Roronoa Zoro adalah tangan kanan dari Luffy dan merupakan salah satu Supernova dan bajak laut terkuat dalam cerita One Piece. Zoro memiliki impian untuk menjadi ahli pedang terkuat di dunia. Zoro juga memiliki kemampuan bertarung yang sangat unik, yaitu menggunakan tiga buah pedang. Berbeda dengan Luffy, Zoro tidak memiliki kekuatan buah iblis.

Dengan tidak adanya kekuatan iblis seperti Luffy, artinya Zoro sangat bergantung pada kekuatannya sendiri. Dia pun diperlihatkan sering berlatih dengan sangat keras, mulai dari mengangkat beban sampai ratusan kg, sampai melatih tekniknya. Namun, Zoro bisa sampai seperti sekarang berkat kegagalan yang terjadi kepadanya dahulu. Berikut adalah kegagalan yang dialami Zoro.

Gagal Mengalahkan Kuina

Zoro tumbuh di desa Shimotsuki di wilayah East Blue, di mana dia berlatih di sebuah dojo di bawah pengawasan Koushiro. Rival terbesarnya saat itu tidak lain adalah anak perempuan dari sang guru, Kuina. Meskipun Zoro mampu mengalahkan orang dewasa saat itu, dia tidak mampu sekali pun mengalahkan Kuina. Sebanyak 2.001 pertarungan yang mereka lakukan, namun Kuina yang selalu menjadi pemenang.

Kalah Dari Buggy

Dalam arc Orange Town, kelompok bajak laut Topi Jerami yang baru saja dibentuk harus berhadapan dengan kelompok Buggy. Buggy dan kelompoknya diperlihatkan menjadi penguasa di wilayah tersebut. Setelah Luffy tertangkap, Zoro kemudian bertarung menghadapi Buggy. Tidak sadar dengan kekuatan buah iblisnya, Zoro pada akhirnya harus merasakan kekalahan. Zoro pun kewalahan dan harus beristirahat, untuk kemudian bertarung menghadapi Cabaji.

Kalah Dari Dracule Mihawk

Zoro dan Mihawk pertama bertemu untuk pertama kalinya di arc Baratie. Dracule Mihawk diceritakan memburu sosok Don Krieg karena bosan. Zoro kemudian memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menantang Mihawk, berpikir bahwa dengan kemampuannya dia bisa mengalahkan Mihawk. Sayangnya, seperti yang sudah bisa diduga, Dracule Mihawk terlalu tangguh bagi Zoro. Dia bahkan menang dengan menggunakan pisau kecil. Meskipun begitu, Zoro mendapatkan rasa hormat dari Mihawk atas semangatnya, dan kekalahan ini menjadi motivasinya untuk bangkit.

Kalah Dari Enel

Musuh yang paling berbahaya yang harus dihadapi oleh kelompok Topi Jerami di arc Skypiea tidak lain adalah sosok Enel. Dengan kekuatan buah iblis Goro Goro dan juga Observation Haki, membuat mereka kesulitan untuk bisa mengalahkan Enel – kecuali Luffy. Zoro sendiri mencoba peruntungannya untuk mengalahkan Enel, namun bisa dengan mudah dikalahkan dengan kekuatan listriknya.

Kalah Dari Rob Lucci

Arc Water 7 memperkenalkan para fans dengan kelompok villain yang menjadi bagian dari Pemerintah Dunia, yang dikenal sebagai Ciphel Pol 9. Di akhir arc tersebut, kelompok Topi Jerami diperlihatkan bertarung menghadapi beberapa member dari kelompok tersebut. Zoro sendiri berhasil dikalahkan dengan mudah oleh Rob Lucci, dan bahkan Zoro diterbangkan dengan sangat jauh oleh Lucci. Namun, ketika di Enies Lobby, Zoro akhirnya mampu menghadapi seseorang yang sekuat Kaku.

Diserang Oleh Yeti Cool Brothers

Salah satu kekalahan yang sangat mengejutkan dari Zoro adalah ketika dia dikalahkan oleh Yeti Cool Brothers di arc Punk Hazard. Kedua bersaudara tersebut memang sangat ahli dalam hal pembunuhan dan menyerang secara sembunyi-sembunyi. Dan inilah yang digunakan oleh mereka untuk mengalahkan Roronoa Zoro. Setelah terkena serangan mereka, Zoro dibiarkan sekarat. Meskipun dia selamat, bisa saja itu menjadi momen terakhir Zoro. Sosok ahli pedang sehebat Zoro, seharusnya bisa memprediksi serangan yang dilakukan oleh mereka.

Gagal Mengalahkan Kaido

Zoro berusaha untuk menghadapi Kaido di Onigashima dalam arc Wano Country. Zoro sendiri berkolaborasi dengan Luffy, Law, Killer, dan Kidd untuk menghadapi Kaido dan Big Mom. Sebelum tiba di atap, Zoro sendiri mengatakan bahwa dia ingin melukai sosok kaido, makhluk paling kuat di dunia. Meskipun pada akhirnya Zoro memang berhasil melukainya, namun hal itu tidak cukup kuat untuk melumpuhkannya. Zoro kemudian harus kalah oleh serangan Thunder Bagua milik Kaido.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.