Konoha dan seluruh dunia kini kembali dalam ancaman besar. Sosok Isshiki Otsutsuki mungkin sudah tewas, namun sekarang ancaman yang sama besarnya dengan Isshiki kembali muncul dalam sosok Code. Code sendiri merupakan anggota Inner Kara terakhir setelah hampir semua anggotanya tewas, seperti Boro, Delta, dan Kashin Koji. Code adalah sosok yang berbahaya bagi semua.

Chapter terbaru dari seri manga Boruto: Naruto Next Generation memberikan gambaran tentang ancaman baru yang muncul di dunia shinobi setelah kematian Isshiki. Seperti yang diperlihatkan di chapter 55 kemarin, Isshiki meminta Code untuk melanjutkan misinya. Dia meminta Code untuk memburu Kawaki dan Boruto, serta membunuh Amado, Naruto, dan Sasuke.

Di chapter 56 ini kita diperlihatkan sedikit kemampuan dari sosok Code. Seperti yang dijelaskan oleh Amado kepada Naruto dan Shikamaru, Code bukanlah sosok yang biasa. Dia sangat spesial. Kawaki juga mencoba menjelaskan tentang sosok Code kepada Boruto. Menurut Kawaki, dulu dia adalah salah satu anak yang juga ikut menjalani ritual pemberian Karma oleh Jigen.

mangaread.org

Dari sekian banyak anak, ternyata hanya dua orang yang selamat yaitu Kawaki dan Code. Sebenarnya, Code sendiri tidak bisa mendapatkan Karma seperti halnya Kawaki. Namun, dia berhasil selamat dan kekuatannya meningkat tajam setelah proses ritual tersebut. Bahkan, menurut Amado, kekuatan dan kemampuan Code mampu melampaui Jigen. Karena itulah, Amado memasang semacam “limiter” atau pembatas (kekuatan) untuk Code.

Hal itu dilakukan atas perintah Jigen, yang tidak ingin Code lepas kendali. Meskipun dia tidak memiliki kemampuan ninjutsu ruang dan waktu, Code masih bisa bepergian ke dimensi lain dengan kekuatannya. Selain itu, dengan dipasangnya semacam pembatas kekuatan menjadi tanda bahwa sosok Code memiliki kekuatan yang dahsyat berkat Karma yang ada di dalam tubuhnya.

Kawaki sendiri mengatakan bahwa kekuatan dari Code jauh berbeda dibandingkan Delta atau Boro. Dia mengatakan bahwa Code adalah sosok yang tidak ingin dilawan oleh Boruto, sosok yang mengerikan. Code sendiri sangat memuja klan Otsutsuki. Namun, bagi Code, Isshiki adalah sosok dewa, sosok yang selalu dia puja. Karena itu, dia tidak keberatan ketika Jigen memintanya untuk menahan semua kekuatannya.

Twitter.com

Hal tersebut juga yang membuat Code cemburu terhadap Kawaki yang justru dipilih untuk menjadi wadah bagi Isshiki, dan memiliki Karma yang “asli.” Kemampuan dari Code sendiri kemudian ditunjukan ketika dia berusaha mencari seorang cyborg buatan Amado lainnya, Eida. Cyborg tersebut disimpan di fasilitas rahasia milik Boro. Kemampuan Code diperlihatkan saat dia menghabisi kedua penjaga pintu.

Code mengeluarkan semacam ikat berwarna hitam, ikat yang sama yang ada di kepalanya. Dia akan membentuk jalur dimana dia akan muncul. Konsepnya mungkin mirip teknik bayangan dari Shikamaru, namun Code lebih mengandalkan sabuk tersebut. Selama sabuk atau ikat tersebut ada, Code akan dengan lelua menghilang dan muncul dari dalam ikat tersebut.

Bahkan, hal ini juga bisa diikatkan ke tubuh seseorang dimana kemudian Code akan muncul dan membunuh musuhnya dari dalam atau dari belakang. Bagian jari dari Code sendiri akan memanjang dan kukunya akan berubah menjadi runcing. Dengan jari-jaring tersebut, dia bisa membunuh lawannya dengan cara menembus jantung. Musuh pun akan tewas seketika.

Ini menjadi bukti awal bahwa Code adalah sosok ancaman besar, yang sama besarnya seperti Isshiki. Dan apa yang diperlihatkan di chapter 56 ini, baru sebagian kecil dari kemampuan Code. Berdasarkan ucapan Amado yang mengatakan bahwa hanya dia yang bisa mengutak-atik limiter yang ada di dalam diri Code, bisa kita tarik kesimpulan bahwa Code belum dalam kondisi terbaiknya.

Masih harus kita nantikan seperti apa kekuatan Code yang sebenarnya. Apakah Kawaki dan Boruto akan mampu menghadapi Code? Apa yang akan mereka lakukan selanjutanya untuk mencegah Code? Apa yang akan dilakukan Naruto dan yang lain untuk mencegah Code? Kita nantikan saja kelanjutan ceritanya ya Geeks!

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.