Middle-Earth: Shadow of Mordor
Biasanya, film yang mengadaptasi cerita game tidak akan berakhir dengan baik. Filmnya akan gagal menampilkan intisari atau hal-hal menarik dalam gamenya. Namun, bagaimana jika kemudian cerita novel yang justru diadaptasi menjadi game? Shadow of Mordor membuktikan kemungkinan itu. Game adaptasi dari karya J.R.R. Tolkien ini terbukti banyak mendapatkan ulasan positif dan pujian dari berbagai pihak.
Mengadaptasi konsep yang serupa dengan seri Arkham atau Assassin’s Creed sering kali berujung petaka, tapi Shadow of Mordor berhasil mengadaptasinya dengan baik. Sistem pertarungan, memanjat, pembunuhan. Semuanya sangat baik berpadu dengan konsep open-world ini. Selain dari segi konsep, game ini mendapatkan pujian karena tidak adanya fitur transaksi mikro yang diterapkan di game sekuelnya, Shadow of War.
Just Cause 2
Ledakan, kekacauan, menghancurkan dan menurunkan diktator brutal adalah hal-hal yang kita lihat dalam cerita di game Just Cause. Dan dalam game Just Cause 2 semua itu jauh lebih gila lagi. Meskipun Just Cause 2 adalah game lama, namun dari segi cerita dan konsep game ini tetap dianggap menarik. Berkisah tentang Rico Rodrguez yang harus pergi ke pulau Panau, demi menyelamatkan para penduduk dari rezim yang brutal.
Panau sendiri adalah sebuah tempat yang sangat unik dan menarik untuk dijelajahi. Wilayah ini tidak akan pernah bosan untuk dijelajahi, karena menyuguhkan berbagai pemandangan menarik. Just Cause 2 juga kemudian menghadirkan fitur multiplayer yang semakin menambah keseruan gamenya.
Assasin’s Creed: Black Flag
Bajak laut dan lautan adalah area yang sangat jarang ditampilkan dalam sebuah cerita game, sehingga rasanya masuk akal ketika Black Flag berhasil membungkusnya dengan baik dan akhirnya game ini pun menjadi populer. Dalam game ini kita akan berperan sebagai Edward Kenway, yang berpetualang melintasi wilayah laut Karibia.
Dengan cerita yang menarik, elemen yang jarang diangkat, serta environment yang memanjakan mata, wajar jika game ini banyak mendapat tanggapan positif dari para penggemar games karena berhasil mengisi kekosongan, baik dalam cerita di industry game maupun cerita di seri AC itu sendiri. Misi mengendalikan kapal laut menjadi salah satu misi yang banyak difavoritkan para fans.
Sleeping Dog
Singkatnya, Sleeping Dog adalah “tiruan” dari game Grand Theft Auto. Hanya saja setting tempatnya sendiri tidak terjadi di Amerika atau di wilayah barat, melainkan di wilayah Asia tepatnya di Hong Kong. Selain dari segi tempat, perbedaan mencolok lainnya adalah cerita yang ditampilkan. Sleeping Dog sendiri bercerita tentang seorang anggota polisi bernama Ei Shen yang ditugaskan untuk menyamar dan masuk dalam organisasi Triad paling populer, Sun on Yee.
Jika dibandingkan dengan wilayah lainnya, Hong Kong memang tidak terlalu besar. Namun, gamenya sendiri mampu membuat Hong Kong seolah-olah menjadi sebuah wilayah yang sangat luas dan besar. Kotanya sendiri menarik untuk dieksplor dan tentunya hal ini dipadukan juga dengan kompleksitas cerita yang harus dialami oleh Wei Shen. Satu hal yang disayangkan dari game ini, Sleeping Dogs kurang mendapatkan popularitas seperti game GTA.
Batman: Arkham City
Wilayah Gotham adalah wilayah yang paling menarik untuk dieksplor oleh para pecinta open-world, dan tentunya para penggemar Batman. Meskipun game ini dirilis sekitar sembilan tahun yang lalu, namun gamenya tetap sangat menarik. Batman: Arkham City banyak diakui sebagai game superhero terbaik yang pernah dibuat dan menjadi salah satu game terbaik secara umum.
Sistem bertarung (combat system) dari gamenya benar-benar sangat natural, bahkan berkembang pesat dibandingkan seri Asylum. Untuk mapnya sendiri, populasi dan skala kota Gotham juga mengalami peningkatan. Sistem mekanisme yang luar biasa, lanskap Gotham yang menarik, serta cerita yang apik, semuanya berpadu dengan rapih dan menarik. Wajar memang jika game ini disebut sebagai game terbaik.
