Apakah Fairy Tail merupakan seri yang menjiplak One Piece? Atau apakah Fairy Tail sebenarnya adalah “versi lain” dari One Piece? Itulah yang menjadi pertanyaan besar para pecinta manga dan anime mengenai dua seri yang sangat populer tersebut. Fairy Tail sendiri merupakan salah satu seri manga yang cukup populer di tahun 2010an.

Ceritanya sendiri berfokus pada sosok Lucy Heartfilian, seorang penyihir remaja, yang kemudian bergabung dengan sebuah kelompok (guild) yang berisi para penyihir populer, termasuk Natsu Dragneel. Seri manga dari Fairy Tail sendiri pertama kali dirilis pada 2 Agustus 2006, dan mulai dibukukan sejak 15 Desember 2006. Volume terakhir manganya, Vol. 49, dirilis pada 2016 kemarin. Versi animenya sendiri dirilis pada 2009.

Apakah Fairy Tail Menjiplak One Piece?

Selain cerita yang menarik dari Lucy, Natsu, dan Happy serta karakter lainnya, salah satu hal yang membuat Fairy Tail menarik perhatian banyak penggemar anime dan manga adalah adanya kesamaan dengan seri One Piece. Kesamaan tersebut bisa dilihat dari berbagai hal, dimulai dari desain karakter, sudut pengambilan gambar, penokohan, dan masih banyak lainnya.

Salah satu contohnya adalah karakter Natsu Dragneel, yang dianggap mirip dengan Monkey D. Luffy. Atau yang paling populer adalah Gildart dari cerita Fairy Tail dan juga Shanks dari One Piece. perdebatan ini sudah bertahun-tahun muncul di kalangan fans. Mashima sendiri memang mengakui bahwa dia mengikuti gaya dari Eiichiro Oda dalam seri One Piece. Bahkan, Mashiro dan Oda juga adalah teman baik.

Namun, dengan banyaknya elemen yang sama dari kedua seri bukan berarti Fairy Tail menjiplak. Sebagian fans sendiri berpendapat bahwa Mashiro sedikit memberikan perubahan terhadap karakternya, agar tidak 100% mirip dengan versi yang asli. Juga, apa yang dilakukan Mashiro diyakini dilakukannya juga oleh para mangaka lain. Misalnya tentang tema persahabatan yang menjadi salah satu tema yang ditampilkan Fairy Tail dan One Piece. Mereka berpendapat bahwa tema persahabatan sebenarnya juga diaplikasikan terhadap hampir semua seri manga yang bergenre shounen. Bahkan, franchise Naruto lebih mengedepankan hal ini.

Bukan Berarti Sesuatu Yang Buruk

Ketika sesuatu meniru atau sama seperti karya lainnya, bukan berarti itu menjadi sesuatu hal yang buruk. Dalam industri manga, menirukan gaya seseorang bukan berarti sesuatu yang buruk. Buat Geeks yang belum tahu, Eiichiro Oda dan Hiro Mashima sama-sama penggemar Akira Toriyama yang merupakan kreator Dragon Ball. Bahkan, kreator Masashi Kishimoto pun terinspirasi dari sang maestro.

Itu artinya mereka juga “menjiplak” apa yang dilakukan oleh Akira Toriyama. Sebagian hal memang wajar atau pantas untuk ditirukan. Ketika sesuatu menjadi populer, sudah menjadi hal yang umum jika ada elemen yang kemudian ditirukan dan kemudian diaplikasikan dengan cara yang berbeda. Lagipula, dengan menghadirkan sesuatu yang dan dibungkus dengan cara yang lain, para fans akan mendapatkan perspektif yang baru.

One Piece memberikan kita bagaimana petualangan menjadi seorang bajak laut. Sedangkan Fairy Tail memberikan kita gambaran bagaimana jika cerita tersebut dibuat dalam versi lain seperti dunia sihir. Jadi, menjiplak atau menirukan karya orang lain tidak sepenuhnya buruk, jika memang mampu untuk dikemas lagi dengan cara yang berbeda dan mungkin jauh lebih baik.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.