Saat ini Eren sedang menjadi sorotan utama dalam cerita akhir di seri manga Attack on Titan. Eren dianggap sebagai ancaman besar yang bisa menghancurkan seluruh umat manusia, dengan kekuatan Founding Titan miliknya. Dan di chapter 135 kemarin, kita melihat bagaiman pertempuran besar sudah mulai (kembali) terjadi, yang mana kita diperlihatkan pertarungan Titan terbesar dalam sejarah serinya.

Berbicara mengenai sosok Eren Yaeger, memang tidak akan pernah ada habisnya. Ada banyak sekali spekulasi dan teori yang berkaitan dengan sosok Eren. Misalnya, darimana dia mendapatkan kekuatan Founding Titan. Namun, ada sebuah teori yang menarik berkaitan dengan sosok Eren, yaitu bagaimana Eren sudah “menciptakan” sebuah paradoks yang rumit dalam cerita Attack on Titan.

Menurut teorinya, di chapter 135 kemarin Ymir mengungkapkan bahwa dialah sebenarnya yang membebaskan babi yang hendak dipotong di masa lalu. Banyak para fans yang berteori bahwa hal tersebut dikarenakan memang Ymir berniat melakukannya – akibat ideologi kebebasan yang dia pegang dsb. Tapi, teori ini menyebutkan bahwa ada kemungkinan sebenarnya Ymir diperintah oleh seseorang untuk melakukan hal tersebut.

Hal ini dikarenakan Ymir terlihat sangat terpaksa untuk melakukannya, dan terlihat bukan karena keinginannya sendiri untuk melepas babi tersebut. Pertanyaannya kemudian siapa sosok yang memerintah Ymir Fritz untuk melakukan hal tersebut? Jawabannya tidak lain dan tidak bukan adalah sosok Eren Yaeger. Ada beberapa hal menarik yang mendukung teori ini.

Di chapter 121, ayah dari Eren yaitu Grisha, harus melakukan tugasnya yaitu menghabisi nyawa keluarga Reiss. Dan pada saat kejadian tersebut, kita melihat Eren dan Zeke ada di dalam ingatan tersebut. Ketika Grisha harus melakukannya, Grisha ternyata tidak sanggup. Dia tidak bisa membunuh anak-anak dan nyawa yang tidak berdosa, karena dia menyadari dia adalah seorang dokter. Seharusnya dia menyelamatkan nyawa bukan mengambil nyawa.

Namun, kemudian Eren mempengaruhi pikirannya. Eren mencoba memberikan “motivasi” kepada sang ayah, mengapa dia harus membunuh keluarga Reiss. Semuanya demi membalas dendam kematian orang-orang terdekat mereka, demi Dina, demi Krueger, dan semuanya. Eren melakukannya seolah-olah dia sedang melakukan cuci otak terhadap sang ayah.

Dan dengan melakukan hal tersebut, disadari atau tidak, Eren sudah membuat sebuah paradoks. Di AOT musim ketiga, Zeke mengatakan kepada Eren bahwa dia sudah dicuci otak oleh ayahnya Grisha. Tapi, ternyata Grisha adalah orang yang dicuci otaknya oleh anaknya sendiri yang tidak lain adalah Eren. Jadi, jika kemudian Eren bisa kembali ke masa lalu dan “mempengaruhi” Ymir, maka akan ada sebuah lubang yang muncul.

Bagaimana kemudian jika Erenlah orang yang memerintahkan Ymir untuk membebaskan babi tersebut? Hal tersebut juga menciptakan sebuah paradoks. Jadi, siapa sosok jahat dalam cerita ini? Apakah orang-orang di dunia luar, karena mereka berencana untuk menghancurkan para penduduk Paradis? Atau justru para penduduk Paradis sendiri, yang seperti kita tahu, adalah pewaris dari kesembilan Titan Ymir dan sudah melakukan berbagai kehancuran di dunia ini?

Untuk saat ini, tidak ada jawaban yang pasti. Semuanya masih sebuah spekulasi dan teori. Satu hal yang penting dari teori ini adalah Eren merupakan dalang dibalik semua kekacauan ataupun semua cerita yang ada di seri Attack on Titan.  Kita nantikan saja ya Geeks perkembangan cerita mengenai sosok Eren ini.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.