Kurang dari seminggu lagi kita akan meninggalkan tahun 2020 dan kurang dua minggu lagi One Piece akan menghadirkan chapter yang ke 1000. Chapter 1000 sendiri masih akan berfokus pada pertarungan Luffy dan aliansinya melawan Kaido – dan Big Mom. Ini adalah bukti dari ucapan Eiichiro Oda bahwa arc ini akan menjadi arc paling besar dalam sejarah One Piece.

Kita masih belum mengetahui sampai sejauh mana masifnya arc Wanokuni. Yang pasti, untuk saat ini para fans sedang tidak sabar untuk mengetahui apa yang akan disajikan di chapter 1000 nanti. Selama dua dekade lebih berjalan, One Piece sudah banyak menampilkan pertarungan dalam ceritanya. Dan berikut adalah beberapa pertarungan yang dianggap sebagai momen pertarungan terbaik.

Luffy vs. Usopp

Kapal adalah nyawa bagi sebuah kelompok bajak laut. Tanpa kapal, mereka tidak bisa pergi kemana-mana. Mereka tidak bisa berpetualang atau melakukan apapun. Karena itulah kapal merupakan nyawa mereka. Inilah yang dirasakan oleh Usopp terhadap Going Merry, kapal pertama kru Topi Jerami. Going Merry merupakan hadian yang diberikan kepada Luffy setelah berhasil mengalahkan Captain Kuro.

Dari semua kru, hanya Usopp yang terlihat selalu peduli terhadap Going Merry. Ketika pada akhirnya Going Merry dianggap sudah tidak bisa lagi melanjutkan petualangan, Luffy membuat keputusan mutlak untuk melanjutkan perjalanan tanpa Merry. Hal ini tentunya sangat ditentang oleh Usopp. Going Merry sudah dianggap menjadi bagian dari kru Topi Jerami. Berpetualang tanpa Merry tentunya dirasa sangat sulit.

Adu argumen pun terjadi antara Usopp dan Luffy, dan akhirnya Usopp memutuskan untuk keluar dari kru Topi Jerami. Bukan hanya Usopp memutuskan keluar, Usopp juga memutuskan untuk bertarung melawan Luffy demi menentukan siapa yang berhak menjadi kapten. Dua orang sahabat saling bertarung satu sama lain, tidak ada istilah untuk menahan diri.

Yang menarik dari pertarungan ini adalah bagaimana Usopp sudah siap dengan semuanya. Usopp tahu bagaimana Luffy adalah sosok yang keras kepala. Usopp sengaja memanfaatkan hal tersebut untuk memancing Luffy masuk dalam perangkapnya. Setiap serangan Luffy selalu gagal mengenai Usopp. Namun, nyatanya hal itu tidaklah cukup perbedaan kekuatan diantara mereka sangat jauh. Usopp pada akhirnya kalah dan tidak sadarkan diri. Luffy sendiri sebenarnya tidak sanggup menahan air matanya, meskipun Zoro berusaha menguatkan Luffy. Dia pun tidak merasa menjadi pemenangnya. Ini adalah salah satu pertarungan yang sangat emosional di cerita ini.

Luffy vs. Katakuri

Hal yang membuat pertarungan antara Luffy dan Katakuri sangat luar biasa adalah bagaimana pertarungan ini sebenarnya sangat mencerminkan satu sama lain. Pertarungannya sendiri terjadi di dunia cermin milik Brulee. Kedua karakter ini sama-sama mengerahkan semua kekuatan mereka, sama-sama berusaha untuk saling mengalahkan, dan motivasi mereka sendiri sama-sama melindungi sosok yang dekat dengan mereka.

Namun, yang membedakan dari keduanya adalah level kekuatan katakuri yang sedikit di atas Luffy. Ternyata kemampuan buah iblis Mochi milik Katakuri mampu mengalahkan batasan dari buah iblis Gomu Gomu milik Luffy. Katakuri bahkan bisa “memisahkan diri” atau menggunakan “lengan tambahan” dari kemampuan Mochinya. Katakuri adalah karakter pertama yang benar-benar membuat Luffy sampai harus berjuang sampai energi terakhirnya.

Luffy sebenarnya kalah dalam pertarungan ini, dilihat dari beberapa kali Luffy terjatuh dan tidak sadarkan diri sebelum kemudian dia kembali bangun. Meskipun kondisi Katakuri pun penuh luka akibat serangan Luffy, namun Luffy jauh lebih parah. Yang terus membuat Luffy bisa bertarung adalah determinasi yang tinggi dalam dirinya. Inilah kemudian yang membuat Katakuri akhirnya mengakui kekalahanya dari Luffy.

Kekalahan Katakuri mengejutkan para saudaranya dan semua anggota dari kelompok Big Mom. Hal ini karena Katakuri adalah anak Big Mom yang paling kuat dan belum pernah sekalipun kalah dalam pertarungan. Pertarungan ini pun memberikan “pelajaran” bagi Luffy dimana dia akhirnya mampu membuka kemampuan Advanced Observation Haki, dimana dia mampu melihat ke masa depan.

Zoro vs. Mihawk

Harus diakui bahwa pertarungan ini adalah salah satu pertarungan yang ikonik sekaligus epik. Di tengah-tengah penyerangan Don Krieg atas restoran mengapung, Baratie, tiba-tiba sosok misterius pun muncul dengan menghancurkan kapal yang ada disana. Ternyata sosok tersebut adalah ahli pedang terbak di dunia, Dracule Mihawk. Zoro, yang kebetulan ada disana, tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut.

Dia kemudian menantang sosok yang sangat ingin dia kalahkan tersebut, untuk menjadi ahli pedang terbaik di dunia. Namun, perbedaan kekuatan diantara keduanya sudah terlihat sejak awal. Dibandingkan menggunakan Yoru untuk melawan Zoro, Mihawk justru lebih menggunakan pedang kecil untuk bertarung. Menurut Mihawk rasanya berlebihan menggunakan Yoru hanya untuk melawan Zoro.

Dan apa yang terjadi selanjutnya benar-benar tragis. Setiap serangan Zoro mampu ditahan dengan mudah oleh Mihawk. Namun, bukannya menyerah Zoro terus mencoba dan mencoba. Menyerah dianggap sebagai langkah mundur untuk mewujudkan janjinya kepada Kuina. Pada akhirnya, untuk menghormati Zoro, Mihawk akhirnya menggunakan Yoru. Dan serangan Yoru yang tidak terbendung membuat Zoro benar-benar kalah. Momen ini menjadi momen dimana Zoro berjanji bahwa dia tidak akan kalah lagi dalam sebuah pertarungan.

Topi Jerami vs. Pacifista, Sentomaru, Admiral Kizaru dan Bartolomew Kuma

Setelah Luffy menyerang seorang naga langit di tempat pelelangan manusia, bajak laut pun akhirnya turun tangan untuk pergi ke kepulauan Sabaody. Serangan angkatan laut ini bahkan disamakan dengan buster call. Pasukan Pacifista yang menyerupai Kuma pun diterjunkan untuk menghadapi Topi Jerami. Mereka menghancurkan pulau mangrove dan pohon-pohon yang ada disana demi mencari Luffy dan yang lain.

Selain Pacifista dan Sentomaru, admiral Kizaru pun ikut turun tangan. Luffy dan kelompok Topi Jerami pun akhirnya muncul dan menghadapi para pasukan Pacifista tersebut. Karena kekuatan mereka yang belum begitu kuat, gabungan kekuatan Topi Jerami pun tidak mampu untuk menghadapi pasukan Pacifista tersebut. Mereka semua akhirnya tumbang dan kelelahan dalam menghadapi para Pacifista tersebut.

Kekuatan dari angkatan laut itu nyatanya terlalu tangguh untuk ditaklukan oleh Luffy dan yang lain. Akhirnya Luffy memerintahkan yang lain untuk kabur kemanapun yang mereka bisa. Dan saat momen inilah “keajaiban” muncul, diman sosok Kuma yang asli muncul. Kuma kemudian menghentikan Pacifista yang menyerang kru Topi Jerami.

Kekuatan mereka juga tidak mampu mengalahkan Kuma yang asli. Yang ada mereka justru diterbangkan ke berbagai tempat, satu persatu. Pada saat itu, kelompok Topi Jerami bukan hanya kalah tapi mereka benar-benar hancur. Mereka tidak tahu bagaimana keberadaan yang lain. Mereka harus terpisah, sampai kemudian surat kabar memperlihatkan bahwa Luffy baik-baik saja dan meminta mereka untuk kembali berkumpul dua tahun lagi.

Usopp dan Chopper vs. Mr.4 dan Miss Merry Christmas

Usopp dan Chopper adalah bagian dari tiga kru terlemah kelompok Topi Jerami, setelah Nami. Pertarungan mereka sangat jarang menguras tenaga atau benar-benar memaksa mereka sampai ke batasnya. Meskipun mereka tidak memiliki kekuatan fisik, mereka mengakalinya dengan taktik yang matang. Pertarungan Usopp dan Chopper vs. Mr.4 dan Miss Merry Christmas menjadi contoh nyata dari hal tersebut.

Denga kekuatan buah iblis tikus tanah milik Miss Merry Christmas, dia membuat lubang tikus dan terowongan bawah tanah di seluruh medan pertempuran, agar anjing senjata milik Mr. 4, Lasso, bisa mengerahkan kemampuannya. Taktik tersebut dipadukan dengan kelemahan fisik Usopp dan terbatasnya transformasi chopper membuat pertarungannya sangat sulit.

Namun, tanpa diduga, kedua kru Topi Jerami tersebut membalikan keadaan. Sadar mereka tidak akan menang, Usopp benar-benar ketakutan dan mereka berdua pun kabur. Namun, Miss Merry Christmas berhasil menangkapnya. Dia pun menghina sosok Luffy di depan Usopp. Mr.4 kemudian menghantam Usopp dengan tongkat pemukul empat ton miliknya, yang membuat Usopp tidak sadarkan diri.

Namun, Usopp kembali bangkit dan mengatakan bahwa “momen ketika seorang pria harus bertarung adalah ketuka mimpi temannya ditertawakan oleh orang lain.” Usopp memang terluka parah namun, tekadnya untuk melanjutkan pertarungan membuatnya tidak memperdulikan rasa sakit dan luka tersebut. Kemenangan yang diraih oleh Chopper dan Usopp ini benar-benar sangat terasa.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.