Para wanita dalam cerita One Piece mungkin bukanlah sosok yang bisa disepelekan. Meskipun mereka mungkin memiliki kelemahan dan juga beberapa masalah, namun mereka bukanlah sosok yang bisa dianggap enteng. Hal ini terbukti di chapter 1005 dan 1006 kemarin, dimana Sanji harus berurusan dengan Black Maria. Dan Black Maria sendiri tidak ragu untuk mengjakar Sanji.

Rasa cintanya terhadap wanita, meskipun dalam arti yang baik, merupakan kelemahan terbesarnya dan seringkali hal tersebut justru membawa petaka baik bagi Sanji maupun bagi wanita tersebut, dibandingkan menyelamatkannya. Sifat Sanji inilah yang banyak “dikeluhkan” atau “dikritik” oleh para fans. Dan bagaimana Sanji bersikap terhadap wanita juga menjadi sorotan.

Tumbral.com

Sanji menganggap wanita adalah sosok yang rapuh dan lemah. Sanji selalu meyakini bahwa menjadi pahlawan bagi seorang wanita cantik bisa berujung pada sebuah kisah romansa. Sayangnya, hal tersebut jarang sekali terjadi – bahkan hampir tidak pernah. Justru hal tersebut lebih sering digunakan dan dimanfaatkan untuk melawannya. Penolakannya untuk bertarung melawan wanita sering kali membuat krunya dalam bahaya.

Baru-baru ini Sanji pada akhirnya memanggil Robin dan meminta bantuannya untuk menghadapi Black Maria. Padahal, banyak fans yang berkeyakinan bahwa Sanji bisa saja melupakan prinsipnya tersebut dan bertarung melawan Black Maria dan menang. Apa yang Sanji lakukan justru bukan hanya membuat dirinya dalam bahaya namun juga Robin dan Brook.

Perlu kembali ditegaskan bahwa sikap Sanji tersebut bukan berarti salah dan juga bukan sebuah hal yang buruk. Tidak semua orang dalam cerita One Piece memiliki kemampuan bertarung yang baik, sehingga ketika situasinya memang pas, menyelamatkan atau membantu wanita bukanlah hal yang salah. Tapi, hal tersebut berbeda jika sosok wanita tersebut justru membahayakan nyawanya.

CBR.com

Kemungkinan prinsip tersebut tertanam berkat ajaran dari Zeff, yang mana dia akan menghabisi Sanji jika dia berani menyakiti atau melukai wanita. Zeff sendiri sudah dianggap ayah oleh Sanji. Berdasarkan hal tersebut, rasanya wajar jika kemudian perkataan tersebut masuk ke pikirannya dan memiliki dampak besar terhadap Sanji. Zeff kemungkinan banyak memberikan pengaruh tentang pandangan dari wanita.

Eiichiro Oda sendiri pernah berbicara mengenai hal ini. Dia mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa bukan Sanji tidak mau menyakiti atau menghajar wanita, tapi lebih kepada dia tidak bisa. Harga diri Sanji dan juga pengaruh yang diberikan Zeff membuatnya tidak bisa melukai atau menghajar wanita. Hal ini bisa dilihat jauh sebelumnya, saat dia berhadapan dengan Kalifa.

Sanji tidak bisa membalas atau menyerang Kalifa, sampai kemudian Nami menyadari hal tersebut dan memujinya. Tapi, pertanyaanya kemudian akan sampai kapan Sanji akan tetap bersikap seperti itu? Kita tidak pernah tahu bahaya apa yang ada di depan. Kita juga tidak pernah tahu siapa yang harus Sanji hadapi. Sebagian fans berpendapat bahwa lebih baik Sanji tetap seperti ini.

Aminoapps.com

Hal tersebut dikarenakan tidak bisa memukul wanita sudah menjadi bagian dari karakternya, seperti yang disebutkan oleh Oda. Tapi, sebagian lainnya berpendapat bahwa jika Sanji memang ingin lebih berkembang sebagai sebuah karakter, maka dia perlu merubah prinsip tersebut. Atau setidaknya Sanji membuat beberapa aturan dan juga pengecualian. Prinsip tersebut benar-benar membuat Sanji tidak bisa berkembang dan hal itu bisa merugikan semuanya.

Sanji bukanlah karakter yang ditulis secara buruk. Dia hanyalah karakter yang mencoba untuk bertahan dengan idenya, sambil di sisi lain dia juga berusaha untuk bisa lepas dari prinsip tersebut. Semuanya dilakukan demi melindungi teman-temannya yang berada dalam kondisi bahaya. Sanji adalah sosok yang baik, namun maskulinitas tersebut terkadang justru berakibat buruk baginya.

Sanji perlu menyadari bahwa menghajar wanita atau menyakiti wanita bukanlah sesuatu yang buruk atau mengurangi maskulinitasnya, dengan catatan bahwa wanita tersebut memang berusaha untuk menyakiti Sanji, berusaha membunuhnya, atau bahkan berusaha menghancurkan kru Topi Jerami. Sanji perlu melihat semuanya secara bijak dari sudut pandang lain. Bukan tidak mungkin jika Sanji tewas bila tidak melawan.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.