Menjadi Hokage adalah impian dari banyak shinobi di Konoha, seperti yang ditunjukan dalam cerita Naruto dan Boruto. Ini adalah sebuah posisi atau jabatan tertinggi di desa Konoha, dan sekaligus tujuan paling besar dalam hidup seorang Uzumaki Naruto. Meskipun pada akhirnya dia berhasil menjadi seorang Hokage dan mewujudkan mimpinya, tapi tentunya Konoha perlu bersiap jika ada skenario buruk terjadi.
Contohnya adalah saat ini, ketika Naruto bersiap untuk mengorbankan jiwanya demi mengalahkan Isshiki dan menyelamatkan Konoha. Menjadi Hokage tentunya bukanlah sebuah jabatan yang bisa dipegang untuk selamanya. Perlu ada kandidat lain yang siap untuk bisa menggantikan posisi Hokage sebelumnya. Beberapa nama shinobi hebat Konoha bisa menjadi pilihan selanjutnya.
Ada Haruno Sakura, Uchiha Sasuke, dan yang peluangnya mungkin paling besar adalah Nara Shikamaru. Sasuke mungkin juga merupakan salah satu kandidat kuat menjadi seorang Hokage, mengingat dialah satu-satunya rival dari Naruto. Namun, dengan masa lalunya yang cukup kelam membuat peluang Sasuke sedikit menurun. Jika dibandingkan Sakura, maka Shikamaru tentunya jauh lebih besar kansnya untuk menjadi Hokage kedelapan.
Ada beberapa alasan yang mendukung mengapa Shikamaru dirasa jauh lebih pas menjadi pengganti Naruto. Pertama, Shikamaru sudah bekerja cukup lama di “kantor pusat” Konoha. Shikamaru sudah sejak lama menjadi penasihat Hokage. Dia sudah melayani tiga Hokage sebagai penasihat mereka. Hal ini dikarenakan kejeniusan Shikamaru yang memang diatas rata-rata shinobi lainnya.
Bakatnya sebagai shinobi yang cerdas memang sudah terlihat sejak di era akademi ninja. Dengan pengalaman yang dia miliki sebagai penasihat Hokage, setidaknya dia tahu seluk beluk dunia Hokage, apa yang harus dia lakukan, strategi apa yang bisa diambil demi Konoha, dan sebagainya. Bahkan, Asuma, guru dari Shikamaru, menganggap bahwa Shikamaru akan menjadi sosok Hokage yang sempurna suatu hari nanti.
Yang paling penting juga dari sosok Shikamaru adalah dia memiliki koneksi atau ikatan kuat dengan desa-desa ninja lainnya. Sama seperti Naruto, Shikamaru juga diketahui sangat dekat dengan para petinggi/Kage dari sebagian besar desa ninja. Mengikuti jejak Naruto, terpilihnya Shikamaru sebagai Hokage tentunya akan semakin mempererat kerja sama antara Konoha dan desa lainnya.
Alasan terakhir adalah Shikamaru memang berkat menjadi Hokage selanjutnya. Seperti yang sudah disebutkan di atas, sejak masih di akademi Shikamaru sudah menunjukan bakatnya. Dia sudah banyak terlibat misi demi Konoha. Shikamaru adalah sosok shinobi yang loyal terhadap desanya, dan hal ini tentunya diakui oleh semua rekan-rekannya termasuk Naruto.
Hanya ada dua hal yang mungkin sedikit mengganjal jika kemudian Shikamaru terpilih menjadi Hokage. Pertama, terkadang Shikamaru terlalu emosi untuk bisa berpikir jernih – terlepas dari kecerdasannya yang luar biasa. Hal ini dibuktikan dengan Shikamaru yang memberikan saran untuk kembali ke era shinobi ketiga, dimana semuanya dipenuhi oleh rasa curiga dan rasa takut, saat diketahui ada penyusup di Konoha.
Kedua, sifat Shikamaru yang selalu malas untuk melakukan berbagai kegiatan yang dia anggap melelahkan bisa menjadi nilai negatif. Seperti yang kita ketahui, Shikamaru – maupun Shikadai – terkadang malas untuk melakukan hal yang merepotkan. Menjadi Hokage adalah tugas yang jauh sangat merepotkan. Hal ini tentunya akan menjadi “ujian” bagi Shikamaru.
Meskipun begitu, Shikamaru pasti akan berpikir lebih bijak lagi ketika dia sudah berada di posisi tersebut. Bukan tidak mungkin dua poin negatif tersebut akan hilang sendirinya, ketika Shikamaru sudah mulai terbiasa dengan posisi ini. Semua memang butuh proses, dan Shikamaru pasti bisa melewati semua proses tersebut dan menjadi kandidat selanjutnya untuk menjadi Hokage.
