Pulau terakhir adalah tujuan yang banyak diimpikan oleh setiap bajak laut dalam cerita One Piece. Pulau ini pertama kali disebutkan ketika Gol D. Roger akan dieksekusi oleh pihak angkatan laut, dimana Roger menyebutkan bahwa One Piece memang benar-benar ada dan dia juga menaruh semua harta karunnya disana. Sejak saat itu, semangat para bajak laut muda menemukan Pulau terakhir pun muncul.

Nama pulau terakhir tersebut kemudian diketahui adalah Raftel. Tapi, ternyata itu adalah sebuah pelafalan dari nama yang aslinya yaitu Laugh Tale. Dalam flashback Kozuki Oden, kita kemudian dijelaskan alasan mengapa nama pulau tersebut adalah Laugh Tale, yang mana nama tersebut diberikan oleh Roger setelah dia tertawa melihat apa yang ditemukan disana – kemungkinan adalah Poneglyph One Piece.

Untuk menuju pulau terakhir, memang butuh usaha yang sangat keras dari seorang bajak laut. Mereka harus mengumpulkan mengenai petunjuk dan informasi rute-rute yang dilewati melalui Road Poneglyph, yang mana keberadaanya sangat misterius dan sulit untuk ditemukan. Selain karena ada One Piece, tentunya yang masih menjadi misteri adalah mengapa Laugh Tale sangat sulit untuk ditemukan.

Tentunya bukan hanya karena laut yang berbahaya atau karena lokasinya berada di dalam laut, atau karena alasan lainnya. Pasti tentunya ada alasan lain mengapa pulau ini tidak bisa ditemukan begitu saja oleh semua bajak laut. Tapi, ada hal menarik dari pulau Laugh Tale ini terkiat dengan “sejarah” dan penamaan pulau tersebut.

Dengan romanisasi nama pulau tersebut adalah “Laugh Tale”, hal ini mungkin ada kaitannya dengan lirik terakhir dalam lagu Bink’s Sake, “果てなし あてなし 笑い話” yang bisa diartikan “cerita lucu/konyol/ penuh tawa yang tiada henti”. Rasanya bukan suatu kebetulan jika lirik “cerita lucu (Laughing Story/ Laugh Tale)” dalam Bink’s Sake ada kaitannya dengan pulau terakhir.

Ada kemungkinan juga jika lagu Bink’s Sake sendiri dibuat dan ditulis oleh Joy Boy, sang bajak laut pertama, untuk memberikan petunjuk demi bisa menemukan pulau Laugh Tale dan membawa perubahan besar pada dunia. Memang ini hanyalah sebuah teori saja, tapi jika kemudian ini benar, maka Laugh Tale sendiri adalah sebuah pulau berjalan seperti Zou. Karena dalam terjemahan liriknya tertulis, “tidak pernah berakhir, untuk terus berjalan, cerita/pulau (tale) perjalanan kami yang lucu:.

Lagunya juga menggambarkan tentang meninggalkan Laugh Tale untuk yang terakhir kali, “金波銀波も しぶきにかえて” yang bisa diartikan “ombak emas dan ombak perak bergantian saling membasahi.” Matahari terbit dan tenggelam bisa menyebabkan “ombak emas” dan ini mungkin menjadi petunjuk untuk bisa masuk atau pergi dari Laugh Tale.

Lirik lainnya dalam lagu tersebut adalah “明日も月夜” yang bisa diartikan “esok merupakan malam yang penuh cahaya bulan”. Berdasarkan kesimpulan sederhana dari keseluruhan lagunya, kemungkinan Bink’s Sake memberikan petunjuk bahwa untuk bisa mengakses pulau ini hanya bisa dilakukan ketika matahari terbenam atau terbit ketika bulan penuh (full moon) terjadi.

Mungkin inilah alasannya Laugh Tale merupakan sebuah pulau yang hampir tidak bisa diakses, kecuali dengan adanya bantuan dari Road Poneglyph yang mana Road Poneglyph akan memberikan petunjuk kapan waktu yang pas setiap bulannya untuk bisa mengakses atau untuk bisa masuk menuju Laugh Tale. Menurut penelitian ilmiah setiap bulannya gelombang emas dan perak ini hanya terjadi selama 24 menit.

Jika kita tidak memiliki petunjuk kapan gelombang emas dan perak itu akan terjadi, maka akan sangat sulit dan cenderung mustahil untuk kemudian kita menemukan keberadaan Laugh Tale. Hal ini juga belum lagi ditambah faktor lain yang mempersulit untuk menemukan posisi pulaunya, misalnya keberadaan kabut dan sebagainya. Bagaimana menurut kalian Geeks?

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.