimensi, yang mirip dengan tato di wajah Dragon.

Mengapa Dragon memiliki koneksi dengan Road Poneglyph? Bagaimana takdirnya selama ini yang berusaha untuk menghancurkan Pemerintah Dunia, mirip seperti apa yang dilakukan oleh Luffy dan juga menjadi sesuatu yang menghubungkan mereka dengan “Tekad D” yang selama ini memang ditakuti oleh Pemerintah Dunia. Dragon juga paham apa yang sedang terjadi di dunia ini, apa yang dirasakan oleh orang-orang.

Dragon memang sosok yang penting di cerita One Piece. Bahkan, Nico Robin sendiri tidak sabar untuk bertemu dengan Dragon ketika time-skip terjadi. Robin sendiri adalah karakter penting bagi Pasukan Revolusi, atau setidaknya itulah yang dilihat oleh Dragon tentang Robin. Apa yang terjadi di Ohara sepertinya yang menjadi alasan mengapa Dragon memulai semua misi perlawanan terharap PD.

Dragon juga mencari sosok yang bisa membaca Poneglyph selama bertahun-tahun, sampai akhirnya mereka berdua bertemu. Dalam percakapan dengan Koala, Dragon nampak acuh dengan pertanyaan apakah dia mengetahui tentang “Drunken Iron Ore”. Material tersebut kemungkinan adalah bahan dasar dari Poneglyph. Karena, menurut Koala hanya sedikit negara yang bisa memproduksi senjata dari material tersebut, dan Wano adalah salah satunya.

Dari hal tersebut, diasumsikan bahwa Dragon kemungkinan sudah mengetahui tentang materialnya. Karena, jika dia tidak mengetahuinya, bisa saja Dragon langsung mengatakan bahwa dia tidak tahu. Artinya, Dragon mungkin menyimpan rahasia mendalam dari hal tersebut. Dragon juga berencana untuk bertemu dengan Luffy suatu hari nanti. Namun, mengapa nanti?

Dragon sepertinya memang peduli terhadap anaknya tersebut dan berpura-pura tidak mengenalnya, bahkan sejak dia memiliki nilai buruan 300 juta belly. Dragon dianggap ingin melindungi anaknya, dengan tidak melibatkan namanya. Dragon ingin Luffy bisa sukses dan berhasil mewujudkan mimpinya. Jika memang Dragon berniat untuk menemui Luffy, mengapa harus suatu hari nanti? Mengapa tidak saat itu juga?

Nama Luffy sekarang sudah populer di kalangan Pemerintah Dunia. Dan dunia juga pada akhirnya tahu bahwa Luffy adalah anaknya. Inilah yang mungkin membuat Dragon memilih untuk “menjaga jarak” untuk sementara. Ketika situasi dan waktunya tepat, barulah dia bertemu.

Mungkin, setelah semuanya sudah selesai, ketika Luffy memang seharusnya menemukan Road Poneglyph terakhir, mereka berdua akan bertemu. Dragon kemudian akan memberi tahu kepada Luffy di mana lokasinya berada. Dan tentunya akan ada momen mengharukan ketika ini terjadi. Dragon akan melihat anaknya pergi ke Laugh Tale dan meraih gelar raja bajak laut.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.