Geeks tentu mengenal salah satu dari tiga Sannin legendaris Konoha, Jiraiya. Jiraiya adalah salah satu karakter populer dari franchise Naruto, dimana dia adalah seorang shinobi yang hebat. Jiraiya adalah orang yang menjadi guru bagi Naruto dan juga menjadi sosok ayah. Kematian Jiraiya di tangan Pain, benar-benar menjadi sebuah pukulan berat bagi Naruto dan kejutan yang menyesakan bagi para fans.

Berbeda dengan karakter lainnya, ternyata ketiga Sannin legendaris tersebut terinspirasi dari sosok nyata. Ketiganya terinspirasi dari karakter dalam kisah Jiraiya Goketsu Monogatari, yang muncul di pertengahan 1800an. Dimulai pada tahun 1839, selama lebih dari tiga puluh tahun novel tersebut berkembang menjadi cerita novel yang populer dengan jumlah novel yang mengangkat kisahnya mencapai 43 buah dan ditulis oleh empat penulis berbeda.

Kisah Nyata Dibalik Karakter Jiraiya

Jiraiya Goketsu Monogatari berkisah tentang Jepang di masa lalu, dimana seekor ular raksasa memangsa manusia dan berusaha mengambil alih seluruh negeri. Untuk bisa menghentikan dan mengendalikan ular raksasa tersebut, dibutuhkan bantuan dari klan Tsukikage, salah satu klan yang ada di provinsi Echigo, selain klan Matsuura dan Ogata.

Suatu hari, Lord Tsukikage diserang oleh ular raksasa tersebut namun berhasil diselamatkan oleh seorang anak bernama Orochimaru. Merasa berutang budi, akhirnya Lord Tsukikage mengadopsi anak tersebut sebagai anaknya. Tanpa Lord Tsukikage ketahui, sebenarnya Orochimaru sudah dikuasai oleh arwah dari ular rakasasa, yang ternyata memang sudah merencanakan semuanya sejak awal.

Sang ular kemudian menghasut dan mengendalikan pikiran Tsukikage untuk membunuh Orochimaru, dan kemudian membuat Orochimaru menjadi satu-satunya penerus kekuasannya. Tsukikage adalah penguasa di wilayahnya, dan karena Orochimaru menjadi penggantinya, dia kemudian berhasil menguasai seluruh kendali wilayah tersebut.

Memanfaatkan Orochimaru, sang ular kemudian mencari dua segel yang sangat kuat yang masing-masing dimiliki oleh klan Matsuura dan Ogata. Segel/cap tersebut menjadi cara untuk bisa menggerakan seluruh kemampuan militer wilayah tersebut. Dengan memanipulasi masing-masing penguasa klan, dan meyakinkan bahwa akan ada sebuah kudeta yang terjadi, akhirnya sang ular berhasil membuat kedua klan menyerahkan kedua segel/cap mereka dan kemudian menghabisi seluruh anggota klannya, termasuk Jiraiya dan Tsunade, yang dilempar dari atas tebing.

Namun, keduanya berhasil selamat secara ajaib. Seorang petapa bernama Senso Dojin kemudian merawat mereka dan membesarkan mereka. Senso Dojin juga kemudian melatih keduanya agar menjadi lebih kuat untuk membalas dendam kematian kedua klan. Jiraiya sendiri berlatih tentang kemampuan sihir untuk bisa berubah menjadi seekor katak.

Sedangkan Tsunade, mempelajari sihir siput. Dan sama seperti di cerita Naruto, ketiga kemampuan ini bisa saling mengalahkan. Teknik katak mampu mengalahkan teknik siput, sedangkan teknik katak berhasil dikalahkan oleh teknik ular, dan teknik siputlah yang mampu mengalahkan teknik ular. Jiraiya dan Tsunade kemudian mencari keberadaan pedang legendaris Nakirimaru untuk mengalahkan Orochimaru.

Setelah menemukan pedangnya dan berhasil membuat Orochi terpojok, keduanya kemudian mengeluarkan arwah sang ular dari tubuh Orochimaru. Keduanya juga kemudian membangun kembali klan Matsuura dan Ogata serta memaafkan semua kesalahan Orochimaru. Jiraiya dan Tsunade diceritakan menikah di kisah ini – tapi tidak di seri Naruto.

Bagaimana Cerita Rakyat Menginspirasi Ketiga Sannin

Jiraiya, Tsunade, dan Orochimaru dikenal sebagai Sannin Konoha saat perang besar ninja ketiga dan dikenang sebagai ninja terkuat di masa itu. Karakter Jiraiya memang benar-benar sangat terinspirasi dari cerita rakyat tersebut. Sama seperti di novelnya, Jiraiya adalah seorang petapa katak. Dan Jiraiya juga menyebut dirinya sebagai petapa katak dari gunung Myoboku dan memiliki kemampuan untuk memanggil katak yang berukuran sangat besar.

Meskipun dikenal sebagai petapa katak dan kemampuannya memanggil katak raksasa, Jiraiya juga dikenal sebagai sosok yang ahli dalam hal ninjutsu dan spionase. Jiraiya memiliki kemampuan bertarung yang tangguh dan seorang teman yang setia, sama seperti di dalam kisahnya. Meskipun Orochimaru berhasil memporak-porandakan Konoha, Jiraiya masih terus mengejarnya dan mengawasinya.

Hubungannya dengan Tsunade sedikit lebih kompleks dalam seri Naruto. Berbeda dengan cerita di kisah lamanya dimana mereka kemudian pada akhirnya menikah, Jiraiya kemungkinan menyimpan perasaannya selama ini kepada Tsunade dan memilih untuk tidak mengungkapkannya. Hal ini dikarenakan kemungkinan Jiraiya memahami bahwa Tsunade banyak kehilangan orang yang dia cintai. Namun, memang masih belum jelas apa yang sebenarnya terjadi diantara mereka berdua.

Sebagai seorang penulis novel, Jiraiya sering bepergian ke berbagai wilayah dan mencari berbagai pengetahuan baru yang mungkin bisa digunakan di kemudian hari. Meskipun Jiraiya tidak memiliki cerita akhir yang bahagia seperti di kisahnya, namun dia tetap digambarkan sebagai sosok pahlawan yang luar biasa.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.