Dalam Black Clover chapter 271, Asta dan Liebe akhirnya diperlihatkan bersatu sebagai manusia dan iblis, tapi uniknya mereka tidak mengikuti aturan utama dari ritual untuk bersatu dengan iblis. Sebaliknya, justru malah Asta yang mengendalikan Liebe, dimana dia memutuskan untuk berteman dengannya dan melatihnya, seolah-olah dia adalah sama-sama seorang iblis.

Menyatunya Asta dan Liebe ini sebenarnya menjadi masalah karena keduanya harus menjadi lebih kuat dalam dua hari kedepan. Nacht sendiri memiliki perasaan yang campur aduk mengenai keputusan Asta tersebut, dan bagaimana Liebe kurang mengenal kemampuan dan potensinya sendiri semakin memperkuat keresahan yang dialami oleh Nacht.

Menurut Nacht, Asta sudah membuat keputusan yang tepat dengan mensejajarkan dirinya dengan Liee, mereka harus belajar satu sama lain untuk membangkitkan potensi tersembunyi mereka, tapi permasalahan utamanya adalah Liebe sendiri tidak tahu bagaimana mengakses kekuatannya secara penuh. Liebe sendiri memiliki rencana untuk mengambil alih tubuh Asta, demi membangkitkan kembali kekuatannya.

Mengingat tidak ada waktu lagi, Nacht kemudian memulai fase kedua dari latihan mereka. Nacht, yang merupakan wakil kapten dari Black Bull, kemudian memulai serangannya kepada kedua iblis tersebut. Nacht menyerang dalam form iblisnya. Kemampuan ajaib dari Nacht dipadukan dengan berbagai karakteristik spesial dari masing-masing form iblisnya membuat gaya bertarung Nacht menjadi lebih leluwasa.

Nacht kemudian mengaktifkan mode “Canis” yang juga dipadukan dengan teknik “Pack” milik Gidemolo, menjadikan mereka menjadi sebuah pasukan yang dahsyat. Dalam latihan ini, Nacht benar-benar tidak menahan diri. Hal ini dilakukan agar Asta dan Liebe bisa belajar untuk bagaimana menggunakan kemampuan terbesar mereka dalam situasi apapun.

Determinasi sosok Asta yang tidak ingin kalah dan menyerah serta selalu ingin melampaui batas yang ada merupakan ciri khas dari Black Bulls, sedangkan Liebe sendiri masih harus mencari motivasinyas sendiri. Liebe bukanlah sosok yang haus darah, dan Asta sendiri bahkan menghilangkan sebuah Ki yang bisa menyakiti sosok manusia.

Liebe digambarkan sebagai makhluk yang penuh simpatik, yang mana hal tersebut dirasa aneh bagi seorang iblis, tapi hal itulah yang kemudian meyakinkan Asta untuk mempercayai Liebe. Liebe pun mulai melihat Asta sebagai sosok yang sama dengannya. Kepercayaan ini berasal dari kemungkinan berasal dari rasa cintanya terhadap Licita.

Rasa cinta Lici terhadap anak-anaknya sepertinya akan menjadi elemen utama yang menyatukan Liebe dan Asta, untuk kemudian membuat Liebe membagikan kemampuannya kepada Asta. Liebe bukanlah seorang petarung atau penyihir, dia hanya seorang anak muda yang menyatu di sebuah tubuh yang penuh dengan sihir tanpa adanya teman ataupun keluarga.

Hubungan baru yang terbentuk dengan Asta akan beresonansi dengan Liebe dan akan menghadirkan sebuah rasa kasih yang sama yang diterima Liebe dari Licita. Koneksi emosi mereka akan semakin dalam dibandingkan hubungan sebelumnya, pelayan dan majikan. Dan peningkatan hubungan tersebut akan dilakukan melalui ritual menyatukan tubuh dengan iblis tersebut.

Liebe masih menjadi satu-satunya orang yang mengetahui bahwa Asta adalah anak dari Licita, tapi bisa juga diasumsikan bahwa Asta mengetahui hubungan Liebe dan Licita berdasarkan kemampuan membaca Ki yang sangat baik. Liebe berbagai kenangan yang sama dengan Asta di masa lalu. Kemungkinan melalui latihan inilah akan lebih banyak lagi kenangan yang muncul.

Akan menjadi sebuah momen yang sangat luar biasa ketika Asta sebenarnya mampu melihat dan merasakan emosi yang Liebe terima dari ibu mereka. Hal ini akan menjadi sebuah titik balik yang sangat kuat dalam petualangan mereka bersama, dan memulai sebuah duet paling hebat baru di Clover Kingdom.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.