Hampir setiap bajak laut dalam cerita One Piece pasti ingin menemukan keberadaan harta karun One Piece. Hal itu seakan sudah menjadi tujuan utama para bajak laut tersebut. Namun, menuju ke pulau terakhir, Laugh Tale, dan menemukan keberadaan One Piece tentunya bukan hal yang mudah. Akan ada banyak halangan dan rintangan yang membentang di depan mata yang siap menyambut mereka.

Karena itulah mereka tidak bisa pergi sendirian. Mereka butuh kru yang akan membantu menemukan keberadaan One Piece dan inilah yang dilakukan oleh Luffy dalam ceritanya. Di awal manganya, Luffy mengatakan bahwa dia ingin setidaknya 10 orang yang bergabung dengan krunya sebelum memasuki Grand Line (tidak termasuk dirinya sendiri). Meskipun sebagian besar petualangan di cerita One Piece sangat random, tapi sepertinya ada sebuah “pola” atau “proses” dari rekrutmen kru bajak laut.

Pertama, sebuah situasi kacau/genting akan muncul dimana seseorang yang baru sangat dibutuhkan. Dan para kru tersebut kemudian akan secara tidak sengaja bertemu dengan Luffy. Hal ini terjadi para Chopper, Nami, dan lain-lain. Luffy kemudian menawari orang-orang tersebut untuk bergabung dengan krunya. Dan biasanya, pada situasi tersebut para karakter itu akan menolak tawarannya.

Kemudian, dalam situasi genting tersebut kita diperlihatkan ketika Luffy berhasil mengalahkan bos dari para kriminal tersebut dan para calon kru berhasil mengalahkan anak buahnya. Contohnya adalah ketika Luffy bertarung melawan Don Krieg, setelah Sanji berhasil mengalahkan Gin dan Pearl. Situasi lainnya adalah sang calon kru tersebut akan membantu Luffy atau memiliki peran penting dalam kemenangan kru Topi Jerami.

Salah satu contohnya adalah ketika Luffy diberitahu tentang kelemahan para zombie oleh Brook di arc Thriller Bark. Dalam sebuah arc, dimana sang calon kru akan bergabung dengan Luffy, kita biasanya akan mengetahui sedikit tentang masa lalu dan juga mimpi dari calon kru tersebut. Hal itulah yang kemudian menjadi motivasi Luffy (dan para fans) untuk bisa yakin bahwa mereka adalah kandidat yang tepat.

Dan yang menarik adalah biasanya ketika para kru tersebut sudah resmi bergabung dengan para Luffy, mereka biasanya akan menemukan musuh yang “seimbang” dengan kekuatan mereka. Contohnya, Zoro melawan Kaki, Nami melawan Khalifa, dan sebagainya. Selain kekuatan, biasanya mereka juga akan disesuaikan untuk bertarung melawan musuh yang sesuai dengan keahlian para kru tersebut.

Berdasarkan “proses” tersebut, banyak yang berpikir bahwa Vivi akan menjadi kru permanen dari Topi Jerami. Tapi, sebenarnya Vivi sendiri sudah dianggap menjadi bagian dari kru Luffy hanya saja Vivi memutuskan untuk tidak dulu bergabung sampai dia bisa mengurus kerajaannya dengan baik. Sebenarnya ada beberapa kru yang tidak mengikuti “proses” tersebut, diantaranya adalah Jinbe, Nami dan Robin.

Japanimation Domination: One Piece: Recruitment Of The Straw Hat PiratesNami dan Robin tidak pernah diperlihatkan membantu Luffy dalam sebuah pertarungan. Dalam kasus Nami, justru dia meminta bantuan kepada Luffy. Sama halnya dengan Robin yang justru meminta bantuan Luffy untuk bisa lepas dari Spandam. Untuk Jinbe, Luffy memang mengundangnya untuk bergabung tapi Jinbe memutuskan untuk menunda, sampai semua urusannya dengan Big Mom selesai. Baru di babak ketiga arc Wano, Jinbe secara resmi menjadi bagian dari arc Wanokuni.

Ada juga sebuah pola menarik yang terjadi dalam proses perekrutan ini. Sebelum Luffy masuk ke Grand Line, semua kru rekrutan Luffy adalah manusia “normal.” Namun, setelah Luffy berada di Grand Line, hampir semua rekrutannya adalah manusia yang tidak biasa. Robin adalah pengguna buah iblis, Jinbe adalah manusia ikan, Franky adalah robot/cyborg, Brook adalah manusia tengkorak, dan Chopper adalah rusa manusia.

Mungkin ini membuktikan bahwa di Grand Line ada beragam jenis karakter atau makhluk hidup. Lalu, apakah Luffy akan kembali merekrut kru baru? Kita nantikan saja ya Geeks kelanjutan ceritanya di chapter selanjutnya.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.