Sephiroth – Kingdom Hearts

Sepiroth memang merupakan bos dalam game Final Fantasy VII, tapi hybrid manusia dan alien ini juga menjadi tantangan berat dalam seri game Kingdom Hearts. Dalam gamenya, Sephiroth mampu menahan semua serangan yang kita arahkan kepadanya. Dia juga mampu membalas serangan kita, dengan masa pemulihan yang sangat singkat. Oleh karena itu, berada di belakangnya menjadi salah satu jalan terbaik.

Untuk bisa bertarung melawan Seprhiroth, kita harus memiliki perbekalan dan sumber daya yang mencukupi. Menghadapi Sephiroth di bawah level 70 tentunya akan membuat kita mudah untuk dikalahkan. Ada juga berbagai sumber daya, kemampuan, dan peralatan yang terlebih dahulu harus kita dapatkan dan miliki sebelum menghadapi Sephiroth.

The Nameless King – Dark Soyl III

The Nameless King merupakan salah satu bos tersulit yang ada di seriesnya. Selain itu, butuh perjalanan yang cukup memakan waktu sebelum kita bertarung melawannya. Pertama, kita harus menghadapi naga dari sang raja. Jangan menjaga jarak, karena hal itu akan membuat naganya terbang. Tetap pada jarak yang dekat dengan sang naga dan arahkan serangan pada kepalanya ketika ada kesempatan.

Selesai menghadapi sang naga, saatnya pada tantangan yang sesungguhnya yaitu sang raja sendiri. Serangan dari Nameless King sangatlah cepat dan mematikan. Satu kesalahan saja bisa menghasilkan kekalahan bagi kita. Satu-satunya strategi untuk melawan The Namelss King adalah dengan menghindar atau menahan serangannya di waktu yang tepat. Dengan kata lain, tidak ada jalan mudah selain sabar untuk menghadapi bos ini.

Queen Larsa – Mushishimesama Futari

Bos terakhir dalam game Mushishisama tidaklah terlalu sulit, baru kemudian pada 2006 silam dimana game sekuelnya dirilis dan Queen Larsa menjadi raja terakhirnya, para pemain merasakan tantangan yang luar biasa. Seri game asal Jepang ini memang dikenal akan tingkat kesulitannya.

Perlu diingat bahwa tidak ada cara singkat atau cara cepat untuk menghadapi Queen Larsa. Equipment atau peralatan juga tidak terlalu membantu. Yang dibutuhkan untuk mengalahkan Queen Larsa adalah koordinasi yang baik antara mata dan tangan serta refleks yang baik dan tepat. Dengan tembakan yang diarahkan ke hampir seluruh arah pemain, membuat kita tidak memiliki ruang untuk kesalahan.

Skolas – Destiny

Skolas merupakan bos terakhir dalam ekspansi House of Wolves dalam game Destiny. Dia merupakan musuh tersulit yang pernah muncul dalam seri Destiny. Ketika ekspansinya dirilis, Skolas memiliki tujuan untuk menjadi tantangan mingguan. Hal itu membuat para pemain dan fans game ini akan menghabiskan berjam-jam hanya untuk mencari cara mengalahkan Skolas.

Pertarungan melawan Skolas tidak memberikan ampun bagi para pemainnya. Bahkan, pengembang gamenya sampai harus memodifikasi beberapa hal, untuk membuat pertandingannya menjadi seimbang.  Dan sebelum menghadapi Skolas, para pemain harus menghadapi pasukan Skolas yang tidak kalah kuat.

Absolute Virtue – Final Fantasy XI

Mungkin bisa dibilang Absolute Virtue adalah bos tersulit dalam daftar ini, dimana kita hampir mustahil untuk mengalahkannya. Bahkan, level pertarungan ini sudah bukan lagi menantang, tapi lebih kepada memuakan. Karakternya muncul dalam ekspansi Chains of Promathia dalam game Final Fantasy XI. Para pemain harus menghabiskan waktu berjam-jam tanpa henti yang hasilnya nihil.

Tidak pernah terkalahkan selama bertahun-tahun – setidaknya dengan cara yang sah – pengembang akhirnya memberikan patch yang membuat gamenya lebih masuk akal. Level health point dari Absolute Virtue dikurangi dari 100.000 menjadi 66.000. Selain itu, pemain juga dibatasi hanya memiliki waktu dua jam untuk mengalahkan monster ini untuk menghindari para pemain seharian mencoba mengalahkan monsternya.

Meskipun sudah ada modifikasi, nyatanya tetap saja Absolute Virtue menjadi monster yang tidak bisa dikalahkan. Butuh waktu berminggu-minggu, bahkan bulanan, untuk kita meningkatkan level sebelum kemudian menghadapi monster ini.

1
2
Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.